Sabtu, 20 April 2024

Genmuda – Tiga pemuda Surabaya berusia 21 tahun dibekuk tim gabungan Polda Metro Jaya, Polrestabes Surabaya, serta Federal Bureau of Investigation (FBI), 11 Maret lalu. Ketiganya berinisial KPS, ATP, dan NA.

Berdasarkan keterangan operasi penangkapan masih tersisa 3 orang lagi yang diburu. Menurut FBI, para jagoan IT asal Indonesia itu bersalah karena kerap meretas situs instansi pemerintah lain.

Situsnya dibajak kemudian disandera. Untuk mengaktifkan kembali situsnya, korban harus bayar sejumlah uang lewat jasa pembayaran online PayPal atau Bitcoin. Cara kerjanya mirip ransomware yang pernah merajalela.

Terlepas dari kasus hukum yang menimpa sejumlah pegiat IT yang tergabung dalam Surabaya Black Hat (SBH) itu, para tersangka termasuk jago berinternet, loh. Mereka udah melakuin hal-hal ini.

1. Membajak 600 situs di seluruh dunia

via: giphy

Sejak 2017, SBH tercatat menjebol lebih dari 3.000 sistem elektronik dari 600 website 40 negara. Di antaranya, Amerika, Thailand, Australia, Turki, Uni Emirat Arab, Prancis, Inggris, Taiwan, Tiongkok, Italia, Kanada, Korea Selatan, Singapura, Spanyol, Selandia Baru, Rusia, Hong Kong, dan Belanda.

2. Cuma butuh 5 menit

Proses penjebolan pertahanan situs perusahaan atau lembaga negara bisa dilakuin dalam waktu 5 menit doang. Metode pembajakannya adalah SQL Injection. Dengan cara itu, para pembajak dari oknum SBH bisa masuk ke sistem lewat “jalur belakang.”

3. Kantongi 200 juta rupiah

via tenor.com

Satu situs terbajak biasanya disandera dengan tebusan berkisar 15 juta hingga 25 juta rupiah. Selama setahun operasi, berbagai aksi pembajakan SBH membuahkan uang berkisar 50 juta sampai 200 juta rupiah.

4. Anggotanya hingga 700 orang

Tiga orang yang tertangkap dan tiga lagi yang masih diburu bisa dibilang cipratan buih. Soalnya, anggota SBH terbilang banyak. Diperkirakan, jumlahnya sampai 700 orang yang tersebar se Jawa Timur.

5. Diduga berisi mahasiswa IT

via tenor.com

Berdasarkan penyelidikan polisi, SBH beranggotakan mahasiswa jurusan IT di sejumlah kampus Surabaya. Tiga orang yang tertangkap masih berstatus mahasiswa aktif semester 5 dan 6.

6. Jago coding dari SMK

KPS yang disebut sebagai ketua SBH sendirian pernah meretas situs di 42 negara. Dia tertarik belajar IT dari masa SMP. Pada masa SMK, doi mulai belajar mengutak-atik koding.

“Awalnya hanya membuat game MMORPG. Kemudian, aku belajar bikin web sendiri kemudian dibobol teman yang iseng. Aku kemudian mencari tahu gimana caranya web aku bisa dijebol,” terang KPS dikutip detik.com, (14/3).

7. Situs instansi pemerintah dalam negeri juga jadi korban

Tahun 2016, beberapa situs milik Pemprov Jawa Timur juga jadi korban kelakuan nakal oknum SBH. Situs yang dijebol menampakkan pesan “INDONESIA DARURAT MORAL.”

8. Katanya, sempat bantu pemerintah juga

via memecenter.com

Penasihat SBH, Zulham Akhmad Mubarrok berkata lain. Dia bilang, sejak berdiri 2011, organisasinya kerap membantu proyek yang berkaitan dengan IT dari sejumlah instansi pemerintah.

“Ketika ada hacker dari negara tetangga coba jebol situs instansi apapun di Indonesia, kami secara sukarela akan memproteksi hingga menyerang balik,” kata Zulham dikutip cnnindonesia.com, (14/3)Masa, sih!?

Pesan dari kejadian ini, sih gampang aja. Kayak kata pamannya Spiderman. “With great power, comes great responsibility.” Kalo keahlian dimanfaatin ke jalan yang gak bener, hasilnya juga gak bakalan bener. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.