Senin, 7 Oktober 2024

Genmuda – Valentino Rossi murka banget sama Marc Marquez. Saat balapan di sirkuit Termasde Rio Hondo, Argentina, Senin dini hari (9/4) WIB, Marquez bikin Rossi jatuh pada empat lap terakhir. Akibatnya, Rossi finish di posisi 19 sementara Marquez kena penalti 30 detik sehingga doi finish posisi 18.

Sebelum drama senggol-senggolan itu, Rossi lagi pertahankan posisi 6. Marquez yang di posisi 19 melaju seradak-seruduk. Doi nyenggol Aleix Espargaro pada tikungan ke-13 membuatnya melebar.

Pada tikungan itu jugalah The Baby Alien nyenggol Rossi. Bedanya The Doctor harus jatuh. Untung aja doi masih bisa jalanin motornya lagi hingga melewati garis finish, meski sambil ngedumel.

Di ruang ganti, Rossi mengeluh bahwa keseradak-serudukan Marquez memalukan dunia MotoGP. I feel you, Rossi. Genmuda.com juga murka banget kok kalo kesenggol sampai jatoh saat balap karung atau balap kelereng 17 Agustusan. YAELAH

Tapi, tenang aja. Rossi masih punya kesempatan mendahului Marquez di 7 trek balap ini. Saking sulitnya tikungan dan putarannya, Marquez gak bakalan bisa nyetir Repsol Honda dengan sembarangan kayak ’emak-emak’ bawa motor matic.

1. Circuit of the Americas (CotA)

via redbull.com
Tikungan tajam sekaligus menanjak di CotA. (Sumber: redbull.com)

Berdasarkan jadwal, MotoGP selanjutnya bakalan digelar di CotA, Austin, Texas, Amerika Serikat, 23 April. Trek gak ratanya menyajikan tanjakan-turunan dengan jumlah 41 meter atau setara dengan gedung 11 lantai. Pada sirkuit yang bikin rider stres ini, gak mungkin deh ada pembalap yang ugal-ugalan.

2. Circuito de Jerez

via navarrainformacion.es
Salah satu titik pengereman di Sirkuit Jerez. (Sumber: navarrainformacion.es)

Walau berada di negara asalnya Marquez, Sirkuit Jerez Spanyol gak bisa dianggap remeh. Berdasarkan spesifikasi pabrikan rem Brembo, rem yang dipakai Marquez, trek Jerez merupakan area berbahaya dengan 297 titik pengereman. Gak hati-hati dikit, risikonya besar pada balapan 6 Mei nanti.

3. Circuit de Barcelona-Catalunya

via barcelonacheckin.com
Sirkuit Catalunya. (Sumber: barcelonacheckin.com)

Selain tikungan, trek Catalunya sajiin tantangan lain yang bakal dirasain tiap Juni. Tepat pada balapan 17 Juni nanti, area itu biasanya bakalan panas dengan temperatur aspal hingga 48 derajat celcius sementara temperatur rem hingga 950 derajat celcius. Besi remnya bisa leleh dan rentan banget rusak.

4. Sachsenring

via redbull.com
Marc Marquez di “Tikungan Air Terjun” Sachsenring. (Sumber: redbull.com)

Tikungan 11 pada sirkuit Sachsenring, Jerman, alias “Tikungan Air Terjun” gak bakalan dilalui Marquez sembarangan. Soalnya, tikungan itu berada pada titik buta di ujung trek turunan yang bikin motor melaju hingga 300 kilometer per jam. Liat aja pas balapan 15 Juli nanti.

5. Red Bull Ring

via gtplanet.net
“Tikungan setan” di Red Bull Ring Austria. (Sumber: gtplanet.net)

Pada 12 Agustus, Marquez bakal balapan di Red Bull Ring, Spielberg, Austria. Berdasarkan spesifikasi teknis rem Brembo, itu juga termasuk trek berbahaya karena ada sesi pengereman pakem yang bikin berat motor banyak terlimpahkan ke depan. Kalo dilalui buru-buru, siap-siap kepelanting.

6. Twin Ring Motegi

via redbull.com
Dani Pedrosa menikung di Sirkuit Motegi Jepang. (Sumber: Redbull.com)

Sebelas-dua belas kayak Red Bull Ring, Sirkuit Motegi, Jepang juga punya area pengereman, tikungan, dan putaran yang sulit. Pengendara motor harus mengalami tekanan tambahan hingga 1,4 kali gaya gravitasi bumi (1,4G). Marquez bakal merasakannya 21 Oktober nanti.

7. Sepang International Circuit

via alwasatnews.com
Tikungan hair-pin di Sirkuit Sepang. (Sumber: alwasatnews.com)

Namun demikian, tekanan terbesar bakal para pembalap MotoGP rasain di Sepang International Circuit, Malaysia, 4 November nanti. Tikungan, putaran, dan trek lurus sirkuit itu bikin bahu pembalap MotoGP ngerasain tekanan hingga 29,9 G-Force.

Perbandingan aja, tekanan sebesar 9 G-Force adalah tekanan yang harus ditahan pilot saat Pesawat Tempur F-16 melaju top-speed. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.