7 Hal Menarik yang Bikin Kamu Wajib Punya Album Debutnya Eva Celia

Genmuda – Setelah sekian lama malang melintang dari satu panggung hiburan ke panggung hiburan lainnya, kini Eva Celia akhirnya udah siap buat ngelangkah lebih jauh di industri musik Tanah Air. Hal tersebut terbukti lewat peluncuran album perdananya yang bertajuk ‘And So It Begins’.

Buat bisa sampai ke tahap peluncuran album debut kayak sekarang ini, bisa dibilang Eva butuh waktu yang engga sebentar. Lebih tepatnya, doi butuh waktu sekitar dua tahun buat bergelut dalam proses penggarapannya. Album itu pun bukan sekedar album musik semata, melainkan pembuktian seorang Eva bahwa dirinya punya cara tersendiri buat nyampein sesuatu lewat musik dan lirik.

Lebih lanjut, Eva juga engga mau setengah-setengah dalam ngegarap album ‘And So It Begins’. Totalitasnya dalam ngeracik musik terbukti lewat 8 trek yang semuanya doi tulis sendiri. Meski begitu, doi turut berkolaborasi pula dengan sejumlah musisi, sebut aja beberapa di antaranya adalah Tendra Leonard (GRUVI), Aldhan Prasatya, Demas Narawangsa, dan tentu aja ayahnya sendiri, Indra Lesmana.

Bukan cuma itu, masih ada loh beragam hal menarik lainnya yang sayang dilewatin dari album ‘And So It Begins’. Bahkan, beragam hal itulah yang bikin kamu harus, kudu, mesti, wajib banget punya album solo pertamanya Eva tersebut. Berikut ini Genmuda.com rangkumin 7 di antaranya, yang terungkap di acara peluncuran dan pemutaran album ‘And So It Begins’ di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu (16/11):

1. Hasil perubahan dan perenungan Eva

Dalam ngegarap album ‘And So It Begins’, Eva ternyata ngalamin banyak banget perubahan. Oleh karena itu, terlepas dari adanya benang merah, setiap trek pada dasarnya punya suasana yang engga begitu sama. Engga heran, doi pun butuh waktu buat nemuin inti dari keseluruhan albumnya itu, yang secara garis besar berbicara tentang yin dan yang alias keseimbangan hidup.

“Sebenernya kebanyakan lebih ke renungan-renungan gue yang berkisar seputar dualitas, menerima hari-hari yang buruk seperti menerima hari-hari yang baik tanpa ngehakimin atau ngecam. Lebih ke ngasih tau kalo dalam hidup ada dua spektrum. Intinya gimana menemukan pusatnya,” kata Eva.

Yang lebih menariknya lagi, beberapa trek di album ‘And So It Begins’ ternyata merupakan lagu-lagu yang cukup personal buat Eva. Buat lagu ‘Reason’ misalnya, Eva ngakuin bahwa, “Banyak sekali perang batinnya saat nulis lagu ini. Masih banyak ketidakyakinan yang harus gue hadapi.” Sementara buat ‘Mother Wound’, lagu itulah yang menurutnya paling personal, soalnya dirinya benar-benar ngalamin dualitas, di mana doi kayak lagi berhadapan dengan sosok jahat dalam dirinya.

2. Cinta, cinta, cinta

Kalo nyimak poin sebelumnya, sebagian dari kamu belum apa-apa mungkin udah langsung pada mumet aja. Padahal, maksudnya engga seribet yang kamu bayangin kok, Kawan muda. Semua trek di album ‘And So It Begins’ sebetulnya terbilang easy-listening dan ujung-ujungnya bakal ngomongin tentang cinta. Misalnya aja ‘Let Love Grow’, lagu yang ditulis Eva saat dirinya ngerasa frustrasi dengan berita tentang pembakaran hutan itu pengen nunjukin bahwa cinta bisa jadi jalan keluarnya.

“Garis besarnya apapun yang kita alami, senegatif-negatifnya, cuma satu yang bisa ngalahin, yaitu cinta. Jadi, itu topik yang kebanyakan gue bicarain di lagu-lagunya,” ujar Eva.

3. Kolaborasi Eva yang “minder” dan Tendra yang “nekat”

Menurut Eva, Tendra yang bertindak sebagai produser album ‘And So It Begins’ berhasil ngebantu doi buat nemuin celah dalam nekunin industri musik lebih jauh. Sebaliknya, Tendra yang dari awal emang udah ngefans sama Eva ngelihat bahwa ada hal yang beda pada Eva, sehingga bakal sayang banget kalo Eva engga ngebagiin talentanya ke orang banyak. Berawal dari situlah keduanya akhirnya berkolaborasi.

“Kenapa gue sangat bahagia bisa ikut mengerjakan ini karena gue ngelihatnya di situlah seninya Eva Celia berada; kerapuhannya, talenta, dan semangatnya semua jadi satu kesatuan. Jadi, gimana caranya gue bisa menangkap emosinya dia,” ungkap Tendra.

4. Indra Lesmana nolak terlibat

Kamu mungkin mikir bahwa Eva bisa dengan mudah jadi musisi, soalnya doi punya ayah seorang Indra Lesmana. Padahal, kamu sebenarnya keliru, soalnya Om Indra justru nolak buat terlibat dalam penggarapan album ‘And So It Begins’ dan cuma terlibat di satu trek aja, yaitu title track-nya.

“Banyak sekali keraguan saya waktu itu. Tapi, saya sangat paham niat ayah itu baik sekali. Dia hanya ingin aku untuk menemukan suaraku sendiri tanpa ada bayang-bayang ayah. Saya sangat bersyukur sekali akan hal itu,” jelas Eva.

Terlepas dari itu, Om Indra ngasih respon yang sangat positif atas hasil keseluruhan album ‘And So It Begins’. Eva sendiri engga ngemungkirin pula bahwa musik ayahnya turut berpengaruh dalam albumnya. “Genre jazz emang ada. Jazz adalah sesuatu yang dominan dalam hidup gue dari kecil.”

5. Lebih dari Shopia Latjuba

Terkait dengan perilisan album ‘And So It Begins’, Sophia Latjuba selaku ibu Eva ngungkapin bahwa dirinya bangga banget atas apa yang udah dilaluin putrinya itu. Bahkan, dirinya ngerasa bahwa Eva udah mampu ngelampauin pencapaiannya. JSYK, doi dulu pernah ngerilis beberapa album, termasuk ‘Hanya Untukmu’ yang berhasil ngeraih BASF Awards di tahun 1994.

“Kalau dari kacamata saya, Eva sudah melalui proses yang luar biasa. Semuanya dikerjakan sendiri mulai dari aransemen dan penulisan lirik. Ini melebihi apa yang pernah saya lakukan dulu, walaupun saya memulainya lebih muda,” kata Tante Sophia.

Di samping itu, sama kayak Om Indra, Tante Sophia juga engga ikut dalam proses produksi album ‘And So It Begins’. Eva sendiri ngakuin bahwa ibunya lebih cenderung berperan besar dalam ngasih dukungan emosi dan mental selama proses penggarapan album tersebut. “Mama sangat mengerti gue orangnya seperti apa. Mungkin kebanyakan yoga kali ya, jadi mama sangat zen. Itu yang selalu diajarkan kepada gue selama menggarap album ini,” beber Eva.

6. Campur tangan Snarky Puppy

Walau ayahnya nolak terlibat, seengganya Eva engga perlu sedih, soalnya doi justru dapet kesempatan buat berkolaborasi dengan Snarky Puppy, sebuah grup musik instrumental kenamaan asal New York, Amerika Serikat. Menurut Eva, ini merupakan hal yang sama sekali engga disangka-sangka. Bahkan, proses kolaborasi mereka pun berlangsung sangat simpel. Itu semua berkat bantuan teknologi dan lagi-lagi juga dibantu kenekatan Tendra.

7. Bukti tekad kuat Eva

Poin yang terakhir ini jelas engga boleh kamu lewatin begitu aja, Kawan Muda. Kayak yang udah Genmuda.com bahas sebelumnya, Eva itu sebetulnya tipe orang yang engga begitu pede dan takut buat nunjukin karyanya ke hadapan publik. Namun demikian, doi akhirnya bisa ngelangkah lebih jauh karena tekatnya bisa ngalahin segala kekhawatirannya.

“Sebenarnya rasa takut itu tidak pernah hilang selama menulis lagu. Selalu ada yang bikin gue mikir berkali-kali soal bikin album. Tapi, keinginan gue untuk mengeluarkan karya pada akhirnya jauh lebih besar,” tandas Eva.

So, tanpa nunggu lebih lama lagi, buruan dapetin CD ‘And So It Begins di www.demajors.com, Kawan Muda. Kalo engga, kamu juga bisa beli lewat direct selling sesuai dengan jadwal Eva yang bisa kamu lihat di www.evaceliamusic.com. Selamat terbuai ngedengerin karya-karyanya Eva ya! (sds)

Comments

comments