Rabu, 24 April 2024

Genmuda – Ada yang bilang kehidupan manusia makin lama makin banyak, makanya butuh banyak teknologi buat mewadahi itu semua. Sebaliknya hipotesa itu sering kebalik buat sebagian orang. Ada yang bilang teknologi canggih justru bikin kebutuhan manusia makin banyak. *serba-salah.

Mirip telor sama ayam aja. Engga jelas mana yang nongol duluan di dunia. Yang jelas, perkembangan teknologi mutlak terjadi sama kemajuan daya pikir kita sebagai manusia. Kalo hukum alam kayak kamu engga diikutin yang ada bakalan sulit bertahan hidup. ‘Survival of the fittest.’ kata Charles Darwin.

Sekarang balik lagi ke urusan teknologi gaes, sepanjang sejarah ada banyak tren teknologi yang jatuh-bangun. Tapi Genmuda.com berhasil ngumpulin 5 di antara tren tersebut yang engga pernah kapok bangkit, meski udah gagal berkali-kali. Semoga aja semangat mereka bisa menginspirasi kamu ngeraih cita-cita dan jodoh (Aih, sedap).

1. Microsoft dengan Internet Explorer

via arstechnica.net
Tampilan browser Microsoft Edge, jelmaan terbarunya Internet Explorer. (Sumber: arstechnica.net)

Di era 1990-an, Internet Explorer (IE) jadi software wajib di tiap komputer berbasis Windows. Itu program yang paling dipercaya buat menjelajah internet. Masuk tahun 2000-an, penggunanya pada sebel karena loadingnya yang lama meski sambungan internet makin cepet. Banyak yang beralih ke Opera, Firefox, dan Chrome.

Microsoft engga bisa tinggal diam browser andelan mereka cuma dipake buat download browser lain abis itu ditinggal (Sedih). Makanya saat April 2015, mereka ngerilis versi teranyar IE yang jauh lebih cepet, modern, dan pastinya gampang dipakai. Namanya berubah jadi Microsoft Edge. Perangkatnya jadi browser bawaan OS Windows 10 dan sempet dapet review positif dari berbagai pihak. Sejak saat itu, Edge kembali punya peminat setia meski udah ditinggalin satu dekade belakangan.

2. Microsoft (lagi) dengan Windows Phone

via slashgear.com
Windows Phone 10 masih punya napas di tahun 2016. Masih kah bisa survive di tahun 2017? (Sumber: slashgear.com)

Windows Phone pertama kali dirilis sekitar Oktober 2010, tiga tahun setelah generasi pertama iPhone dan dua tahun setelah Android. Waktu itu orang pada penasaran sama kebolehan ponsel buatan perusahaan teknologi gede ini, apalagi OS-nya dipasang di dalem ponsel buatan Nokia yang hype akhir 1990-an. Jujur aja, smartphone dan OS bawaannya tuh keren, cum sayang harus kalah saing sama iOS dan Android.

Microsoft pun coba bangkitin penjualan ponselnya setelah ngebeli Nokia dan bikin semua ponsel dengan bermerk Microsoft. OS-nya di-update hingga sekarang Windows 10 dan sempet ngidupin gairah penjualan ponselnya di tahun 2015.

3. Nokia dengan nama besarnya di masa lalu

via rrbresult.co.in
Beberapa ide desain ponsel Nokia baru yang pakai OS Android. (Sumber: rrbresult.co.in)

Nokia 11-12 sama Microsoft. Setelah kemunculan iPhone, Android, dan Windows Phone, ponsel-ponsel Nokia yang banyak keypad dengan OS Symbian perlahan tamat dari pasaran. Publik kepengen ponsel canggih dengan layar sentuh. Waktu saham Nokia dibeli Microsoft, udah jelas kalo perusahaan ponsel asal Finlandia itu ‘mati suri.’

Untiknya para mantan karyawannya bergabung bikin perusahaan sendiri dan ngebeli saham Nokia dari tangan Microsoft. Dan sekarang perusahaan itu kembali berdiri sendiri dan kabarnya bakal comeback memproduksi ponsel tahun ini. Kalo resurrection itu beneran nyata, udah jadi bukti kalo Nokia engga pernah kapok buat bangkit dari keterpurukan.

4. BlackBerry dengan ponsel sejuta umatnya

via slashgear.com
BlackBerry Mercury, smartphone android pakai keyboard bertombol. Unik juga. (Sumber: slashgear.com)

Kawan Muda yang hidup di era 2000-an pasti mulai gemar pakai ponsel keluaran BlackBerry. Keypadnya mirip keyboard komputer, beda banget dari ponsel di pasaran. Fitur BlackBerry Messenger (BBM) juga bikin publik lebih meminati BB lagi karena bisa kirim pesan cuma pake pulsa internet (Sebelum ada BBM kan orang cuma bisa kirim SMS atau telepon aja).

Namun minat akan BB juga surut karena banyak orang beralih ke ponsel layar sentuh. BB sejatinya pernah ngerilis layar sentuh, tapi ternyata engga cukup kuat buat bangkitin minat publik sampai akhirnya perusahaan asal Kanada itu mutusin tutup pabrik. Di awal tahun, publik kembali dikejutin karena BB ternyata masih niat bikin ponsel. Tapi dibuatnya terpaksa dari perusahaan lain.

5. Fujifilm dengan kamera lawasnya

via ubergizmo.com
Aduhai. Kameranya keren banget. Hasil jepretannya juga engga kalah keren. (Sumber: ubergizmo.com)

Pertama kali dibangun 1934, Fujifilm bertekad bikin lembaran seluloid terbaik buat segala jenis kamera analog. Lembaran itu adalah tempat nyimpen gambar sebelum ada kamera digital. Begitu kamera digital banjir peminat, Fujifilm sepi pembeli.

Engga patah arang, mereka coba bikin kamera digital di tahun 2000-an. Tapi, hasil gambarnya belum banyak diminati. Engga kaya jepretan Canon dan Nikon saat itu. Sekitar 2014-2016, justru situasinya berbalik. Fujifilm berhasil bikin kamera yang hasil jepretannya lembut dan jelas fokusnya. Anak sekarang bilang gambarnya instagramable banget sementara anak fotografi menyebutnya pake istilah bokeh!

Jadi apa hikmah cerita lima perusahaan teknologi di atas? Jangan nyerah, gaes. Meski kamu lagi kesulitan, selalu ada jalan asalkan berusaha. Meski resolusi tahun lalu belom ada yang rampung, masih ada kesempatan menyelesaikannya. Jangan lupa, tulis komentar kamu di bawah ini, ya. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.