Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – Buat sebagian orang, yang namanya keberuntungan atau hoki itu mungkin cuma omong kosong belaka. Tapi, sains ternyata malah udah ngungkapin yang sebaliknya.

Keberuntungan itu bisa dibilang merupakan gabungan dari 20% peluang statistik dan 80% ngelakuin hal yang bikin kamu berada di tempat, waktu, maupun keadaan pikiran yang tepat. Jadi orang yang beruntung pun sebenarnya engga sekedar soal nasib, tapi juga soal kebiasaan-kebiasaan tertentu.

Lantas, kebiasaan kayak gimana sih yang dimiliki orang-orang yang beruntung? Apa mereka suka bertapa kayak sutradara Angga Dwimas Sasongko? Atau jangan-jangan kuncinya ada di rajin berdoa dan berserah diri pada Tuhan? Well, berikut ini adalah 5 kebiasaan yang dimiliki orang-orang yang beruntung, kayak yang udah Genmuda.com rangkum dari Distractify:

  1. Engga cuma ngenalin, tapi juga ngerebut peluang

Beberapa waktu yang lalu, para peneliti di University College London udah nyari tahu kenapa keberuntungan bisa terjadi pada sebagian orang. Dengan meminta sejumlah orang buat ngirimin kisah mereka, para peneliti berusaha ngelihat apakah terdapat pola pada pengalaman orang-orang.

Meskipun tidak ada dari orang-orang yang kami wawancarai yang merekayasa peluang yang datang ke mereka, mereka semua punya dua kesamaan. Pertama, mereka menyadari bahwa sebuah peluang diberikan kepada mereka. Lalu, mereka merebut peluang itu dan mengambil tindakan,” kata Dr. Stephann Makri.

  1. Engga takut ngambil risiko

Perlu digarisbawahi, risiko yang diambil oleh orang-orang yang beruntung bukan risiko yang engga mereka pelajari dulu sebelumnya. Sebelum ngambil keputusan, mereka justru udah sempat bikin pertimbangan dan mikirin gimana hasilnya nanti. Ini mungkin terjadi karena mereka juga cenderung lebih gigih dan lebih percaya sama intuisi mereka.

Orang yang beruntung menimbang risiko dan konsekuensi serta membuat keputusan berdasarkan hasil yang layak. Orang yang tidak beruntung mudah bingung karena mereka tidak menghabiskan cukup waktu untuk melakukan persiapan dan riset sebelum risiko diberikan kepada mereka,” kata Carly Jacobs dari Smaggle.

  1. Sadar kalau semuanya kembali lagi ke orang-orang yang dikenal

Biasanya, banyak orang berbondong-bondong pindah dari desa ke kota buat ngadu nasib alias nyari peruntungan. Hal tersebut terjadi karena di kota kemungkinan buat ketemu orang-orang yang bisa ngubah prospek kehidupan memang cenderung lebih besar. Itulah kenapa ngabisin waktu buat ketemu dan ngejalin relasi sama orang-orang merupakan hal yang penting dan bermanfaat banget.

Rata-rata manusia mengenal sekitar 250 orang. Oleh karena ini, saat Anda menjabat tangan saya, Anda menghadapi peluang bertemu dengan sekitar 250 kontak saya. Dengan asumsi bahwa 250 orang ini masing-masingnya mengenal 250 orang lainnya, dengan dua jabat tangan Anda kini telah membuka diri Anda untuk jaringan potensial 62.500 orang,” kata Alain Samson, penulis ‘Make Your Own Luck’.

  1. Selalu bisa nemuin hikmah

Sebuah riset dari seorang psikolog bernama Richard Wiseman udah nemuin kalau orang-orang yang beruntung jauh lebih cenderung buat nemuin hal baik dalam situasi buruk dan engga mikirin hal-hal buruk pas hal-hal tersebut terjadi. Mereka juga lebih santai dan optimis serta lebih cenderung buat ngambil langkah-langkah konstruktif buat nyegah lebih banyak nasib buruk di masa depan.

  1. Tahu kapan harus ngelepasin sesuatu

Kalau sampai sekarang kamu masih belum bisa move on padahal putusnya udah dari 3 tahun yang lalu, bisa jadi kamu adalah orang yang engga beruntung. No offence, tapi buktinya kamu masih belum tahu kapan harus ngerelain hubungan kamu yang udah berakhir.

Orang yang beruntung tahu kapan mereka menghabiskan waktu untuk mencoba melakukan sesuatu yang sia-sia dan mereka mengarahkan energi mereka untuk usaha-usaha lainnya yang pasti akan terbayar. Orang yang tidak beruntung tetap bertahan dan mengeluh,” tulis Carly.

(sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer