Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Wabah AIDS yang disebabin oleh penyebaran virus HIV memang masih jadi momok yang nakutin bagi banyak orang. Bukan cuma karena belum ada obat yang bisa benar-benang nyembuhin, tapi juga karena prasangka dan stereotip yang udah terlanjur berkembang di masyarakat.

Menurut data Kementerian Kesehatan yang diperoleh dari laporan layanan konseling dan tes HIV, sejak tahun 2005 sampai September 2015 terdapat 184.929 kasus HIV. Kasus HIV pada bulan Juli sampai September 2015 pun mencapai 6.779 kasus.

Faktor penularan HIV tertinggi disebabin oleh hubungan seks berisiko pada heteroseksual (46,2%). Selain itu, ada juga faktor penggunaan jarum suntik engga steril pada pengguna narkotika, psikotropika dan zat adiktif (napza) suntik alias penasun (3,4%), dan Lelaki Seks dengan Lelaki alias LSL (24,4%).

(Ilustrasi: hivos.org)

Sementara itu, kasus AIDS sampai bulan September 2015 udah mencapai 68.917 kasus. Kasus tertinggi tahun ini ada pada kelompok usia 20-29 tahun (32%), 30-39 tahun (29,4%), 40-49 tahun (11,8%), 50-59 tahun (3,9%), dan 15-19 tahun (3%).

Nah, melihat dari angka-angka tersebut, mungkin aja ‘kan suatu saat nanti kamu juga bakal ketemu sama seseorang yang kebetulan ngidap HIV/AIDS. Oleh karena itu, ada baiknya dari sekarang kamu mulai nyiapin diri supaya kamu tetap bisa jadi teman yang peduli dan berempati buat mereka.

Ya memang sih, kamu bakal jadi orang munafik kalau kamu bilang kamu engga takut ketularan. Terlepas dari itu, masih ada banyak hal kok yang bisa kamu lakuin buat ngehargain dan ngedukung teman kamu yang ngidap HIV/AIDS, Kawan Muda. Berikut ini adalah tips-tips dari para psikolog:

 

  1. Jangan langsung berasumsi

Berhubung kamu engga berada di posisi teman kamu, jangan keburu berasumsi kalau kamu tahu apa yang doi mau atau butuh dari kamu. Ketimbang langsung mikir yang macem-macem, mending kamu tanya langsung ke doi gimana caranya kamu bisa bantu doi dan tetap ngedukung doi.

  1. Introspeksi dan bekali diri dengan pengetahuan soal HIV/AIDS

Lagi-lagi kayak yang dibilang Lady Gaga di lagu ‘Til It Happens to You’, kita engga bakal bisa benar-benar paham sama apa yang dialami seseorang kalau kita engga pernah berada di posisi orang itu. Kalau kamu buta soal HIV/AIDS, cari tahu dulu soal gimana cara penularannya maupun berbagai hal terkait lainnya. Kalau kamu panik dan bereaksi lebay, kamu malah bikin keadaan teman kamu makin buruk.

  1. Pahami dan hargai zona nyaman teman kamu

HIV/AIDS jelas jadi salah satu isu yang masih terbilang tabu dan sensitif buat diomongin. Jadi, jangan ajuin pertanyaan yang ngeganggu. Pastiin juga teman kamu ngerasa nyaman buat ngebagiin pengalamannya tanpa perlu didesak.

  1. Jadi pendengar yang baik

Pastiin kamu ada di samping teman kamu pas doi udah siap buat ngomongin semuanya. Hubungi doi buat ngecek keadaannya, tapi kembali lagi jangan pernah paksa doi buat ngomong. Yang penting doi tahu kalau kamu ada buat doi dan siap ngedengerin apapun yang doi mau omongin.

  1. Jadi ‘terang’

Kasih harapan ke teman kamu, tapi jangan terkesan PHP. Kalau teman kamu masih belum begitu paham soal pilihan pengobatan yang ada saat ini, bantu doi buat cari informasi. Dengan ngejalanin pengobatan rutin, para pengidap HIV sebenarnya masih bisa ngejalanin hidup lebih lama. (sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer