Selasa, 10 Desember 2024

Genmuda – Kawan Muda pasti udah tau kalo tiap pemilih punya wewenang penuh gunain haknya milih pemimpin sesuai kata hati, meski pilihannya beda dari orang sekitar. Mau engga milih dan jadi golput juga boleh, hanya sama sekali engga dianjurin. Surat suara yang nganggur bisa dicurangin, loh.

Kalo kamu belum tau soal peraturan mencoblos, panitia pelaksana dan petugas KPU di Tempat Pemungutan Suara (TPS) bakalan ngasih tau tata caranya. Coblos satu gambar calon pilihan di dalam kotak yang tersedia pada surat suara. Kalo calonnya cuma satu, coblosnya di kotak setuju atau tidak setuju.

Terus, kamu engga perlu pakai baju yang rapih-rapih banget, kok. Pakai piyama juga engga ada yang ngelarang, kecuali sama orang tua. Peraturan di TPS engga seketat yang kamu bayangin, kok. Kamu cuma perlu ikutin lima larangan di bawah ini.

1. Bawa ponsel dan kamera ke bilik suara

via topyaps.com.
(Sumber: topyaps.com)

Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar lewat kompas.com, Senin (13/2) ngelarang semua pemilih bawa segala bentuk kamera ke dalam bilik. Takutnya, doi malah jepret-jepret coblosannya dan upload fotonya ke medsos.

Padahal, ada asas kerahasiaan yang harus dijaga dalam tiap pemilihan umum. Berhubung asas kerahasiaan berlaku buat seluruh pilkada, kayaknya pemilih di daerah lain baiknya engga ngeluarin ponsel juga saat ada di TPS.

2. Serah-terima suap

via istimewa
(Sumber: istimewa)

Selain itu, Dahliah Umar juga khawatir fotonya bakal “dijual” sebagai bukti udah milih calon tertentu. Engga seru banget kan kalo pesta demokrasi ini jadi ternoda gegara suap-menyuap. Kenapa penting banget mencegah suap-menyap terjadi?

Selain karena dilarang undang-undang, pemimpin yang terpilih lewat suap-menyuap tidak akan berhenti sampai di situ. “Kerjanya sebagai pemimpin daerah tidak lagi untuk rakyat, melainkan untuk balik modal kantongnya sendiri,” kata Ray Rangkuti, seorang pengamat politik waktu nyiapin pemuda pengawas Pilkada Tangerang Selatan 2015 lalu.

3. Promosiin pilihan kamu pada hari H

via nixx-media.com
(Sumber: nixx-media.com)

Kamu juga engga boleh promosiin pilihan kamu sebelum masuk TPS. Ada undang-undang yang menyatakan h-3 pemilihan sampai tuntasnya pemungutan suara merupakan hari tenang. Segala bentuk kampanye dilarang loh saat itu. Kalo ngelanggar kamu bisa dituntut penjara. Ih, serem.

4. Dateng ke TPS tanpa bawa undangan

via medanbisnisdaily.com
Surat yang difoto adalah undangan Pemilihan Presiden. Tapi, seperti itu juga bentuk undangan Pilkada. (Sumber: medanbisnisdaily.com).

Mencoblos emang merupakan hak tiap warga negara, tapi menggunakan hak juga ada aturannya. Jangan pernah lupa bawa undangan pilkada saat kamu ke TPS. Tanpa surat penting itu, kamu engga bakal bisa diizinin mencoblos.

Misalnya kamu panik karena sekarang belum dikirimin undangan yang dimaksud, coba deh bilang sama RT biar diurusin sebelum terlambat.

5. Kepo pilihan orang lain

via mamhtroso.com
Biarpun ini bilik pemilihan Ketua OSIS, nyontek suara juga engga dianjurin. (Sumber: mamhtroso.com).

Pilkada bukan ujian. Buat apa kamu nyontek pilihan orang di bilik sebelah? Kalo kegep pengawas TPS yang strict, nanti diomelin dengan sepenuh hati. Udah, deh. Pilih aja sesuai kata hati.

Lima hal itu penting diperhatiin banget. Kalo ternyata daerah kamu engga ngadain pilkada, ya udah nikmatin aja libur ekstra karena Presiden Jokowi menetapkannya 15 Februari sebagai hari libur nasional. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.