Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Cabut dari jam pelajaran udah jadi salah satu hal yang dilakukan anak sekolah dan kampus. Meski dampaknya engga langsung terasa, berbagai pihak seperti guru, ortu, dan pemerintah ngeliat itu sebagai hal yang sangat negatif dan perlu dihindari.

Sejumlah upaya telah dilakukan buat ngurangin anak sekolah yang cabut. Mulai dari metode belajar yang lebih asik, fasilitas sekolah dibuat nyaman, dan ortu bisa makin rajin ngawasin anaknya lewat smartphone. Tapi namanya juga anak muda, selalu jago spik-spik buat cabut sekolah. Dan kasus kayak gini engga cuma ada di Indonesia doang, namun hampir di semua negara.

Meski begitu, 5 negara di bawah ini justru punya cara ekstrim buat nanganin kasus anak cabut sekolah. Cedikot gaes!

1. Denmark

Ngapain amat cabut dari sekolah di Denmark. Tipikal sekolahnya mentereng kayak gini. (Sumber: dtu.dk)

Dikutip dari Wikipedia, sejumlah tunjangan anak muda bakal ditarik kalo ada anak muda yang cabut sekolah di Denmark. Tapi, engga semua kota di negara tersebut menerapkan peraturan itu. Uniknya orangtua di Denmark malah sering nyuruh anaknya cabut di minggu awal sekolah setelah libur panjang. Soalnya, anak-anak mereka diinapkan di ethnic home (semacam pesantren) untuk memperbaiki attitude.

2. Finlandia

Tipikal bocah Finlandia yang gemar belajar karena kualitas gurunya luar biasa. (Sumber: smithsonianmag.com)

Negara ini merupakan salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik dan tahun lalu ngeraih negara yang paling gemar baca buku. Karena itu, guru-guru di sekolah ini sering berpatroli di sekitar sekolah sepanjang istirahat biar engga ada anak yang bisa cabut. Kalo ketauan cabut, bukan cuma anaknya yang dihukum, tapi ortunya juga bakalan didenda.

3. Jerman

(Sumber: theexpathub.com)

Di Jerman, sejumlah sekolah bakal langsung menghubungi ortu kalo ada siswa yang bolos tanpa alesan jelas. Kalo ternyata orangtua itu engga mampu nyuruh anaknya sekolah, seorang polisi khusus akan ngebawa anak itu ke sekolah. Dalam kasus ekstrim, pengadilan bahkan bisa memutus hak asuh anak tersebut dari orang tuanya karena dinilai engga mampu ngerawat anak. Duh!

4. Inggris

Polisi Inggris lagi ‘menginterogasi’ dua anak sekolah yang ketauan cabut. Kasian. (Sumber: chroniclelive.co.uk)

Di Inggris, anak yang ketauan cabut bakal dibawa polisi. Eits engga masuk penjara kok. Anak yang kegep itu cuma dibawa balik ke sekolahnya. Kalo kelakuan anaknya udah parah, polisi bakal bawa dia ke tempat lain buat dinasihati.

Sementara itu, ortu sang anak akan dihubungi polisi dan dikasih peringatan pertama. Jika kembali ketawan, si ortu bakal didenda mulai dari 50 pound sterling. Peraturan itu udah berlaku sejak 1998, dan karena itu orang tua di Inggris bakalan ngomel berat kalo anaknya kegep cabut sekolah.

5. Amerika Serikat

Sampai-sampai ada nomor telepon pengaduan anak cabut loh di Georgia, Amrik. Kalo ketauan, anaknya bakal ditahan sebentar hingga dijemput orangtuanya. (Sumber: Wikimedia Commons)

Sementara itu, anak-anak yang ketauan cabut sekolah di Amerika bakal dapet surat tilang seperti halnya orang yang ngelanggar peraturan lalu lintas. Tahun 2008, ada sekitar 12 ribu anak yang kegep cabut dan ditilang polisi. Selain itu, anak yang engga masuk sekolah tanpa alesan jelas pun bakal langsung tercatat di sistem administrasi online. Sistemnya bakal secara otomatis ngasih tau orangtua dan pihak-pihak yang bertanggungjawab.

Begitulah peraturan di lima negara dengan sistem pendidikan terbaik, buat mencegah anak bolos kuliah. Jauh lebih ketat daripada di Indonesia, kan? Uniknya, masih ada aja anak sekolah yang berusaha cabut meski peraturannya udah seketat itu. Mungkin emang udah naluri anak muda kali ya. He-he. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.