Genmuda – Libur Natal dan akhir tahun identik sama penayangan film-film “Home Alone” di Televisi. Tapi, bukan berarti Kawan Muda harus nonton karya menarik itu untuk ke satujuta kalinya, kan?
Sepanjang tahun ini ada banyak film-film bagus, loh. Kamu bisa tonton ulang film-film tersebut lewat berbagai aplikasi streaming. Nah, film-filmnya bisa kamu liat di bawah ini.
Logan
Formula baru dalam pembuatan film ini lancarin kesuksesan “Logan.” Adegan laganya bikin menahan napas kayak nonton film thriller, plotnya bikin menitikkan air mata kayak film drama, dan pengambilan gambarnya unik di mata kayak lagi nonton film koboi.
Walau diangkat dari komik superhero, “Logan” dibuat jauh dari kata klise. Inilah masterpiece 21th Century Fox sepanjang tahun 2017 menurut Genmuda.com. Patut dibanggain hingga tahun-tahun berikutnya.
Dunkirk
Sutradara Christopher Nolan buktiin kalo serunya film perang gak mesti dari petualangan, drama, dan “dar-der-dor.” Kesenyapan dan kebingungan justru lebih gambarin teror yang nimpa pasukan Inggris, Belgia, dan Prancis di Pantai Dunkirk, jelang Perang Dunia II.
Cara pengambilan gambar yang realistis pun hadirin sensasi mabuk laut dan fobia ruang tertutup langsung ke depan mata penonton. Wajar film berbujet 100 juta dolar AS ini untung berkali-kali lipat.
Kingsman: The Golden Circle
Sulitnya bikin film kedua terasa banget di “Kingsman: The Golden Circle.” Ceritanya harus nyambung dengan film pertama. Tapi, gak boleh terlalu mirip biar gak dianggap kehabisan ide. Namun, gak bisa terlalu beda biar gak disangka menyalahi kebiasaan lama.
Itu semua ditambah tuntutan lain bahwa film kedua perlu jadi jembatan ke film ketiga. Maka, jadilah film 141 menit yang paduin kebudayaan high class Inggris dengan kebudayaan southerner Amerika Serikat.
Coco
Animasi yang sukses nyentuh perasaan tiap penonton ini hadir dengan format musikal, layaknya film-film Disney pada umumnya. Bedanya, filmnya nunjukin pencarian jati diri dan arti dari sebuah keluarga yang nyaris (pasti) terjadi pada semua orang pada usia belasan tahun.
Soundtrack “Coco” pun patut disimpan dan diputar-putar ulang, terlepas dari penggunaan bahasa yang gak begitu akrab di Indonesia, yaitu Bahasa Spanyol. Sukses berat lah filmnya.
Wonder
Owen Wilson yang biasa main film komedi tunjukin doi jago juga main drama di film “Wonder” bareng Julia Roberts ratunya genre itu. Keseruan film ini tampak dari cara para tim produksi sampein ceritanya.
Meski kisah keluarga Pullman dibagi-bagi ke dalam beberapa sudut pandang, para tim produksi Lionsgate Studio jahit perbedaan itu sebagai satu-kesatuan. Ibarat pecahan kaca, ceritanya tersatukan kayak hiasan mozaik.
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak
Penggunaan bahasa asli Sumba bukan penghalang sampein cerita mendebarkan pembalasan dendam ke penonton internasional. “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak” tayang layaknya film koboi terbaik. Orang Indonesia seharusnya bangga sama film yang tayang di berbagai negara ini.
Pengabdi Setan
Kesampingkan dahulu ambisi bahwa film remake harus dibuat persis sama dengan film aslinya. Maka, “Pengabdi Setan” sajiin kisah baru yang nakutin, menyebalkan, dan meneror semua penonton.
Dilihat dari akhir filmnya, Sutradara Joko Anwar pengen bikin sekuel yang lebih nakutin dari film tersebut. Kawan Muda yang berperasaan sensitif siap-siap aja gak bisa tidur dengan lampu mati.
Wonder Woman
Akting canggung Gal Gadot ditambah akting karismatik Chris Pine adalah formula keberhasilan “Wonder Woman” selain jalan cerita dan efek visual yang ditampilin sepanjang film. DC Film dan Warner Bros perlu keluarin bujet 149 juta dollar AS buat hasilin film kece ini.
Star Wars: The Last Jedi
Film kedua dari trilogi franchise “Star Wars” selalu nunjukin kisah mendebarkan penuh emosi yang ceritain terhimpitnya para pemeran protagonis. Seperti itu pula film “The Last Jedi” yang ceritain kondisi darurat para Resistance dari hantaman First Order.
Garapan Sutradara Rian Johnson dan kebanggaan terbaru Lucas Film ini tayang dengan perolehan 745 juta dolar AS. Dan film ini pun bikin para fanboy/girl penasaran sama kelanjutan trilogi anyar “Star Wars.”
Posesif
Cerita cinta anak SMA gak selamanya ringan dan menyenangkan. Ada juga cerita yang sebenarnya penuh kekerasan psikologis, menghambat pertumbuhan emosi, dan kekejaman. Namun, itu semua gak disadari pihak yang jadi korban hubungan beracun itu.
Film “Posesif” pun berubah perlahan-lahan dari film cinta menyenangkan jadi film psikologi yang menyandera korban dalam hubungan asmara yang salah. Tapi, inget. Ada juga kok cinta monyet masa SMA yang membahagiakan dan berakhir ke pelaminan. (sds)