Sabtu, 20 April 2024

Genmuda – Ngirim benda sejauh ratusan kilometer secara instan tanpa cacat sedikitpun cuma bisa dilakuin di “Star Trek.” Setelah menerima perintah “Beam me up,” Scotty si ahli teknisi bisa mindahin Kapten Kirk atau siapapun dan apapun dari Transporter di Pesawat Luar Angkasa The Enterprise ke tempat lain, atau sebaliknya.

Angan-angan Gene Roddenberry sang kreator “Star Trek” sekitar 1964 itu emang keren. Siapa yang nyangka, imajinasinya makin jadi nyata berkat teknologi tahun 2017. Meski belum bisa mindahin makhluk hidup atau benda besar, mesin teleport udah tercipta di dunia dan terus diuji coba ngirim barang ke luar angkasa.

Benda pertama yang dikirim adalah photon. Dari Dataran Tinggi Tibet, tim ilmuwan Tiongkok berhasil ngirim benda super kecil yang lebih mungil dari atom itu ke satelit Micius yang berjarak sekitar 500 km – 1.400 km dari bumi. Keberhasilan mereka terpampang detil di jurnal terbitan Perpustakaan Cornell University, 4 Juli lalu.

Gokil. Gimana ceritanya?

via tumblr.com

Kalo cerita dari awal banget, semua bermula sejak 1993. Para fisikawan masa itu sadar kalo sebuah benda bisa “difotokopi” secara kuantum tanpa beda sedikitpun dari aslinya. Berarti, apapun yang terjadi pada benda satu terjadi pula pada benda “kopiannya.” Kalo benda satu penyok, benda kedua juga penyok meski gak dipukul.

Terus, teori “quantum teleportation” itu diujicoba dalam lab tahun 1997 buat meneleportasi benda sejauh 800 m. Teknologinya berkembang terus hingga akhirnya para ilmuwan sukses meneleportasi benda sejauh 143 km, tahun 2012. Akan tetapi, percobaannya masih dilakuin di bumi doang.

via biggiesplace.wordpress.com
Gambar ini keren. Makanya dicantumin. (Sumber: biggiesplace.wordpress.com).

Semua kemudian berubah ketika negara api menyerang Tiongkok luncurin satelit Micius dari Gurun Gobi ke orbit bumi, sekitar Agustus 2016. Ibarat cetak 3D instan, satelit yang namanya berasal dari nama Filsuf Tiongkok abad ke-4 SM itu adalah mesin cetak.

Nah, mesin “quantum teleportation” di bumi itu ibarat kameranya. Berdasarkan laporan penelitian, tim ilmuwan Tiongkok berhasil ngirim 911 dari jutaan photon ke luar angkasa dalam sekejap. Percobaan pertama di dunia itu berlangsung 32 hari. Dengan kata lain, Tiongkok lah negara paling maju dalam urusan teleportasi.

Tunggu dulu. Kalo ibarat cetak 3D, berarti objek yang “diteleport” jadi ada dua, dong?

via giphy.com

Memang di situlah keterbatasan “quantum teleportation” yang dialami tim peneliti Tiongkok. Photon yang diteleport jadi ada dua. Satu ada pada mesin teleport di bumi dan yang lain ada di Satelit Micius. Uniknya, kedua benda pada dasarnya satu. Bukan ucapan gombal apalagi filosofis, melainkan fakta ilmiah.

Bila yang ada di bumi dibelah, yang ada di satelit juga ikut terbelah. Bila yang di satelit diwarnai, yang ada di bumi juga terwarnai. Dalam film “Harry Potter,” hubungan antara photon di bumi dan photon di Micius ibarat hubungan Harry sama Voldemort. “Salah satu tak akan bisa hidup apabila yang lain mati.”

Terus, apa gunanya kalo gak bisa mindahin barang secara utuh?

via giphy.com

Meski belum bisa mindahin Kapten Kirk ke planet lain dengan sekejap, teknologinya sangat berguna buat sambungan internet. Kamu pasti suka kan kalo bisa nonton YouTube, streaming film bajakan, atau download ratusan game sekelas “GTA V” tinggal klik tanpa buffering? Makanya, dukung “quantum teleportation!”

Terus, kamu yang lagi pedekate sama seorang nerd atau geek bisa menjadikan temuan tersebut sebagai gombalan super ampuh. Misalnya, gini:

Kamu: Eh, kamu tau gak kalo aku ke kamu tuh ibarat quantum teleportation?”

Doi: “Maksudnya?”

Kamu: Iya. Kita berbeda tapi pada dasarnya satu. Aku gak bakal bisa hidup kalo gak ada kamu.” (Cielah gitu)

(sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.