Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Suksesnya “Despicable Me” (2010) yang ngasih angin segar nyeritain petualangan protagonis jahat akhirnya beranak pinak dalam bentuk sequel hingga spin off. “Despicable Me 2” (2012) rilis sebagai sekuel yang konsisten bikin ngakak, sementara “Minions” (2015) buktiin kalo sebuah film tetep bisa dipahami meski tanpa dialog jelas.

Kalo kamu kira ceritanya udah selesai, tau-tau muncul “Despicable Me 3” yang nyeritain kisah Gru (Steve Carell) sama sodaranya, Dru (Steve Carell juga) dan Lucy (Kristen Wiig) belajar jadi ibu angkat. Ibarat main game, trio anak angkat Gru , yaitu si Margo (Miranda Cosgrove), Edith (Dana Grier), dan Agnes (Nev Scharrel) juga punya mini mission masing-masing.

Plot baru

dok Illumination
Gru (Steve Carell) dan Dru (Steve Carell). (dok Illumination)

Terinspirasi anak-anak angkatnya, Gru bertekad cabut dari dunia kriminal. Kantor pemburu penjahat, Anti-Villainy League (AVL) kemudian nerima doi kerja di sana dengan misi nangkep Balthazar Bratt (Trey Parker), penjahat yang mau nyuri berlian terbesar di dunia dan bales dendam ke orang-orang Hollywood yang udah mutus kariernya dulu sebagai artis cilik.

Pada pekerjaan pertamanya, Gru berhasil nyelametin berlian tapi Balthazar bisa kabur. Kepala AVL yang baru (Jenny Slate) ngamuk karena penjahat buronnya gagal diringkus. Hasilnya, Gru dipecat. Gak terima suaminya dipandang sebelah mata, Lucy yang merupakan agen rahasia paling senior protes keras. Doi pun ngundurin diri.

Tibalah masa-masa paling rendah dalam hidup Gru. Orang yang berhasil jadi tuan para Minions di usia muda sekaligus nyolong mahkota Ratu Inggris (film “Minnions”), mencuri bulan (film pertama), dan ngalahin El Macho si super-villain paling bad-ass, kini jadi pengangguran.

Di tengah kegalauannya, mendadak ada tamu yang bilang kalo Gru punya sodara kembar bernama Dru dan mengundangnya ke rumah mewahnya di daerah bernama Freedonia. Setelah itu, mulailah hubungan tarik-ulur Gru yang pemurung dengan adik periangnya yang cupu.

Kurang ngena sama penonton muda jaman sekarang

dok Illumination
Ini si Balthazar (Trey Parker). Kenapa juga ya harus jadi bocah 1980an yang belum move on dari masa lalu? (dok. Illumination).

Karena Bratt merupakan bocah jadul yang kini beranjak tua, film garapan sutradara Kyle Balda, Pierre Coffin, dan Eric Guillon itu banyak dihiasi lagu, pakaian, dan gimmick-gimmick lain yang 1980an banget. Orang-orang usia 30 tahun ke atas kemungkinan besar bisa paham dengan nuansa disco dan baju olahraga ketat.

Masalahnya, penonton film ini kan kebanyakan anak-anak yang ngincer minions atau anak muda yang dipaksa pacarnya nonton minions. Generasi yang lahir paling enggak tahun 1990an mungkin agak kebingungan sama segala jenis gimmick yang notabene udah gak ada lagi ketika mereka lahir.

Meski begitu, gagal pahamnya gak bakal jauh banget, kok. Naskah karya Cinco Paul dan Ken Daurio udah cukup nyeritain backgroud Balthazar Bratt yang gak bisa move on dari masa kecilnya. Lawakan-lawakannya masih tetep lucu, kok. Cuma, terasa lebih heboh yang film pertama dan keduanya.

Kabar buruk buat pencinta Minion

Dok Illumination
Minnions dipenjara!!! (dok Illumination)

Seperti biasa, para pasukan kuning ini tampil super kocak dengan bahasa alien mereka. Meski gak banyak nampil, adegan minions selalu bikin ngakak anak-anak kecil yang nonton. Sementara itu, lawakan Gru selalu setia menghibur penonton muda.

Adegan paling epiknya terjadi di penjara. Tonton aja trailernya, deh. Pasti kamu sependapat sama Genmuda.com. FYI, adegan itu sebenernya terinspirasi banget dari standar film gangster-musikal tahun 1980an yang pasti dipahami para penonton dewasa. Namun sayang, peran mahluk-mahluk kuning itu gak terlalu berpengaruh pada cerita utama film.

Ceritanya, para Minion mutusin ninggalin Gru karena doi gak jahat lagi. Tapi, ketiadaan mereka pada hidup Gru seolah gak ada pengaruh besarnya karena ada Lucy dan Dru.

Emang kritik buat film berbujet 80 juta dolar AS (sekitar 1,1 triliun) itu terbilang banyak. Tapi, kamu gak bakal nyesel karena lawakannya tetep ‘sengakak’ dulu. Gak percaya, coba aja nonton ketika filmnya tayang secara publik 12 Juli nanti.

Our Score

(sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.