Sabtu, 20 April 2024

Genmuda – Film-film Disney jelas udah jadi salah satu jenis film paling ikonik sepanjang masa. Sayangnya, sebuah masalah besar ternyata masih melanda berbagai film Disney, khususnya yang ngelibatin para puteri.

Coba deh Kawan Muda tonton ulang semua film Disney favorit kamu dan perhatiin siapa yang paling banyak bicara di film-film tersebut. Sebuah riset sih udah ngungkapin kalau para tokoh cowok ternyata lebih cenderung ngedominasi dialog, walau tokoh utamanya adalah para puteri.

Carmen Fought dari Pitzer College dan Karen Eisenhauer dari North Carolina State University udah ngeanalisis dialog dari sejumlah film puteri Disney. Lewat riset pendahuluan yang udah mereka presentasiin di pertemuan tahunan Linguistic Society of America itu, mereka nyoba buat nyari tahu dan ngungkapi seberapa sering para tokoh cowok dan cewek ngedominasi dialog.

Well, iya sih ada kalanya para puteri Disney memang kebagian buat lebih banyak bicara. Di ‘Snow White’ aja misalnya, tokoh cowok dan cewek punya jumlah dialog yang seimbang. Sebaliknya, dialog yang ada di ‘Cinderela’ 60%-nya berasal dari tokoh cewek dan di ‘Sleeping Beauty’ justru meningkat jadi 71%.

Tapi, pas ‘kebangkitan’ film-film Disney terjadi di tahun 1980 dan 1990-an, para tokoh cowok justru jadi makin mendominasi dialog. Di ‘The Little Mermaid’ contohnya, tokoh cowok kebagian buat ngomongin sampai 68% dari seluruh dialog yang ada. Jumlah itu pun bahkan makin meningkat di ‘Beauty and the Beast’ (71%), ‘Pocahontas’ (76), ‘Mulan’ (77%), dan ‘Aladdin’ (90%).

Lantas, apa sih alasan di balik keadaan yang engga seimbang tersebut? Well, kalau menurut para peneliti sih itu gara-gara film-film Disney yang lebih baru punya jauh lebih banyak pemain ketimbang film-film lamanya. Para pemain di film-film baru Disney itulah yang biasanya kebanyakan para cowok.

Tebakan terbaik saya adalah hal itu merupakan kecerobohan, karena kita sangat dilatih untuk berpikir bahwa laki-laki adalah norma. Jadi, saat Anda ingin menambahkan seorang pemilik toko, pemilik toko itu adalah laki-laki. Atau jika Anda ingin menambahkan seorang penjaga, penjaga itu adalah laki-laki. Saya pikir hal tersebut benar-benar tertanam dalam budaya kita,” kata Eisenhauer kepada The Washington Post.

Keadaan pun kini bisa dibilang masih belum jauh lebih baik. Tokoh cowok masih bicara di lebih dari setengah dialog yang ada di ‘The Princess and the Frog’ maupun ‘Frozen’, walau di ‘Tangled’ 52% dialog berasal dari tokoh cewek dan di ‘Brave’ jumlah tersebut melonjak sampai 74%.

So, ngehadirin tokoh kayak Merida memang udah jadi sebuah langkah yang baik buat Disney. Meski begitu, Disney saat ini dan ke depannya masih perlu ngambil langkah-langkah serius lainnya buat ngurangin adanya keadaan engga seimbang di antara para tokoh filmnya. (sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer