Rabu, 24 April 2024

Genmuda – Kegiatan nunjukin jati diri di medsos masuk ke jenis baru-tapi-lama. Bukan cuma pamer kegiatan lewat foto dan video, kegiatan itu bisa dilakuin juga lewat template IG Story.

Ibarat formulir, tiap template sediain beberapa pertanyaan yang perlu diisi berdasarkan pilihan yang ada atau diisi sendiri.

Mirip formulir

via Istimewa
IG Stories dengan template formulir. Sumber: Istimewa)

Bedanya, formulir dibuat supaya sebuah lembaga memperoleh data diri yang dibutuhin dan erat kaitannya dengan pendaftaran. Misalnya, form registrasi bank, KTP, atau kartu sim ponsel. Formulir juga biasa diisi dengan perasaan bosan dan pikiran bahwa hal itu hanyalah buang waktu.

Sementara itu, template IG Story diadain buat nunjukin info yang mungkin engga dibutuhin amat. Bukan dengan perasaan bosan, template IG Story diisi dengan perasaan girang.

Mirip buku monitoring juga

via Istimewa
IG Stories dengan template “monitoring.” (Sumber: Istimewa)

Kawan Muda pernah dapet Buku Agenda Ramadhan yang harus diisi dan ditunjukin ke guru? Itulah salah satu jenis buku monitoring. Template IG Story juga mirip kayak buku wajib Umat Muslim SD-SMA jelang Bulan Ramadhan itu.

Bedanya, Buku Agenda Ramadhan diisi dengan sedikit perasaan terpaksa dan kadang diisi dengan dusta. Di buku diisi berpuasa dan Shalat Tarawih padahal mungkin siangnya minum soda sementara malamnya hanya main petasan sambil selepetan sarung.

Sementara itu, template IG Story pastinya diisi secara jujur dan sukarela.

Kenapa dilakuin?

via Istimewa
Contoh lembar monitoring ibadah. (Sumber: Istimewa)

Berdasarkan ilmu sosial, tiap orang pada dasarnya punya kecenderungan tunjukin eksistensi diri alias pamer. Hal itu udah terlihat sejak era bocah kecil ke sekolah dengan sepatu nyala-nyala, lalu era kuis kepribadian di Facebook, lanjut ke zaman selfie, terus ke era memvideokan diri sendiri.

Bisa diargumentasiin, itulah sebabnya template IG Story booming, karena jadi ajang menonjolkan diri sendiri.

Sebuah formulir kegaulan

via Istimewa
IG stories dengan template formulir juga. (Sumber: Istimewa)

Salah satu Kawan Muda pengisi template IG Story adalah Jatmiko Adhi Ramadhan (26). Hingga Sabtu (17/3), doi telah mengunggah dua jenis template IG Story. Template pertama adalah tentang alat musik bass dan pengalaman menjadi pemain bass.

Templatenya diperoleh setelah meminta langsung ke mimin salah satu akun seputar informasi bass dan pemain bass. Saat ditanya mengenai hal yang doi peroleh dari mengunggah template tersebut, dia bilang dia engga dapat apapun.

“Follower engga nambah. Komentar pun engga ada. Gue ikut posting biar ikutan gaul,” kata pemain bass grup band underground Rhythm Of Dream (ROD) itu. Dia merasa, hasrat kegaulannya terpuaskan setelah mengunggah postingan itu.

Apakah efektif sebagai alat promosi?

Sejumlah brand akhirnya ikut manfaatin fenomena itu. Tokopedia misalnya. E-commerce tersebut bikin template ala doi. Si Jatmiko yang kebetulan gawe di Tokopedia mengupload templatenya karena disuruh kantor.

Tujuannya enggak lain dan enggak bukan supaya brand itu lebih dekat sama netizen. Harapannya, lebih banyak orang yang memakai Tokopedia.

Hal serupa juga dilakuin akun IG @Indobassgram. Akun itulah yang bikin template IG Story terkait bass yang kemudian diupload si Jatmiko.

Saat dihubungi, Sabtu malam (17/3), mimin akun itu engga begitu ngerasa efek tren IG Story tersebut. “Saya engga menghitung perubahan followernya. Sepertinya sama saja. Hahaha,” kata si mimin lewat DM Instagram.

Padahal, tiap netizen cuma bisa memperoleh template tersebut lewat dm atau dari IG Highlights di akun @indobassgram, loh. Pengupload template tersebut juga nge-tag akun si mimin.

Apakah menunjukkan jati diri yang sebenarnya?

via Istimewa
“Seberapa anak Jakartanya kah kamu?” (Sumber: Istimewa)

Pada kasus lain, Theodora Agnes (26) mengunggah template IG story yang memamerkan betapa anak Jakartanya dia. Postingan itu nampilin sejumlah kegiatan yang doi lakuin sehingga patut diberi predikat “Jakarta Banget.”

Contoh kegiatannya: piknik di monas, kejebak macet 3 jam, foto sama ondel-ondel, dan makan nasi uduk kebon kacang. “Gue posting cuma karena lagi engga ada kerjaan aja. Pesawat gue delay 3 jam,” cerita cewek single itu saat ditanya tujuannya ikut tempate IG Story tersebut.

Dia yang kebetulan 5 tahun bekerja di salah satu surat kabar nasional itu melanjutkan, “Siapa tau fans-fans gue yang bejibun itu perlu tahu seberapa anak Jakartanya gue.”

Sementara itu, anak Jakarta yang emang “Jakarta Banget” gak kayak gitu banget. Wahyu Ramadhan lahir di Jakarta dari sepasang orang Jakarta. Dia dibesarkan di Jakarta dan sekolah di Jakarta juga.

Tapi, cowok berkumis yang akrab disapa Bang Jiung itu gak posting template IG Story seperti Agnes. Saat ditanya soal seberapa anak Jakartanya sejumlah kegiatan yang ada di template itu, Jiung berkata realitanya.

“Daftar kegiatannya terkesan mirip hal yang biasa para turis lakukan di Jakarta. Anak Jakarta belum tentu melakukan itu semua. Lagi pula, Setu Babakan dan Festival Condet belum masuk di dalamnya,” tukas cowok Betawi yang juga main gitar di band indie 90 Horse Power.

Jadi apa fungsinya template IG Story?

Yah, fungsinya cuma buat seru-seruan dan ajang kegaulan aja. Bukan berarti fenomena ini sia-sia. Kalo kamu bahagia melakukannya dan itu bukan sebuah pelanggaran hukum atau agama, kenapa gak dicoba? (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.