Jum'at, 19 April 2024
Kekinian

#TanyaKawanMuda: Kenapa Jurusan Tata Boga Engga Boleh Dipandang Sebelah Mata Sama Anak Muda?

Chef Christina Wilson dan Chef Gordon Ramsay (Sumber: philly.com)

Genmuda – Di dunia ini, pada dasarnya ada banyak banget jurusan pendidikan yang bisa dipilih sama para pelajar maupun mahasiswa. Tapi, entah kenapa kayaknya yang jadi jurusan favorit ujung-ujungnya ya cuma itu-itu lagi, sama aja kayak jaman baheula.

Kalau kamu mau nyari dan benar-benar mau nyobain hal baru, sebenarnya kamu bisa aja milih buat masuk jurusan di luar jurusan-jurusan super duper mainstream yang sampai sekarang masih bikin orang tua bangga dan calon mertua bahagia (ini Genmuda.com bukan ngajarin kamu buat durhaka loh ya). Salah satu contohnya adalah jurusan tata boga.

FYI, tata boga bisa dideskripsiin sebagai pengetahuan tentang seni mengolah masakan. Tapi, pengetahuan yang dimaksud di sini engga sekedar masak-memasak dan nyicipin makanannya doang. Di jurusan tata boga, kamu juga bisa belajar soal takaran gizi yang seimbang, cara makan yang baik, cara ngelayanin tamu, maupun soal sanitasi dan kebersihan.

Kesempatan kerja dan ruang buat berkembang yang ditawarin jurusan tata boga pun banyak kok, Kawan Muda. Apalagi kalau kamu dari kecil memang udah tertarik banget sama hal-hal yang berhubungan dengan makanan dan proses pembuatannya, dijamin tata boga bakal jadi jurusan yang tepat buat kamu.

Lantas, apa lagi sih yang bikin jurusan tata boga engga boleh dipandang sebelah mata sama anak muda? Well, berikut ini adalah hasil dari #TanyaKawanMuda ke 8 pelajar SMK dan mahasiswa — baik dari jurusan tata boga maupun jurusan kejuruan lainnya — yang Genmuda.com temuin usai acara talkshow Good France bareng Chef Alain Passard beberapa waktu yang lalu:

  1. Grace

(Foto: Dok. Grace)
(Foto: Dok. Grace)

Mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) awalnya pengen masuk jurusan kuliner, tapi akhirnya milih jurusan patiseri dan lama-kelamaan makin tertarik sama jurusannya itu. Menurutnya, jurusan tata boga engga boleh dipandang sebelah mata sama anak muda karena pada dasarnya makan adalah kebutuhan buat setiap manusia.

Menurut aku, orang tuh engga akan pernah bisa hidup tanpa makan. Makan itu juga termasuk salah satu seni dan bisa jadi pemuas juga,” kata Grace.

  1. Annisa

(Foto: Dok. Annisa)
(Foto: Dok. Annisa)

Walau berasal dari jurusan usaha perjalanan pariwisata, siswi SMKN 27 Jakarta ini tetap setuju kalau jurusan tata boga engga boleh dipandang sebelah mata sama anak muda. Doi pun ngeibaratin kalau jurusan tata boga itu sebenarnya engga jauh beda dari jurusannya yang doi jalanin sekarang maupun berbagai jurusan lainnya.

Sebenarnya tata boga itu sama aja kayak jurusan yang lain, intinya tetap harus berkarya. Istilahnya, kalau di UPW kami tetap harus inovatif, kalau di tata boga mereka harus kreatif dalam membuat masakan,” jelas Annisa.

  1. Amelia

Sama kayak Annisa, Amelia juga merupakan siswi SMKN 27 Jakarta yang berasal dari jurusan usaha perjalanan pariwisata. Doi berpendapat kalau jurusan tata boga itu sama aja kayak seni. “Kayak yang [Chef Alain Passard] bilang, chef itu seperti seniman,” ujarnya.

  1. Feby

Masih dari SMKN 27, ada pula Feby, yang berasal dari jurusan tata busana. Terlepas dari fakta bahwa dirinya engga berasal dari jurusan tata boga, Feby tetap ngelihat kalau jurusan tata boga itu jelas engga bisa dipandang sebelah mata sama anak muda. Doi bilang kalau, “Tata boga itu engga ketelen masa. Semua orang butuh kuliner.” Doi pun ngakuin kalau dirinya suka wisata kuliner, Kawan Muda.

  1. Aisyah

Berbeda dari ketiga siswi SMKN 27 sebelumnya, Aisyah ini memang merupakan siswi jurusan tata boga. Doi awalnya tertarik masuk jurusan tata boga buat belajar masak dan sebagai siswi jurusan tata boga doi tentu aja engga pengen jurusannya dipandang sebelah mata sama anak muda.

Semua orang bisa masak, tapi cuma orang-orang tertentu yang bisa menciptakan masakan yang rasanya benar-benar enak. Terus, kalau engga ada orang di dunia boga, engga ada makanan dan engga ada yang bisa makan,” beber Aisyah.

  1. Dita

(Foto: Dok. Dita)
(Foto: Dok. Dita)

Berawal dari suka makan, siswi SMKN 57 Jakarta ini akhirnya masuk jurusan tata boga supaya bisa bikin makanan sendiri. Menurutnya, jurusannya itu engga boleh dipandang sebelah mata soalnya sekarang orang-orang cenderung lebih suka kumpul-kumpul sambil makan. Dengan kata lain, kalau engga ada jurusan tata boga, kamu sekarang engga bisa nongkrong cantik di café atau restoran. “Itu yang membuat anak tata boga sekarang lebih berkesan dan lebih dipandang,” tambahnya.

  1. Lia

(Foto: Dok. Lia)
(Foto: Dok. Lia)

Sama kayak Dita, Lia juga berasal dari jurusan tata boga SMKN 57 dan tertarik buat masuk jurusan tersebut karena suka makan dan engga pengen ngandelin maupun nyisahin orang lain kalau mau makan. Terkait kenapa jurusan tata boga engga boleh dipandang sebelah mata sama anak muda, doi beranggapan bahkan hal tersebut ujung-ujungnya balik lagi ke kebutuhan dasar semua orang.

Sampai kapanpun pasti orang butuh makanan, jadi jurusan tata boga pasti dibutuhin banget buat ke depannya,” ungkap Lia.

  1. Hana

(Foto: Dok. Hana)
(Foto: Dok. Hana)

Berbeda dari kedua temannya yang tertarik masuk jurusan tata boga karena suka makan, siswi SMKN 57 yang satu ini justru tertarik masuk jurusan tata boga karena suka ngelihat kompetisi masak-memasak di televisi. Sementara itu, mengenai kenapa jurusan tata boga engga boleh dipandang sebelah mata, doi berpendapat kalau alasannya adalah jurusannya itu bisa jadi sumber penghasilan tersendiri.

Sekarang masakan yang diubah-ubah atau dikombinasi sama masakan lain lagi ngetren. Itu bisa ngehasilin uang juga buat kita. Di sekolah, kami juga ada pelajaran kewirausahaan buat ngembangin usaha masakan kita sendiri mulai usia dini,” tutur Hana.

Well, dari penuturan kedelapan pelajar SMK dan mahasiswa di atas, bisa disimpulin kalau jurusan tata boga itu engga boleh dipandang sebelah mata karena engga ada satu orang pun di dunia ini yang bisa hidup tanpa makan. Apalagi sekarang café dan restoran makin menjamur, otomatis pasar yang ada bakal semakin besar dan pundi-pundi uang anak tata boga juga ikutan bertambah banyak.

Meski begitu, lagi-lagi perlu diingat pula kalau tata boga juga merupakan bagian dari seni. Dengan kata lain, walau rasa bakal jadi poin paling utama yang bakal dipertimbangin orang-orang dari hasil karya anak tata boga, keindahan secara visual juga jadi poin tambah buat hasil karya mereka.

Engga ketinggalan, Chef Zulkarnain Dahlan dari Colonial – Cuisine & Molecular berpesan pula kalau kamu harus punya passion yang kuat supaya bisa benar-benar ngegelutin dunia tata boga. Kalau kamu percaya sama apa yang kamu lakuin, beliau yakin kamu pasti bakal bisa bertahan dengan pekerjaan di dunia tata boga yang super capek, memakan waktu, dan pas di awal gajinya mungkin engga seberapa.

Engga jauh beda dari Chef Zul, Chef Alain pun bilang kalau, “Pertama-tama memang susah menemukan pekerjaan di bidang ini [tata boga]. Tapi, kalau kamu sudah berpikir ini adalah passion kamu, kejar dan terus bekerja dengan serius.” So, masih ragu buat milih jurusan tata boga, Kawan Muda? (sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer