Kamis, 28 Maret 2024

Genmuda – Hampir semua buah dan sayur yang dimakan sekarang merupakan hasil rekayasa genetika loh. Tanpa teknologi tersebut buah dan sayuran engga bakalan bergizi, lezat, dan enak dipandang seperti sekarang.

Buah-buah pada abad ke-17 dan 18 pun bentuknya masih seperti buah jaman dinosaurus. Padahal, masa itu udah dibilang sebagai era modern oleh berbagai studi sejarah. Baru pada 1980 rekayasa genetika terhadap makanan mulai dilakukan.

Para peneliti ketika itu akhirnya nemuin cara mindahin kepingan DNA satu organisme ke organisme lain. Emang kesannya seperti film fiksi-ilmiah, tapi itulah yang terjadi. Di bawah ini kamu bisa liat buah dan sayur sebelum dan sesudah rekayasa genetika.

1. Semangka

via genmuda.com
Kiri-kanan: Semangka abad 17-an, semangka tanpa biji, semangka kubus di Jepang. (Sumber: Istimewa)

Semangka sebelum rekayasa genetika cuma mengandung sedikit ‘daging.’ Lukisan Giovanni Stanchi periode 1645-1672 nampilin semangka yang dalemnya keliatan kopong dan dagingnya engga semerah sekarang, seperti dikutip Vox.com, 2015.

Setelah DNA semangka dimodifikasi, baru muncul buah berkulit tipis berdaging merah tebal, manis, dan berair seperti sekarang. Bahkan, rekayasa genetika pun berhasil ciptakan semangka kotak seperti yang ada di Jepang.

2. Pisang

via genmuda.com
Kiri-kanan: Pisang ‘liar’ dan pisang rekayasa genetika. (Sumber: istimewa)

Sementara itu, pisang liar sebenernya punya bentuk bantet, kulit tebel, dan bijinya besar-besar banget. Secara kasat mata, keliatannya sih lebih mirip delima daripada pisang. Buahnya pun keliatan hambar. Smithsonian.com bilang, tanaman ini telah ditanam sejak 6.500 hingga 10 ribu tahun lalu. Pertama kali di daerah Papua.

Pisang yang sekarang enak dimakan merupakan gabungan dari dua jenis, yaitu Musa acuminata yang tanpa biji tapi bantet dan Musa balbisiana yang berwarna kuning cerah menggiurkan.

3. Terong

via genmuda.com
Terong liar yang bentuknya mirip jeruk banding terong jaman sekarang (kiri-kanan). Pilih mana? (Sumber: istimewa)

Terong yang sekarang juicy dan padat dagingnya itu ternyata pernah punya semacam ‘tulang’ di dalamnya. Terong ‘liar’ punya batang di dalam buahnya. Batang itu yang hubungin buah, pucuk, dan rantingnya.

Jaman dulu, terong warnanya engga biru keunguan. Ada yang warna putih, ungu, biru langit, bahkan kuning-oranye. Bentuknya pun lebih mirip jeruk daripada terong lonjong yang biasa ada di pasar, seperti kata sebuah studi yang dipublikasiin di Purdue.

4. Wortel

via genmuda.com
Wortel jadul vs wortel sekarang. (Sumber: Istimewa)

Di abad ke-10, wortel bentuknya engga seindah sekarang. Makanan favorit tokoh kartun Bugs Bunny itu warnanya putih, terkadang ungu, dan bentuknya kurus-kurus. Wortel yang sekarang dimakan emang akar sih, tapi wortel jaman dulu itu bentuknya ‘akar banget’ deh.

Sekitar 1900-an, tanaman wortel mulai dipersilangkan. Awalnya, umbi wortel bentuknya seperti bola berwarna keemasan. Setelah dimodifikasi terus, baru lah bentuknya panjang oranye seperti sekarang.

5. Jagung

via jameskennedymonash.wordpress.com
(Sumber: jameskennedymonash.wordpress.com)

Jagung jaman dulu bentuknya lebih mirip padi-padian daripada jagung. Panjangnya cuma 19 milimeter. Biji jagungnya dibungkus kulit tebal yang bisa dikupas dengan cara dibenturin keras-keras. Sementara rasanya mirip kentang kering kalo kata James Kennedy, pakar kimia Universitas Monash Australia di blognya.

Jagung yang sekarang bisa ada berkat petani Meksiko jaman dulu. Mereka sadar kalo satu biji jagung liar menghasilkan beragam jenis jagung. Benih dari jagung besar dan berbiji banyak lah yang kemudian mereka tanam lagi. Waktu Christopher Colombus tiba di benua Amerika, jagungnya udah mulai keliatan seperti sekarang dan jadi tanaman dagang warga asli setempat dengan orang Meksiko.

6. Persik

via genmuda.com
Persik era sebelum masehi vs tahun 2014. (Sumeber: istimewa)

Sebelum buah persik sebesar sekarang, buah ini dulunya cuma sebesar ceri. Buahnya cuma sebesar 25 milimeter, bijinya sebesar 36% seluruh buah, dan kulitnya keliatan berminyak. Seperti halnya jagung, persik ditanam dengan sistem selective breeding. Cuma buah yang besar yang benihnya ditanam ulang.

Kemajuan teknologi bikin perubahan persik makin cepet terjadi. Kini, buah yang bentuknya mirip apel itu punya 90% bagian yang bisa dimakan, termasuk kulitnya. Buahnya pun jauh lebih besar, manis, dan pastinya renyah. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.