Rabu, 24 April 2024

Genmuda – Dira Sugandi gak rela kalo lagu nasional dan daerah kalah populer ketimbang lagu Barat ngepop. Karena itulah, doi nampil di Jazz Gunung Bromo 2017, Sabtu (19/8), ngebawain 8 lagu yang pastinya ada di dalam Buku Lagu Wajib Sekolah Dasar.

Doi main bareng trio Sri Hanuraga. Mereka adalah Aga (piano), Kevin Yoshua (bass), dan Elfa Zulham (drum). Penampilannya dibuka dengan “Kampuang Nan Jauah di Mato,” lagu tradisional masyarakat Minangkabau yang pastinya dikenal semua warga Indonesia.

Abis itu, lanjut dengan “Tanah Airku,” “Bungong Jeumpa,” “Bubuy Bulan,” “Kicir-Kicir,” dan “Bengawan Solo.” Lagu “Bengawan Solo” juga bakal doi bawain bareng komposer Adie MS di Polandia, sekitar dua minggu lagi.

Sebelum masuk ke lagu terakhir, Dira bercerita tentang pengalamannya ngejazz dengan lagu Nasional dan daerah di luar negeri. Doi bilang kalo masyarakat asing justru sangat menikmati lagu-lagu yang kini mulai dilupain anak-anak kecil itu.

“Aku pernah liat anak usia 10 tahun bilang kalau dia favoritnya dengar lagu-lagu Taylor Swift. Gak masalah juga, sih. Tapi, jangan sampai lupa dengan lagu Nasional, dong,” tutur cewek yang mengompilasikan lagu daerah Indonesia Barat dalam album Indonesia Vol 1 itu di sela penampilan.

©Genmuda.com/2017 TIM
©Genmuda.com/2017 TIM

Selanjutnya, doi bakalan kompilasikan lagu-lagu Indonesia Tengah di album Indonesia vol 2 dan Indonesia Timur di album Indonesia vol 3. “Doakan saja berjalan cepat dan mulus,” tutur Dira Sugandi.

Abis itu, doi masuk ke dua lagu penutup yang adalah “Rayuan Pulau Kelapa” dan “Manuk Dadali.” Dira ngeluarin lebih banyak energi dan tampil lebih powerful. Begitu pula dengan anak-anak Sri Hanuraga trio yang mengiringi doi, terutama Elfa.

Tabuhan drum doi di intro lagu terakhir sangat ribet. Malah, hampir dibilang kayak solo drum. Ketika musiknya berlangsung, ternyata tabuhan drumnya emang ribet.

Sering bolak-balik ke Luar Negeri kayaknya bikin kulit Dira Sugandi kebal sama udara dingin. Soalnya, doi nyopot blazer glitternya di tengah penampilan. Atau mungkin, doi emang gak kedinginan karena sambutan meriah penonton bikin suasananya jadi hangat.

Lavinia Iosub (31) dan Tobias Strebitzer (29) bilang musik Dira Sugandi unik banget. Kata Lavinia, “Musiknya seperti bukan jazz, tapi dia ngejazz banget. Saya suka itu.” Nambahin pendapat temen ceweknya, Tobias bilang, “Suasana alam dan musiknya benar-benar Indonesia. Saya merasa terhormat bisa nikmati kesempatan ini.”

Setelah Dira turun panggung, Lavinia dan Tobias stay buat nontonin idola mereka, Indra Lesmana. Hari kedua Jazz Gunung Bromo pun berlanjut hingga penampilan romantis dari Glenn Fredly. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.