Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Sekali perempuan dipandang sebelah mata, saat itu kesalahan terbesar sedang dilakuin. Semua perempuan pasti bakalan bangkit dan buktiin bahwa pihak yang ngeremehin tuh sebenernya engga ada apa-apanya.

Pesan macam itu yang muncul di semua film perempuan inspiratif. Coba lihat film “Tjut Njak Dien” (1988) yang diperanin dengan apik oleh senior dunia perfilman, Christine Hakim.

Atau, lihat film “Kartini” (2017) yang dilakoni dengan cerdas oleh Dian Sastro. Keduanya nampilin usaha perempuan berpendirian kuat mencapai tujuan akhirnya. Film-film di bawah ini pun gak kalah inspiratifnya dari dua film tersebut.

1. “3 Srikandi”

Nasib tiga atlet panahan yang diperanin sama Bunga Citra Lestari, Tara Basro, dan Chelsea Islan mirip kayak ceritanya Kartini. Ketiganya punya cita-cita yang dibantah orangtua. Namun, atas kegigihan mereka, ketiganya pun turun demi peroleh medali pertama Indonesia pada cabang panahan Olimpiade.

2. “Sokola Rimba” (2013)

Prisia Nasution berperan sebagai Butet Manurung, perempuan Batak sekaligus aktivis. Satu tujuan hidupnya di film garapan Sutradara Riri Riza itu: ngasih pendidikan yang layak buat anak-anak di pedalaman wilayah Jambi. Meski ditentang banyak pihak, Butet tetap teguh pada pendiriannya.

3. “Jelita Sejuba” (2018)

Keteguhan yang sama juga tampak pada diri Sharifah, istri TNI yang ditinggal suami bertugas ke daerah lain. Satu pesan penting yang Ray Nayoan selaku sutradara tunjukin banget, yaitu pesan bahwa ketahanan keluarga terletak pada kemampuan suami dan istri menajga perasaan dengan tegar dan ikhlas.

4. “Athirah” (2016)

Namun demikian, bila keutuhan keluarga itu mulai rusak, harus ada salah satu pihak yang tetap menjaganya. Itu ditunjukin banget pada film “Athirah” yang diperanin dengan serius sama Cut Mini. Sekali lagi, Riri Riza tunjukin kemampuan doi garap film inspiratif.

5. “Siti” (2014)

Filmnya bercerita tentang Siti yang harus berjualan peyek sepanjang hari dan jadi pemandu karaoke sepanjang malam. Itu semua demi menghidupi anak dan orangtuanya setelah sang suami diduga meninggal dalam kecelakaan kapal. Sekar Sari bawain sosok Siti dengan sangat realistis.

6. “Marlina: Pembunuh dalam Empat Babak” (2017)

Suasana lebih “gelap” lagi ada di film “Marlina” yang diperanin Marsha Timothy kerena film garapan Sutradara Mouly Surya itu mengandung adegan pemerkosaan, kekerasan, sampai pemenggalan kepala.

7. “Kenapa Harus Bule?” (2018)

Kalo mau film yang ringan, penuh ironi, dan sentilan-sentilah khas Nia Dinata di bangku produser serta Andri Cung di bangku penulis sekaligus sutradara, tonton “Kenapa Harus Bule?” Sesuai judulnya, film itu agak mengeritik pemikiran orang Indonesia yang maunya nyari jodoh bule.

FYI, film yang mengandung tema feminisme itu tayang secara eksklusif di aplikasi streaming film, Viu mulai 7 April. Gak perlu ribet antre di bioskop, langsung aja nonton dari gadget masing-masing. Sesuatu banget, gak sih? (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.