Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – ROG Phone 2 resmi meluncur di Indonesia pada 5 Desember 2019. Menyasar konsumen para gamers ponsel satu ini jelas bukan ‘kaleng-kaleng’ buat urusan performa dan daya tahan. Dibanderol dengan harga Rp 8,5 jutaan tentunya masih banyak keunggulan yang dikasih Asus untuk ponsel ini.

Tanpa perlu berbasa-basi lagi, kali ini Genmuda.com bakal langsung kupas lebih dalam terkait plus-minus serta pengalaman dalam menggunakan ROG Phone 2. Selengkapnya ada di review berikut!

Unboxing

©Genmuda.com/2019 Liki

Tampilan logo ROG dan kotak berwarna hitam menjadikan kesan kuat jika ROG Phone 2 emang dirancang bagi pecinta game mobile. Di dalam kotak terdapat unit ROG Phone 2, armory case, kabel usb TYPE-C, adapter standar 10W, dan buku panduan. Walau aksesoris yang dikasih Asus terbilang standar tapi kami rasa ini semua udah cukup pas buat ‘bekal’ aktivitas lo sehari-hari.

Desain

©Genmuda.com/2019 Liki

Lanjut dalam hal desain nih Kawan Muda. Tampilan ROG Phone 2 punya bodi lebih besar dari smartphone game kebanyakan yang dirilis di Indonesia. Hal ini bisa dimaklumin karena buat gamer layar berukuran besar jelas memberikan kemudahaan saat bermain.

Berkat layar AMOLED berukuran 6,59 inci Full HD aspek ratio 19,5:9 dengan fresh rate mencapai 120 HZ menjadikan pengalaman dalam bermain game jadi lebih asik. Bodynya dipadukan oleh bingkai almunium dan Corning Gorilla Glass 6 untuk menghasilkan kesan mewah namun gahar secara bersamaan. Supaya lebih nyaman saat digenggam oleh tangan, lo bisa langsung pasang armory case di badan ponsel.

Di pojok kanan bagian bawah terdapat port audio jack 3,5 mm dan di pojok kirinya terdapat port USB Type C yang bisa digunakan untuk transfer data maupun pengisian daya ponsel. Menariknya ROG Phone 2 juga menyediakan port USB Type C tambahan di sisi kiri ponsel sehingga tidak memberikan gangguan saat bermain dalam tampilan landscape dalam posisi di-charge. Perlu digarisbawahi di sebelah port USB Type C juga terdapat konektor tambahan untuk menempel aksesoris tambahan. Geser sedikit ke samping bawah tersedia slot untuk kartu Nano SIM Card.

Bergeser ke sisi kanan lo bisa menemukan tombol suara, tombol, kunci, dan lubang mikrofon. Sedangkan untuk sisi kanan atas dan bawah terdapat pula sensor tambahan Air Trigger yang bisa diatur untuk menjadi tombol tambahan seperti halnya tombol L1 dan R1 pada kontroler PlayStation. Ada pula satu mikrofon tambahan di bagian atas ponsel ROG Phone 2.

Di bagian belakangnya terdapat dual kamera 48 MP f/1.8 dan ultra wide 13 MP f/2.4 dengan flash. Yang gak kalah penting di belakangnya terdapat logo ROG yang bisa menyala saat lo mengaktifkan X mode, sekaligus menjadi pembeda ponsel ini dengan para pesaingnya.

Pengalaman bermain game sesungguhnya

©Genmuda.com/2019 Liki

Namanya fokus di gaming rasanya kurang afdol kalo lo gak mencoba bermain game dengan spesifikasi berat di ponsel ini. Untuk itu Genmuda.com menjajal memainkan sejumlah game seperti PUBG, Mobile Legends, Call of Duty, dan Asphalt 9 dengan performa paling tinggi di settingan frame rate 120HZ. Hasilnya? Semua berjalan mulus, tanpa lag, dan nyaman secara keseluruhan.

Hal ini dikarenakan sokongan prosesor Snapdragon 855+ clock speed hingga 2,96GHz milik Qualcomm yang dipadukan GPU Adreno 640. Varian yang kami pakai untuk review kali ini adalah varian RAM 8GB dan 128GB.

Di atas kertas performa ROG Phone 2 boleh dibilang paling pas sebagai smartphone gaming terbaik di tahun 2019. Namun itu semua bukan tanpa catatan loh, meski punya spek ‘dewa’ tapi ponsel ini masih terasa cepat panas saat kami jajal memainkan game dalam setingan tinggi dan mengaktifkan fitur X mode.

©Genmuda.com/2019 Liki

Lewat kapasitas baterai 6.000 mAH lo makin bisa dimanjain oleh daya tahan baterai lebih lama. Perangkat ROG Phone 2 juga telah mendukung teknologi hypercharge hingga 30W yang bisa mengisi baterai secara penuh dari kondisi nol hanya dalam waktu kurang dari 90 menit. Hasil ini jelas lebih cepat jika dibandingin dengan adapter standar 10W yang memakan waktu sekitar dua setengah jam untuk pengisian 100 persen dari posisi 0 persen.

Dijalankan pada sistem operasi Android 9.0 dengan balutan ROG UI pengguna juga dapat menghemat daya baterai handphone dengan mengaktifkan fitur dark mode. Di luar dari fungsinya buat main game, pengalaman untuk menonton video Youtube atau Netflix melalui perangkat ini juga terasa nyaman.

Gimana dengan kameranya?

Namanya juga ponsel gaming, jangan banyak ngarep kameranya bisa disamakan dengan smartphone flagship premium dengan quad camera yang beredar di pasaran. Kami merasa gak ada yang istimewa dari lensa 48MP dan lensa ultra-wide nya beresolusi 13MP.

Sedangkan untuk merekam video Asus hanya melengkapinya dengan fitur standar seperti slow motion, opsi merekam gambar hingga 240fps, time lapse, wide angle mode, dan 2x Zoom. Ada pula kamera selfie beresolusi 24MP yang berada sisi kanan atas dari layar ponsel.

Sebagaimana yang telah diuraikan dari hasil gambar yang kami ambil hasilnya jepretan kamera ROG Phone 2 terbilang sangat biasa. Harap maklum ya dengan harga dan spesifikasi yang ditawarkan jelas ada hal lain yang perlu dikorbankan.

Kesimpulan

©Genmuda.com/2019 Liki

Nama besar ROG sebagai produk gaming dari Asus emang menjadi nilai jual dari kualitas yang dihadirkan oleh ROG Phone 2. Jika merek lain hanya bisa setengah-setengah mengklaim perangkat mereka sebagai ponsel gaming, maka ROG Phone 2 punya banyak perbedaan mencolok atas itu semua.

Kemampuannya dalam menjalankan banyak game terbaru dengan spek berat dapat menjadi pertimbangan lo untuk memiliki ponsel ini untuk jangka waktu 3-5 tahun mendatang. Desain gahar dan mencolok ROG Phone 2 juga jadi pembeda penggunanya dengan pengguna smartphone lain.

Plus

  • Performa epik untuk mobile game kelas berat
  • Dukungan layar hingga fresh rate 120HZ yang berjalan mulus
  • Baterai besar
  • Setelan game yang bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna
  • Desain gahar dan gak pasaran

Minus

  • Kamera terlalu biasa
  • Aksesoris pelengkap yang ditawarkan cukup banyak dan mahal

Skor:

Our Score

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.