Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – Ponsel Android lemot bikin emosi. Itu gak usah dibantah lagi. Harusnya dalam 15 menit udah bisa ngedit foto, bikin caption kece, upload, dan komen-komenan di medsos, nah ini satu foto aja engga kebuka-buka. Ponselnya malah crash terus kembali lagi ke tampilan muka.

Kesel sih boleh tapi engga perlu sampai ngamuk banting-banting gitu, dong. Tukar-tambah ponsel juga sepertinya gak banyak manfaat mengingat Android yang kecepatan loadingnya seperti siput keseleo itu harga jualnya seperti terjun bebas. Satu-satunya cara ya ngoprek ponsel supaya gak lemot.

Misalnya takut Androidnya rusak dan berubah fungsi jadi bata, kamu cuma butuh mengganti tampilan muka menggunakan “launcher.” Ada loh launcher-launcher ramah RAM dan CPU yang bisa senaniasa didownload gratis di PlayStore. Misalnya aja, seperti yang disebutin di bawah ini.

1. Smart Launcher

via Istimewa
(Sumber: Istimewa)

Smart Launcher mengubah tampilan muka Android yang bisa digeser sampai berhalaman-halaman jadi cuma satu halaman utama dan satu halaman yang menyimpan semua aplikasi. Di halaman penyimpanan (app drawer) launcher yang cuma memakai 17,36MB memori ponsel itu, semua aplikasi yang kemu punya tersusun berdasarkan kategori dan sesuai abjad.

2. Evie Launcher

via phonearena.com
Tampilan apik Evie Launcher. (Sumber: phonearena.com)

Evie Launcher juga gak kalah gesitnya. Di home Android, geser layar ke bawah buat fungsiin fitur “search” dan ke atas buat ngebuka app drawer yang secara otomatis udah menyusun semua aplikasi sesuai abjad. Di atas kertas, launcher ini masih tergolong ringan karena cuma memakai memori sebanyak 22,5MB.

3. C Launcher

via androidguys.com
C Launcher yang mirip seperti setingan pabrik. (Sumber: androidguys.com)

Didownload sebanyak 10 juta kali, C Launcher jadi pilihan kalo kamu pengen halaman muka Android gak jauh beda dari setelan pabriknya. Berhubung launchernya memakai memori ponsel sekitar 35,04MB, launcher ini jauh lebih banyak fiturnya daripada Smart Launcher. Misalnya, fitur yang memperirit baterai.

4. Hola Launcher

via beebom.com
Banyak fungsinya nih Hola Launcher. (Sumber: beebom.com)

Gak main-main nih. Launcher yang memakai 39,39MB memori ponsel ini udah didownload lebih dari 100 juta kali. Coba aja cek halaman PlayStore doi. Meski lebih boros memori, launcher ini ngasih fitur booster yang secara otomatis bisa mematikan aplikasi tak terpakai sehingga ponsel kamu tetap bebas dari lemot.

5. Arrow Launcher

via androidcentral.com
Mau dibikin seperti apapun, launcher ini terasa Windows 10 bangat. (Sumber: androidcentral.com)

Pengen launcher ringan buatan developer ternama? Coba download launcher buatan Microsoft yang satu ini. App drawernya udah menyusun semua aplikasi sesuai abjad, tampilannya bersih sebersih Windows 10 dan memori terpakai masih bisa ditoleransi yaitu sebesar 33,6MB. Ditambah lagi, launcher ini juga sediakan booster.

6. Textual Launcher

via Istimewa
Tampilan Textual Launcher gini doang. Sumpah. (Sumber: Istimewa)

Kamu yang udah gak peduli desain tampilan dan cuma peduli sama kecepatan launcher, langsung aja download Textual Launcher. Tampilan home Android kamu bakal berubah jadi daftar aplikasi yang tersusun berdasarkan abjad. Biarpun jelek, launcher yang cuma pakai memori 12MB itu gesit banget. Mungkin ponsel lemot kamu cocoknya pakai yang satu ini.

7. Linux CLI Launcher

via thenextweb.com
Kalo engga bisa bahasa pemrograman, mending pikir dua kali sebelum install launcher ini. (Sumber: thenextweb.com)

Kalo udah bosen sama Textual Launcher, coba download Linux CLI. Tapi, kamu harus paham bahasa pemrograman supaya bisa menggunakan launcher ini. Emang agak ribet sih tapi emang cepet banget kok sesuai janji developernya. Memori di ponsel juga gak begitu boros karena launcher ini cuma makan memori paling banyak 25MB.

Hayo, coba download launcher-launcher di atas supaya batin kamu terselamatkan dari ponsel lemot. Jangan lupa tinggalin komentar di bawah ini dan ceritain pengalaman kamu, ya. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.