Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – Sebuah momen bersejarah bagi Tanah Air tengah terjadi di hari ini, Rabu (9/12). Pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang diadain serentak untuk pertama kalinya ternyata bertepatan juga sama Hari Antikorupsi Sedunia.

Entah kebetulan yang disengaja atau engga, yang jelas pelaksanaan Pilkada serentak yang berbarengan sama Hari Antikorupsi Sedunia punya arti yang sangat penting. Hal tersebut berlaku bukan cuma buat pelaksanaan Pilkada yang dilakuin di 269 daerah dan diikuti oleh lebih dari 700 pasangan calon kepala daerah aja, tapi juga peringatan Hari Antikorupsi Sedunia itu sendiri.

Di satu sisi, Pilkada serentak menjadi momentum penentuan bagi masyarakat agar bisa milih pemimpin yang benar-benar mampu ngewakilin suara mereka, bukan cuma ‘ngewakilin’ buat ngabisin harta negara. Di sisi lain, Hari Antikorupsi Sedunia tentu jadi pengingat agar semua kalangan dapat bersama-sama ngewujudin pemerintahan yang bersih, transparan, dan jauh dari korupsi.

Bukan cuma itu, pelaksanaan Pilkada serentak hari ini juga diharap bisa jadi salah satu cerminan pesta demokrasi yang nyata dan bebas dari politik uang bagi masyarakat. Bakal ironis banget kalau pelaksanaan Pilkada serentak yang bertepatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia harus diwarnai lagi sama praktik-praktik kecurangan dari pihak-pihak engga bertanggung jawab.

Oleh karena itu, pada akhirnya kunci utama kesuksesan Pilkada serentak hari ini memang ada di tangan masyarakat. Mau engga mau, masyarakat memang harus bisa lebih cermat dan bijak dalam milih pemimpin yang terbaik, yang engga cuma haus harta dan kekuasaan. Salah pilih 5 detik, nyeselnya bisa sampai 5 tahun atau bahkan sampai seumur hidup loh, Kawan Muda!

(Ilustrasi: Kompas/Wisnu Widiantoro)

Meski begitu, sebenarnya wajar aja sih kalau saat ini masyarakat udah cukup kecewa dan jadi malas buat terlibat dalam Pilkada serentak. Soalnya, data yang ada nunjukin kalau jumlah kepala daerah yang tersangkut tindak pidana korupsi terus bertambah. Selama 11 tahun terakhir, KPK udah nyatat 64 kasus korupsi yang ngelibatin para kepala daerah di negeri ini.

Nah, kalau udah kayak gitu, pihak penyelenggara Pilkada lagi-lagi dituntut buat setidaknya bisa ngeminimalisir dan nyegah berbagai potensi kecurangan selama proses Pilkada serentak berlangsung. Setiap pasangan calon kepala daerah pun diharap engga jatuh ke lubang yang sama kayak kasus kepala daerah yang sebelum-sebelumnya.

Well, terlepas dari itu, Genmuda.com setuju sama pernyataan Ketua sementara KPK Taufiequrrachman Ruki soal Hari Antikorupsi Sedunia. “Buat saya, setiap hari adalah Hari Antikorupsi, bukan setahun sekali,” kata beliau. Dengan kata lain, pemberantasan korupsi seharusnya engga berhenti hanya lewat momentum Pilkada serentak hari ini, tapi juga lewat berbagai hal di keseharian kita.

Lantas, apa sih yang bisa kita lakuin buat ngeberantas atau minimal nyegah korupsi dalam kehidupan sehari-hari dan ngikutin jejak 4 pejuang antikorupsi di dunia? Berikut ini adalah 5 di antaranya:

 

  1. Beri kredit buat diri sendiri

Rumput tetangga memang (selalu) lebih hijau dari rumput sendiri, Kawan Muda. Kamu pun ada kalanya bisa berada di posisi si tetangga, tapi kamu engga nyadar karena kamu lebih merhatiin rumput orang lain. Kalau aja kamu mau ngeluangin waktu buat ngasih kredit ke diri kamu, mungkin kamu engga bakal terus-terusan ngelihat apa yang udah dicapai orang lain. Ciptain aja sukses versi kamu sendiri!

  1. Percaya dan dipercaya

Sebagian di antara Kawan Muda mungkin termasuk orang-orang yang suka kesulitan kalau harus berurusan sama kepercayaan. Pengen percaya sama orang tapi takut kecewa, pengen dipercaya tapi belum bisa maksimal ngejalanin tanggung jawab. Padahal, percaya dan dipercaya sebenarnya selalu sepaket. Uang korupsi bisa aja balik dalam jumlah utuh, tapi kepercayaannya engga bakal sama lagi.

  1. Hidup seimbang

Namanya juga hidup, kadang di atas dan kadang di bawah. Kalau lagi bahagia, jangan lupa kalau kamu juga bisa (dan pernah) sedih. Kalau lagi di bawah, jangan lupa juga kalau kamu masih layak buat bahagia. Ingat, di atas langit masih ada langit dan di bawah tanah masih ada tanah. Kamu mau berada di lapisan yang mana: atas banget, bawah banget, atau di tengah-tengah?

  1. Ngedeketin diri ke Tuhan

Punya agama udah terbukti engga cuma bisa bikin kamu jauh lebih bahagia, tapi juga bisa bikin kamu hidup lebih lama. Menurut sebuah riset, partisipasi keagamaan bisa punya dampak besar terhadap kesejahteraan, sehingga ngurangin risiko kematian dini. So, berserah pada Tuhan pun bisa jadi salah satu cara ampuh kamu buat ngelawan korupsi.

  1. Bersyukur

Masih berhubungan erat sama poin pertama, engga jarang kasus korupsi terjadi gara-gara para pelakunya lupa bersyukur. Udah dikasih hati malah minta jantung, lengkap sama jeroan-jeroannya pula. Alhasil, bukannya syukur nikmat, mereka malah kufur nikmat. Ingat, segala sesuatu yang dari debu pada akhirnya bakal kembali jadi debu lagi. (sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer