Kamis, 28 Maret 2024

Genmuda – Kawan Muda tau engga, dalam tiga tahun terakhir ternyata jumlah anak muda Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke Prancis semakin meningkat. Ada peningkatan rata-rata 12% tiap tahun sejak 2014. Tahun ini udah ada sekitar 400 orang yang sedang mengurus keberangkatannya buat memulai tahun ajaran Agustus-September di berbagai universitas di Prancis.

Mereka semua sedang sibuk mengurus visa, penginapan, dan administrasi yang dibutuhin. Pada Selasa, (12/7) sejumlah Kawan Muda pun mengikuti seminar persiapan pelepasan yang diadakan Lembaga Bahasa dan Kebudayaan Prancis di Indonesia (IFI) bekerjasama dengan kedutaan besar Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste.

Kegiatan itu dihadiri pula Konselor Kerjasama dan Kebudayaan Kedubes Prancis/Direktur IFI, Marc Piton serta Perwakilan Campus France Paris, Mathilde Mallet. Hadir juga penulis novel ‘Eiffel, I’m In Love’ yang juga merupakan alumni Prancis, Rachmania Arunita.

Dubes Corinne Breuzé menyatakan jika ada sekitar 250 mahasiswa Indonesia yang udah siap berangkat menempuh berbagai jenjang pendidikan tingginya ke universitas-universitas bergengsi negara Napoleon itu. Berdasarkan data IFI, pada 2014 ada 402 mahasiswa yang berangkat. Jumlahnya bertambah jadi 468 pada 2015.

Di tahun itu, ada 100 orang yang berangkat karena menerima beasiswa, sementara yang lain dengan biaya sendiri. Meski berbeda jalur pendanaan, semua mahasiswa Indonesia itu bakal dapet pendampingan mengurus legalitasnya untuk pergi ke Prancis.

“Tahun ini kami prediksi ada sekitar 500 orang Indonesia yang akan melanjutkan pendidikannya ke Prancis,” kata Wakil Atase Kerjasama Universitas IFI, Anton Hilman kepada Genmuda.com.

Anton bilang, tiap tahunnya ada sekitar dua rombongan mahasiswa yang dikirim. Rombongan pertama dikirim buat memulai tahun ajaran Agustus-September. Biasanya universitas-universitas negeri di Prancis hanya menerima mahasiswa asing di bulan itu.

Namun Anton menyampaikan kalo universitas swasta di Prancis masih menerima mahasiswa baru buat memulai tahun ajaran Desember-Januari. Namun, seminar persiapan ini hanya diberikan bagi mahasiswa rombongan pertama. Sedangkan peserta rombongan kedua mendapatkan pendampingan lebih personal sebagai gantinya.

Banyak Persiapannya

corinne breuze
Dubes Prancis untuk Indonesia, Ibu Corinne Breuzé sedang ngasih wejangan dan membuka seminar persiapan pelepasan mahasiswa Indonesia ke Prancis di Jakarta, Selasa (12/7). (Foto: Genmuda.com 2016 / Charisma Rahmat)

Selain harus paham Bahasa Prancis, Anton menekankan kalo tiap mahasiswa perlu benar-benar paham proses administrasi yang dibutuhkan mulai dari waktu keberangkatan hingga waktu kembali lagi ke Indonesia. Sebab, sistem administrasi Prancis jauh lebih ketat dan engga kenal kompromi.

“Mengurus Visa harus tepat waktunya. Kalau terlambat, bisa-bisa mahasiswa dicap sebagai penduduk illegal dan diblokir selamanya dari Prancis,” kata Anton berbagi pengalamannya mendampingi mahasiswa Indonesia mengurus legalitas ke Prancis.

Mahasiswa Indonesia kemudian perlu mengurus izin tinggalnya. Setelah itu, perlu mencari tempat tinggal sendiri, baik itu di asrama privat, apartemen, losmen, atau tempat tinggal lainnya. Pencarian tempat tinggal itu untungnya sekarang bisa dilakukan online.

“Supaya lebih mudah mengurus tempat tinggal, ada baiknya pemilik penginapan diberikan uang jaminan terlebih dahulu,” tambah Anton. Doi juga mengingatkan kalo mahasiswa perlu memperhatikan jadwal kadaluarsa Visa dan passport yang dimilikinya.

Terkait uang jajan mahasiswa, doi menyarankan kalo tiap mahasiswa membawa kartu ATM MasterCard atau Visa supaya mempermudah transaksi. “Bawa uang tunai sangat riskan mengingat sejumlah kota di Prancis ramai dikunjungi turis. Lengah sedikit saja uang jajan tunai bisa hilang,” kata Anton.

Kesempatan masih banyak

seminarnya serius
Karena materi seminarnya penting banget buat kelangsungan pendidikan mereka, peserta terhanyut dalam keseriusan. (Foto: Genmuda.com 2016/Charisma Rahmat)

Antoine Devoucoux du Buysson, Atase Kerjasama Universitas IFI bilang kalo pemerintah Prancis membuka ratusan jenis beasiswa buat orang-orang Indonesia tiap tahun. “Informasinya tentu tersedia secara online di situs IFI dan Campus France,” kata dia.

Departemen teknik, bisnis, dan ilmu sosial merupakan sejumlah jurusan andalan yang ada di universitas-universitas Prancis menurut Antoine. Meski begitu, orang Indonesia banyak pula yang mengambil jurusan desain, fashion, dan gastronomi (seputar makanan) di Prancis. Meski tiap universitas punya jurusan andalan masing-masing, doi juga bilang kalo murid-murid Indonesia bakal dapat pendidikan berkualitas dengan kurikulum setara di semua universitas.

“Karena ini adalah program pemerintah Prancis, kami sama sekali tidak membeda-bedakan pendidikan yang kami berikan untuk mahasiswa asing,” terang Antoine.

Gimana? Udah ada Kawan Muda yang siap studi di Prancis belum? Buat informasi lebih lanjut kamu bisa langsung kunjungi situs IFI atau Campus France ya. “Bon Courage!” (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.