Kamis, 28 Maret 2024

Genmuda – Para pegawai dan petinggi industri beberapa bulan lalu sempet dihebohin sama teknologi yang bisa gantiin kerja manusia. Mencoba menanggapi situasi itu, Michio Kaku, seorang pakar fisika, bilang kalo semua kerja kreatif engga bakal bisa digantiin sama yang namanya robot.

Setelah ditelusuri, ternyata pendapat profesor itu engga 100% tepat. Kemajuan teknologi juga bisa mengancam posisi tawar para seniman karena seseorang engga perlu lagi repot-repot belajar pengetahuan dasar seni supaya bisa berkarya.

Buat netizen yang pengen (sorry to say) sok nyeni sih langsung aja gunain perangkat-perangkat di bawah ini. Mungkin seniman sejati juga bakalan iri sama karya yang kamu hasilkan.

1. Guitar Pro supaya jago bermusik

via guitar-pro.com.
Dengan program ini, engga perlu bayar les musik mahal-mahal buat belajar baca not balok dan fingering. (Sumber: guitar-pro.com).

Guitar Pro 1-4 awalnya dimulai sebagai software pembaca not balok khusus pemain gitar. Developer Arobas Music kemudian nambahin suara piano, drum, dan violin ke software itu di seri 5. Pada seri 6, fungsi software itu berubah dari sekedar pembaca not balok jadi pembuat lagu yang lengkap.

Dengan kata lain, kamu engga perlu repot-repot belajar baca not balok buat bisa mainin musik dari selembar kertas. Bahkan Guitar Pro 6 bakal ngasih tau posisi jari paling enak supaya musiknya bisa dimainin dengan gampang.

2. Auto-tune biar suaranya merdu

via antarestech.com.
Inilah Auto-Tunes, perangkat yang bikin suara tiap penyanyi pada merdu. (Sumber: antarestech.com).

Penyanyi juga engga perlu 100% memiliki suara on pitch, alias engga fals kalo lagi rekaman lagu. Soalnya, ada efek digital Auto-Tune yang bisa mengubah nada fals jadi merdu tanpa perlu banyak diutak-atik.

Pada seri terbarunya, developer Antares Technologies malah bikin Auto-Tunes bisa berguna juga mengoreksi nada fals dari instrumen. Hanya saja, musisi sejati bisa denger mana lagu yang direkam pakai Auto-Tune dan mana yang engga.

3. SprayPrinter kalo mau mural

Kamu yang hobi gambar dan mural jangan ngetawain para musisi dulu, karena kamu juga mulai kehilangan posisi tawar. Maret tahun lalu, developer bernama Tartu ngeluncurin pilok pintar yang bisa nyemprot sendiri.

Dengan alat bernama SprayPrinter itu, presisi dan tangan yang stabil engga lagi dibutuhin dalam membuat mural. Apa jadinya? Tentu saja semua orang kini bisa bikin gambar-gambar kece di tembok cuma  dengan modal ponsel, SprayPrinter, dan sambungan internet.

4. DeepArt Website buat niru seniman jago

via livescience.com.
Foto Einstein yang diedit pakai DeepArt sehingga ada sentuhan ala Van Gogh di lukisan “The Starry Night.” (Sumber: livescience.com).

Engga butuh skill PhotoShop yang luarbiasa jago kalo kamu cuma pengen mengubah sebuah foto jadi ada sentuhan Van Gogh, Pablo Picasso, atau Frida Kahlo. Cukup upload foto ke DeepArt, pilih style, dan voila!

5. Prisma biar gampang bikin foto indie

via: Google
(Sumber: Prisma)

Kalo pengen ngedit foto supaya hasilnya lebih indie, pakai aja Prisma. Aplikasi itu sempet populer Agustus 2016 dan engga ada salahnya dicoba lagi tahun ini supaya kamu tetep artsy. Cara pakainya sama dengan DeepArt, kok. Upload foto, pilih efek, voila!

6. RhymeZone yang sangat menolong

via funnyjunk.com.
(Sumber: funnyjunk.com).

Kamu yang mempelajari cara menulis dan suka menghapal isi kamus Bahasa Inggris mungkin bakal sebel tingkat dewa sama yang namanya RhymeZone. Situs itu bisa ngasih tau kamu semua kata yang punya rima sama kata lain.

Ada banyak kok situs kamus rima serupa, misalnya situs RimaKata yang khusus ngasih tau rima kata-kata dalam Bahasa Indonesia. Dengan alat seperti itu, engga perlu jadi pujangga buat bikin karya sastra yang baik.

7. ScrapeBox kalo males nulis

via scrapebox.com.
(Sumber: scrapebox.com).

Penulis artikel juga mungkin bakalan cepet kehilangan kerjaannya kalo semua situs menggunakan yang namanya ScrapeBox. Perangkat itu bisa ngebaca semua artikel yang ada di internet dan mengambil bagian-bagian tertentu, sesuai dengan tema yang bakal dibuat. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.