Kamis, 18 April 2024

Genmuda – Nangis hingga sekarang masih dianggap sebagai simbol kelemahan. Orang yang nangis dalam debat sengit pasti dianggap lemah. Namun, citra itu bisa berubah karena air mata merupakan sumber kekuatan.

Dalam hubungan asmara, orang yang nangisin pasangannya seolah dianggap bersalah dan harus baik-baikin pasangannya. Pihak yang nangis keliatan rentan, padahal bisa aja itu cuma air mata buaya yang bikin pacarnya tunduk.

Kekuatan air mata juga teruji secara teoritis melalui penelitian Aimee Stapleton, peneliti University of Limerick Irlandia, yang terbit di Journal of Applied Physics2 Oktober lalu.

via dailymail.co.uk
Ki-ka: Dr John Sweeney, Dr Aimee Stapleton, dan Dr Vincent Casey, trio peneliti dari Univ. Limerick. (Sumber: dailymail.co.uk)

Kekuatan pertama: anti bakteri

Pertama, penelitiannya nyimpulin kalo air mata punya kandungan protein (semacam enzim) yang melemahkan dinding sel bakteri. Kerusakan bagian luar itu mengakibatkan bakteri rentan rusak hingga ahirnya mati.

Para peneliti di University of Limerick juga yakin, kemampuan lysozyme nyimpen listrik sangat berguna untuk dunia medis. “Karena tak beracun bagi tubuh, senyawa itu bisa diolah menjadi pelapis anti bakteri untuk alat-alat bedah,” tulis Stapleton.

via dailymail.co.uk
Aimee Stapleton mengujicoba temuannay di lab. (Sumber: dailymail.co.uk)

Kekuatan kedua: pembangkit listrik

Fungsi lysozyme pada air mata gak itu doang, tapi juga mengubah tekanan menjadi energi yang mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Ya. Air mata bisa menghasilkan listrik saat dipres hingga berubah jadi kristal.

Kristal lain yang punya karakteristik seperti itu adalah batu quartz, batuan padat yang merupakan salah satu komponen ponsel dan jam tangan mewah. Bedanya, quartz berasal dari fenomena geografis sementara air mata dari fenomena biologis.

Besar keyakinan Aimee Stapleton bahwa lysozyme juga bisa dikembangin lebih lanjut sebagai sumber tenaga untuk menyalakan berbagai alat elektronik yang gak beracun bagi manusia.

via dailymail.co.uk
(Sumber: dailymail.co.uk)

Kekuatan ketiga: pengontrol senyawa kimia

Apabila kemampuan elektrik dan medis enzim “ajaib” itu dikombinasi, Stapleton yakin para ilmuan mampu ciptakan alat pengontrol senyawa kimia di dalam tubuh, misalnya alat yang nentuin kapan sebuah obat harus mencair di lambung.

Namun, penelitiannya masih panjang banget sampai pada titik itu. Aimee Stapleton dan tim penelitinya mengakui kalo penelitian mengenai fungsi lysozym sebagai pembangkit listrik masih jarang.

Selain air mata, air apa lagi yang punya fungsi serupa?

Selain di air mata, lysozyme juga terdapat di putih telur, liur, dan susu mamalia. Sementara itu, cairan lain yang juga bisa menghasilkan listrik di antaranya adalah sodium sulfat, yang sedang diteliti kegunaanya di Fudan University Tiongkok.

Para peneliti kampus tersebut kini sudah tahap uji coba pembuatan baterai berbahan dasar sodium sulfat. Dengan kata lain, ada kemungkinan sumber listrik di dunia bisa tersedia begitu aja, karena manusia memproduksi air tiap kali bernapas, nangis, atau buang air.

via treehugger.com
Desain bentuk alat pembangkit listrik tenaga napas. (Sumber: treehugger.com)

Air bisa meledak

JSYK aja, nih. Bahkan air pun bisa jadi bahan bakar loh, gaes. Ricardo Azevedo dari Brasil berhasil ciptain mesin pengurai hidrogen dari air. Hidrogen tersebut kemudian diledakkin layaknya bensin meledak untuk menggerakkan piston pada mesin.

Eksperimen doi dipasang di motor Honda NX 200 dan motor itu berjalan sepenuhnya dengan bahan bakar air. Gak percaya? Nih videonya.

(sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.