Pelatih Baru Persib Bukan Roberto Carlos yang Itu, Bukan juga Mario Gomez yang Itu

Genmuda – Squad Persib Bandung resmi memanggil Roberto Carlos Mario Gomez sebagai pelatih, Selasa (28/11). Pria kelahiran Mar del Plata Argentina itu tuh eks defense klub jago Argentina era 1980an, Ferro Carril Oeste.

Dengan kata lain, coach pengganti Umuh Muchtar itu bukan Roberto Carlos pemain Brazil yang jago banget tendangan jarak jauh. Dia pun bukan Mario Gomez striker Jerman yang perhatian terhadap isu gay dalam olahraga.

Dia adalah pemain bola era 1979-1984 yang namanya dimanfaatin banyak media untuk bikin judul bombastis. Biar makin kenal dengan pelatih baru “Bobotoh” tanpa ketepu judul, inilah sepak terjangnya di dunia sepakbola.

1. Berkembang di Ferro

Gomez menjajaki karier profesional di klub kota kelahirannya, Atletico Kimberley de Mar del Plata pada usia 22 tahun, sekitar 1979. Tahun berikutnya, doi dicyduk Carlos Timoteo Griguol, pelatih klub Ferro CO untuk gabung ke klubnya.

2. Ngerasain dua piala nasional

Perhelatannya di Ferro CO berlangsung dari 1980 hingga 1987. Pada 1982 dan 1984, Gomez ngerasain kebanggaan jadi juara nasional liga sepakbola Argentina. Namun demikian, prestasi klub itu lambat laun menurun hingga terdampar ke Primera B Nacional Argentina.

3. Pensiun dini

Karier pesepakbola yang dimainkan 135 kali di Ferro itu terbilang singkat. Ketika menginjak usia 30 tahun, doi memutuskan banting stir jadi asistennya Carlos Timoteo Griguol, mentornya di Ferro. Saat itu, Gomez kerja dobel untuk Ferro juga untuk klub Gimnasia de La Plata Argentina.

4. Ganti partner

Dalam perjalanan karier, Gomez menemukan partner baru. Dialah Hector Raul Cuper, rekannya di Ferro FO yang pada saat itu telah jadi pelatih klub Atletico Lanus Argentina, sekitar 1995-1997.

Saat Cuper pindah ke Mallorca, Gomez sempat menjabat sebagai pelatih Lanus. Tetapi, ikutan pindah ke klub Mallorca Spanyol karena kembali direkrut sebagai asisten Cuper.

Saat Cuper pindah ke Valencia sekitar 1999-2001 dan Inter Milan (2001-2003), Gomez tetap setia mendampingi sebagai asisten. Dia baru menetap sebagai pelatih utama sekitar 2004 untuk tim Gimnasia de La Plata.

5. Membawa tim gurem masuk premier

Pada akhir 2004 itu juga, Gomez pindah tim lagi. Kali ini ke klub Gimnasia y Esgrima de Jujuy, sebuah klub Primera B. Dia berhasil melatih hingga klub itu juarai kompetisi 2005 dan naik ke Primera Division.

Prestasi di liga primer juga terbilang gokil. Meski gak juara kayak perjalanan Leicester City tahun 2016, Esgrima de Jujuy tahun 2006 berhasil selesaikan musim di posisi 4. Kini, klub itu “pulang kampung” kembali ke Primera B.

6. Pindah terus

Karier Gomez di dunia sepak bola ibarat manusia purba yang hobi nomaden. Doi jarang berdiam di satu klub dalam waktu lebih dari tiga tahun. Kariernya di satu tim bertahan satu atau dua tahun sebelum pindah ke klub lain.

Sejak 2007, tercatat ada 8 klub yang pernah dilatih Gomez. Klub terakhirnya sebelum Persib adalah Johor Darul Ta’Zim, juara Liga Super Malaysia 2015. Pada tahun itu pun dia dapet penghargaan pelatih terbaik Malaysia.

7. Dipercepat masuk Persib

Niatnya, Persib baru mau umumin Gomez sebagai pelatih untuk dua musim ke depan sekitar awal Desember 2017. Namun demikian, rencana berubah. Kehadiran Gomez sebagai juru taktik “Maung Bandung” itu diumumkan akhir November.

8. Dipuji Zanetti

Sepak terjang Gomez dalam urusan kepelatihan sepakbola dipuji Javier Zanetti, salah satu legenda sepakbola Intermilan. Dikutip Indosport.com, Selasa (28/11), “Dia pelatih bagus dan sosok yang baik,”

Sekilas info aja, Zanetti kan kenal sama Erick Thohir, Wakil Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat sekaligus salah satu jajaran pemimpin Inter Milan saat ini. Sebelum Gomez, Persib Bandung dilatih sama Djadjang Nurdjaman yang kini ke PSMS Medan. (sds)

Comments

comments