Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Presenter kuliner yang dikenal istilah maknyusnya, Bondan Haryo Winarno tutup usia. Pak Bondan dikabarin wafat di RS Harapan Kita, Jakarta Pusat, Rabu pagi (29/11), pukul 09.05 WIB. Jenazah dibawa ke rumah duka di Jalan Bangsawan Raya, Sentul City, Rabu siang.

Beliau telah menyimpan penyakit sejak 2005. Ketika itu, diagnosis dokter masih rancu antara penyumbatan arteri atau tidak. Pak Bondan memilih gak operasi dan hanya minum pil pengencer darah selama setahun. Akibatnya, tekanan darah beliau rendah karena darah terlalu encer.

via tribunnews.com
(Sumber: tribunnews.com)

Pada 2015, pembuluh darah utama dari jantung (aorta) Pak Bondan menggembung. Juli 2017, dokter menyatakan katup aorta beliau bocor. Saat di RS Harapan Kita, 27 September pagi, Pak Bondan menjalani operasi penggantian katup aorta dan penggantian aorta yang bengkak.

Operasi tersebut dinyatakan berhasil dan Pak Bondan kembali beraktivitas. Namun, perjalanan beliau emang harus terhenti pada 29 November 2017. Selama 67 tahun, karier Pak Bondan bukan cuma berkutat pada bidang kuliner, melainkan lakuin hidup penuh petualangan.

1. Juru kamera Puspen Hankam (1969-1970)

via channel-indonesia.com
Sebagai fotografer Puspen Hankam, Pak Bondan mengabadikan banyak kegiatan TNI. (Sumber: channel-indonesia.com).

Pria yang menempuh pendidikan di jurusan Arsitektur FT Undip dipanggil sebagai fotografer Pusat Penerangan Pertahanan dan Kemanan (Puspen Hankam) di Jakarta. Sekarang, lembaga pemerintah itu bernama Puspen TNI, atau bahasa gaulnya: Media Center.

2. Berpindah-pindah kerjaan

Setelah dari Puspen Hankam, Pak Bondan makin mengenal dunia kreatif dan komunikasi massa. Beliau pun berpindah-pindah pekerjaan di antaranya sebagai Creative Director Marklin Advertising (1973-1974), Account Executive Intervista (1974), dan Advertising Manager PT Union Carbide (1975-1979).

Masih belum pengen menyelesaikan petualangan karier, Pak Bondan jadi Sekjen International Advertising Association (1978), lalu Manajer PT Sinar Kasih (1979-1983), dan Direktur Utama PT Mitra Balita (1983).

3. Menjurus ke media

via okezone.com
(Sumber: okezone.com)

Memasuki 1984, Pak Bondan bergabung ke tim media TEMPO sebagai penanggungjawab rubrik “Kiat.” Tahun berikutnya, beliau dipanggil sebagai jajaran tim redaksi Majalah Swa (dulu namanya Swasembada).

Saat menjadi wartawan, Pak Bondan pernah ditugasi ke Kenya. Pengalamannya di negara tersebut kemudian dituangin dalam cerpen berjudul Gazelle, yang kemudian menangin hadiah pertama lomba penulisan cerpen majalah Femina tahun 1984.

4. Hobinya banyak

Hobi Pak Bondan gak jauh beda dari perjalanan kariernya. Penuh petualangan. Beliau aktif ber-aeromodelling. Setelah berkeluarga pun beliau masih beberapa kali ikut terjun payung dan gabung ke Jakarta Flying Club. Jalan-jalan sambil berwisata kuliner udah pasti jadi salah satu hobi almarhum.

5. Pendiri komunitas

via kulina.id
Resep yang terinspirasi dari kriteria makanan sehat ala Pak Bondan. (Sumber: kulina.id)

Pak Bondan fokus ke dunia kuliner sekitar tahun 2000. Beliau ditugasi menulis seputar makanan Indonesia di kolom “Jalansutra” pada situs Kompas Cyber Media. Kemudian, dia mendirikan komunitas Jalansutra dengan anggota hingga 8.000 orang.

Pada 2001-2003 Pak Bondan pindah aktivitas lagi. Saat itu, beliau diangkat sebagai pempimpin redaksi harian Suara Pembaruan. Kemudian, baru lah jadi presenter acara televisi yang gemar mengucap “Pokoe Maknyus” saat mengomentari makanan enak.

Semoga, semangat petualangan Pak Bondan terwariskan ke keturunan, rekan komunitas, dan sesama wartawan. Semoga semua amal-ibadah dan petualangan di dunia diterima di sisi Tuhan. Amiin. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.