Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Ada alasan kenapa terorisme di Indonesia engga pernah selesai meski banyak pelaku ditangkepin. Mereka rajin merekrut orang baru di berbagai kesempatan dan punya cara jitu supaya engga gampang ketauan penegak hukum.

Jumat pagi (23/12), polisi mendeteksi kalo teroris rajin merekrut di dalam penjara. Awalnya teroris yang dipenjara cuma ngobrol biasa sama napi lain. Lama-lama, napinya tergiur lalu beneran gabung. Media sosial pun jadi lapak merekrut orang-orang di luar lapas. Orang-orang berkepribadian galau dan engga punya prinsip biasanya paling gampang  kejebak dua cara itu. (Makanya, gaes jadi orang jangan baperan biar engga dikibulin)

Ngeliat pola serupa, Genmuda.com punya pendapat bahwa cara teroris masih jauh dari ‘tingkatan dewa.’ Sama sekali engga ada maksud nyamain dengan teroris, tapi organisasi di bawah ini malah punya cara rekrutmen jauh lebih keren dan pasti lebih menggiurkan.

1. MLM

via anekawisata.com
Oh, ajang kumpul-kumpul gini sering banget disisipi promosi MLM. (Sumber: anekawisata.com)

Rekrutmen Multi Level Marketing (MLM) bisa terjadi di setiap momen, misalnya aja reuni sekolah, rapat di luar kantor, atau bahkan ketika makan siang di kantin. Anak kampus yang lagi galau soal uang adalah targetnya.

Iming-iming cepet punya penghasilan besar lewat usaha sendiri jadi senjata utama. Mereka ngajak orang gabung tapi harus menyerahkan uang demi mendapat ‘paket entrepreneur’ yang perlu dijualin. Agen yang baru direkrut juga diminta merekrut orang baru supaya dapetin duit mereka. Begitu aja terus kayak lingkaran setan.

2. Agen Asuransi

via national-cba.com
(Sumber: national-cba.com)

Dengan iming-iming investasi, para agen asuransi seringnya melirik first jobber yang pengen dapet uang pasif. Mumetnya cari uang setelah dewasa emang banyak bikin anak baru kerja jadi menyerah ngadepin masa dewasa.

Seperti halnya MLM, perekrutan nasabah asuransi bisa berkedok makan siang, undangan nongkrong, atau yang paling sering adalah diskusi soal kehidupan ekonomi. Maklum, deh anak yang baru lulus kuliah kan masih suka diskusi. Belum lagi kalo ketemu agennya cantik, yang cowok-cowok pasti luluh. *klasik.

3. Salesman bank

via afiatta.com.au
Kalau mbak salesman ini bisa dimodusin sih aku mau ditelepon terus. (Sumber: afiatta.com.au)

Salesman bank engga butuh menutupi barang dagangannya atau pakai kedok buat jualan. Mereka diajarin cara ngomong yang dengan sendirinya supaya lawan bicara tergiur dan tanpa sadar setuju ikut program sebuah bank, misalnya aja kartu kredit.

Satu hal yang patut diberi apresiasi dari cara kerja tim salesman bank adalah kemampuan mereka menelepon di saat nasabahnya lagi nyantai. Hayo. Coba tebak, darimana coba mereka tau kegiatan sehari-hari nasabahnya, kalo engga mempelajari track record data nasabahnya. Keren juga kan.

4. Ormas

via pinterest.com
Volunteer, relawan, ormas. Apa bedanya? Yuk ikut supaya kekinian juga. (Sumber: pinterest.com)

Ormas hanya melirik orang-orang yang bersedia aktif dan vokal. Karenanya orang-orang mereka biasa terlibat di berbagai organisasi dan tugasnya ‘nyolong’ anggota organisasi itu. Jadi udah lumrah kalo satu orang terlibat berbagai ormas.

Selain itu, mereka juga bikin supaya citra ormasnya jadi gaul dan instagrammable agar diminati anak muda. Ya, selama engga anarkis dan engga menjelek-jelekan pihak tertentu tentunya sih masih wajar kok.

5. Game online

via genmuda.com
(Sumber: Istimewa)

Lagi enak-enak chatting sama Gebetan, tau-tau doi ngirim pesan yang tulisannya “Your Gebetan need your To Play Castle Ranger.” Ilfil, ah! Engga jadi lanjutin modus.

Eits, tunggu dulu. Kalo kamu jeli, invitation main game itu bisa jadi pintu pertama buat modusin doi lebih dalem lagi. Yah, engga ada salahnya kan ngambil kesempatan dalam kesempitan. Buruan gercep!

6. Anak band indie baru

via billboard.com
Sebelom manggung ini, mereka pada sebar broadcast “Jangan lupa vote band gue supaya bisa manggung.” (Sumber: billboard.com)

Engga lagi nongkrong, engga lagi di kelas, doi selalu promoin bandnya yang baru sekali manggung dan luncurin satu lagu. Itupun lagu cover. Tapi, belagunya udah kayak band papan atas aja. Pasti ada deh temen kamu yang kayak gitu!

Si anak band ini pun biasanya nyebar permintaan voting supaya bandnya terpilih di satu konser. Tujuan akhirnya adalah mencari sebanyak mungkin fans, kapan pun dan di mana pun. (Doain aja semoga pas tenar engga lupa sama voting yang kamu kasih).

7. Arsenal

via skysport.com
Aaron Ramsay abis ngegolin. Jangan bilang-bilang orang lain supaya engga dibeli dari Arsenal. (Sumber: skysport.com)

Cuma pelatih klub Arsenal, Arsene Wenger yang jeli rekrut pemain muda yang jago main bola di klub antah berantah hingga jadi pemain bintang. Misalnya, Aaron Ramsey, Cesc Fabregas, Robin van Persie, dan pastinya Thierry Henry.

Wenger dan timnya emang patut dipuji karena mampu mengubah calon-calon bintang sepakbola beneran jadi bintang hingga akhirnya direkrut klub-klub lain yang cuma bisa menikmati pemain siap pakai. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.