Musim Mudik Tiba, Ini 7 Peristiwa Jalanan Kota yang Gak Bakal Dikangenin Sampai Lebaran Monyet Sekalipun
Genmuda – Hore, hore, hore! Libur Hari Raya Idul Fitri sudah siap menyambut. Tinggal menghitung hari, Umat Muslim di seluruh dunia bakal merayakan “kemenangannya.” Khusus di Indonesia, sebagian besarnya juga bakal mudik dari kota ke kampung halamannya.
Warga yang gak bisa mudik, jalan-jalan ke luar kota, atau memang berkampung halaman di kota gak usah sedih. Dengan adanya mudik, kamu bakal ngerasain hambatan menyebalkan di jalan-jalan raya kota.
Sampai “lebaran monyet” (jokes Almarhum Benyamin S yang artinya Hari Kiamat) pun kite kagak bakalan kangen sama yang di bawah ini!
1. Motor-motor gila
Mau di Jakarta ataupun Jogjakarta, Medan ataupun Makassar, tabiat pengendara motor Indonesia tuh 11-12. Apapun motor yang dipakainya, rambu lalu-lintas hanyalah hiasan jalanan dan peraturan hanyalah angin lalu.
Melaju di trotoar sambil ngomelin pejalan kaki juga sah-sah aja bagi pengendara motor (sarcasm intended). Nah, semoga mereka-mereka itu bisa menemukan ketenangan batin di kampung halaman dan bertaubat ketika kembali ke jalanan kota.
2. Pedagang kaki lima serakh tempat
Mungkin, lebih dari 50 persen pedagang kaki lima yang biasa bersemayam di bahu hingga tengah jalan tuh berasal dari luar kota. Ketika musim mudik dateng, coba deh liat area jalan yang biasa diramein pedagang kaki lima. Pasti lowong dan bisa dilalui.
3. Angkot berhenti sembarangan
Cuma sopirnya dan Yang Maha Pencipta yang tau kapan dan seberapa lama angkot akan berhenti. Dia bisa aja berhenti mendadak ketika berkecepatan tinggi untuk menunggu pejalan kaki yang ujung-ujungnya gak naik angkot.
Bisa juga, melaju dengan santai, menghalangi jalan kendaraan belakang yang mau mendahului. Genmuda.com cuma berharap sopir-sopir angot macam itu diberi Hidayah di Hari Raya, supaya gak aneh-aneh lagi ketika kembali “narik.”
4. Kendaraan online parkir sembarangan
Setelah populernya aplikasi jemputan online, ternyata bukan cuma pedagang kaki lima yang hobi bersemayam di pinggir hingga tengah jalan. Ojek dan sopir online di Jakarta juga sama. Gak percaya? Coba aja cek jalan di dekat stasiun, kantor, atau pusat perbelanjaan.
5. Pejalan kaki sembrono
Faktanya, pejalan kaki kota juga gak suci-suci banget. Semuanya hobi berjalan sembarangan. Udah dikasih trotoar, jalannya masih di jalan raya. Dikasih jembatan penyeberangan, milihnya nyebrang langsung di jalan.
Diklakson dikit, ngomelnya kayak orang gagal kawin. Ketika musim mudik, paling gak, jumlah pejalan kaki macam itu berkurang drastis.
6. Jalan tol lebih macet dari bukan tol
Kadang suka bingung ketika masuk ke jalan tol. Jalan berbayar yang salah satu fungsinya menghindari macet justru lebih macet dari jalan non-tol yang banyak berisi perempatan dan lampu merah. Ketika musim mudik, tol dalam kota pasti lancar jaya.
7. Kendaraan lambat jalan di kanan
Kecepatannya gak sampai 60 km/h, tapi kendaraannya dengan PD melaju santai di jalur kanan. Lebih parahnya lagi, si sopir ini gak sadar kalo kendaraan yang dibawanya tuh truk atau bus gede yang notabene menghalangi pengendara lain.
Semoga aja sopirnya mudik, dapet pekerjaan tetap di kampung halamannya, dan gak balik-balik lagi ke jalananan kota. Kalaupun doi gak mudik, untunglah jalanan jadi lebih lowong, sehingga kendaraan absurdnya masih bisa didahului dari jalur lain.
Setuju, kan, kalo tujuh peristiwa jalanan di atas gak bakalan pernah dikangenin sampai seratus tahun kedepan sekalipun. Kawan Muda punya peristiwa lain yang lebih bikin bete? Langsung aja share di bawah ini, biar kita doain rame-rame. (sds)