Selasa, 23 April 2024

Genmuda – Haters adalah bentuk lain dari teman. Meski kesannya penuh kebencian, tiap komentar miring dan ucapan sinis mereka sebenernya muncul karena perhatian yang berlebih.

Mana mungkin ada haters yang alpa dari seluk-beluk kehidupan orang yang disebelinnya. Jadi, bener kata ungkapan tahun jebot yang bilang “Benci dan cinta itu beda tipis.” Dari benci bisa jadi cinta, begitu juga sebaliknya.

Teori itu juga berlaku bagi haters era modern, termasuk haters-haters yang gak pernah tenang ngelihat kamu lakuin suatu hal positif dalam hidup. Menurut trik psikologi, begini cara mengubah mereka jadi teman.

Trik meminta tolong buat nyari teman

via gifimage.net

Cara paling gampang nyari teman (termasuk dari golongan haters) adalah dengan minta tolong pada mereka. Makin permintaan tolong itu berupa hal yang cuma mereka bisa lakuin, makin besar kemungkinan mereka berbaik hati.

Contohnya dilakuin sama politikus Amerika Serikat abad 18 Benjamin Franklin pada lawan politiknya. Cerita singkatnya gini, gaes. Ben Franklin punya lawan politik yang selalu berseberangan sama beliau.

Suatu ketika, Franklin merasa lawan politik itu lebih bermanfaat dijadiin teman. Maka, Franklin minta tolong pada orang itu untuk minjemin sebuah buku langka. Franklin tau banget kalo cuma lawan politiknya yang punya.

Permintaan tolong itu malah bikin si haters tersanjung. Dia pun minjemin buku yang dimaksud sekaligus ngasih surat balasan bernada sopan. Sejak itu, Franklin dan lawan politiknya bersahabat baik sampe akhir hayat. So sweet.

Trik itu juga dilakuin Ir Soekarno ke Hamka

via mepnews.id
Ki-ka: Ir Soekarno dan Prof Dr Hamka. (Sumber: mepnews.id)

Ir Soekarno pun lakuin trik serupa ke Prof Dr Hamka. Ceritanya gini. Selama masih jadi presiden, Prof Dr Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) selalu mengeritik berbagai kebijakan Soekarno.

Sebaliknya pun demikian. Hamka bahkan sempat dipenjarain karena tuduhan berniat membunuh presiden, meski tuduhannya gak terbukti sama sekali. Pada masa sakit, Soekarno ngerasa harus bersahabat sama Hamka.

Beliau pun ngirim surat yang berisi permintaan tolong bagi Hamka untuk mengimami salat jenazah apabila Soekarno meninggal nanti. Saat hari itu tiba, Hamka lakuin permintaan Soekarno dan memaafkan beliau.

Trik apakah itu?

via fi.edu
Benjamin Franklin, politikus AS. (Sumber: fi.edu)

Ilmu psikologi mengenal fenomena dalam dua kisah di atas sebagai Ben Franklin Effect. Teori itu menangkis pendapat orang awam yang bilng kalo perbuatan baik dilakuin karena ada perasaan suka terhadap orang lain.

Kenyataannya, berbuat baik pada orang lain justru bikin perasaan suka muncul terhadap orang yang dibaikin, meski orang yang dibaikin itu awalnya dibenci setengah mati sampe ke ubun-ubun.

Alasan pertama efek Ben Franklin bisa terjadi

via topyaps.com

Ben Franklin Effect muncul karena proses mental yang terjadi di dalam otak. Kalo dijadiin dialog antara seseorang dan diri sendiri, proses itu terjadi kayak gini, gaes:

Sisi jahat Erica: Eh, kita tadi habis ngapain?

Sisi baik Erica: Kita habis bantu orang itu, sis!

Sisi jahat Erica: Lah? Kenapa kita bantu dia, deh? Bukannya kita benci dia?

Sisi baik Erica: Mana mungkin kita benci dia kalau kita membantunya!

Setelahnya, alam bawah sadar Erica menerima kalo sebenernya doi dan orang yang baru ditolong tuh fine-fine aja tanpa masalah. Padahal, beberapa menit sebelum itu Erica adalah haters sejati. Proses kompleks itu disebut sebagai disonansi dalam ilmu psikologi.

Alasan kedua efek Ben Franklin bisa terjadi

via tumblr.com

Dale Carnegie lewat buku How to Win Friends and Influence People, 1998 juga bilang kalo cara terbaik memperoleh teman adalah lewat permintaan tolong ala Ben Franklin atau Soekarno.

“Orang yang dimintai tolong akan merasa lebih tinggi derajatnya. Paling tidak, dia merasa dihargai sebagai pihak yang bisa melakukan hal yang tak bisa dilakukan orang lain. Pada akhirnya, mereka pun menghargai orang yang meminta tolong,” begitu argumen Carnegie dalam bukunya.

Hanya saja, trik di atas baru teruji apabila permintaan tolong itu dilakuin lewat tatap muka langsung atau lewat surat. Belum ada tuh yang melakukannya lewat komen-komenan Instagram. Kira-kira, kamu berani minta tolong sama haters kamu? (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.