Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – Entah karena kumis, sweater rajut merah, ketenangan, atau pertanyaan briliannya, seorang warga Amerika Serikat bernama Kenneth Bone jadi sosok yang ‘menangin’ debat kandidat Calon Presiden Amerika Serikat, Minggu malam (9/10).

Setelah debat usai, netizen langsung berkomentar banyak banget soal penampilannya di depan publik. Malah sampai ada akun parodi yang mengatasnamakan Ken Bone dan berlaku seolah-olah doi lagi jadi calon presiden AS. Wajar banget netizen AS sampe segitunya sama cowok ini. Emang kenapa sih? Oke, biar engga gagal paham Genmuda.com bakal ceritain sedikit.

Jadi nih, doi berhasil merangkum permasalahan yang diderita Paman Sam dalam satu kalimat pertanyaan. “Apa langkah Anda untuk memenuhi kebutuhan energi negara, sekaligus tetap menjaga lingkungan dan mengurangi PHK?” tanya Ken Bone.

Boom! Jutaan warga AS yang nonton debatnya malam itu langsung sadar kalo capres unggulan mereka engga ada apa-apanya dibanding seorang warga negara biasa. Soalnya, Hillary Clinton dan Donald Trump terlalu sibuk menjatohkan satu sama lain. Mereka engga fokus ngebahas permasalahan negara.

Kenapa tiba-tiba dia bisa bertanya langsung sama dua kandidat?

Karena, debat kandidat capres Minggu itu dibuat layaknya debat kandidat pemilihan walikota. Calon-calon terkuat diundang buat debat di sebuah aula, di hadapan penonton yang siap bertanya soal permasalahan di kotanya.

Penonton yang diundang ke debat capres itu merupakan mereka-mereka yang masih galau. Debatnya sengaja dibuat kayak gitu biar para undangan punya pilihan dan engga golput waktu pemilu.

Yang terjadi malah sebaliknya. Bone bilang doi justru makin bingung. “Sebelum debat, saya condong ke Donald Trump. Sekarang, saya malah terkesan dengan Hillary Clinton,” kata Bone waktu diwawancarai CNN, Senin pagi waktu setempat.

Kalem dan brilian

Bone sendiri bertanya karena ngerasa debat kandidat AS tempo hari terlalu banyak omong kosongnya. “Rasanya seperti melihat pertengkaran rumah tangga saja. Sangat tidak nyaman,” kata Bone seperti dikutip Yahoo.com, Selasa (11/10).

Bone bilang para kandidat terlalu banyak berteriak, berkelit, menyebutkan nama-nama orang penting. “Sebenarnya jawaban para kandidat ada intinya. Namun, terkubur dalam sekali dan sulit dipilah-pilah,” ujarnya.

Wartawan senior pun ikut berkomentar soal Bone. GQ Magazine ngetwit kalo “Ken Bone adalah secercah harapan yang dibutuhkan Amerika Serikat.” Sejujurnya, pria penggemar mobil klasik itu sama sekali engga sadar bisa jadi ikon di internet.

Ken Bone bilang, follower Twitternya mendadak naik dari 7 orang jadi 7.000-an dalam waktu semalam. “Dua follower di antara 7 orang itu adalah kakek dan nenek saya,” ujarnya.

Kenapa harus pakai sweater merah?

Waktu nongol di debat kandidat dan wawancara televisi, Bone selalu pakai kemeja putih dengan sweater rajut merah. Doi bilang kalo baju itu sama sekali engga dipakai lagi supaya doi bisa jadi ikon.

Sebenarnya, doi mau pakai baju lain. Tapi karena bajunya sobek akibat badannya yang sudah membesar dari tahun-tahun lalu, doi jadi pakai sweater rajutnya. “Sweater ini sebenarnya plan B,” kata mantan manajer salah satu outlet Domino Pizza AS itu. Kawan Muda mau tau gimana kerennya doi di debat capres Amerika Serikat? Simak aja videonya di bawah:

(sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.