Selasa, 23 April 2024

Genmuda – Masuk tengah pekan aja nih Kawan Muda. Gimana kabar kamu di minggu ketiga Februari ini? Semoga engga sebasi ‘kampanye’ para Cagub di DKI yah. He-he.

Anyway, masih memasuki awal tahun 2016 kira-kira di antara kamu udah ada yang ganti penampilan belum? Atau sekedar ganti gaya berbusana gitu? Kalo belum ada baiknya mulai dari sekarang ya gaes! Kenapa? Karena itu semua berpengaruh sama citra diri (self branding) kamu sendiri di masa depan.

Meski ada pepatah, ‘Don’t judge book by the cover‘, namun pepatah tersebut emang terpatahkan dalam dunia profesional ataupun penilaian di masyarakat. Kalo kamu ngerasa masih pede pake kaos dan celana jeans buat ke kampus, ada baiknya kamu pikir-pikir lagi setelah baca fakta berikut.

Banyak orang sukses yang menganggap jika penampilan ada first impression yang sangat penting bagi kesuksesan mereka. Nah, hal tersebut ternyata berhasil diperkuat lewat penelitian yang dilakuin di Harvard University.

Lewat 159 mahasiswa, mereka diharuskan membaca sebuah cerpen tetang seorang profesor. Setelah membacanya mereka diminta mendeskripsikan pakaian yang dikenakan oleh ‘si profesor’.  Kelompok pertama menggambarkan bahwa professor mengenakan jas dan dasi. Sedangkan kelompok kedua, mengenakan kaos dan berjenggot lebat.

Ketika ditanya mengenai kualifikasinya, para mahasiswa mengatakan bahwa seorang profesor harus berpenampilan seperti (yang mereka gambarkan) itu guna menunjukan kesan sekaligus mempertahankan pekerjaan mereka. Kasus inilah yang menunjukan bahwa pakaian adalah salah satu deskripsi luar dari penggambaran karier seseorang.

Lantas kamu pasti bingung, kenapa seseorang harus merubah cara berpakaian?

Hidup terus berubah

(Sumber: Huffington Post)

Seperti yang dijelasin di awal, namanya kehidupan engga pernah mulus. Selalu ada naik-turunnya. Jika sekarang kamu masih jadi mahasiswa, emangnya setelah lulus kamu engga mau kerja atau sekolah lagi? Kamu engga mau punya karir yang lebih baik? Engga mau juga dinilai sama calon mertua? Semua pertanyaan tadi jawabannya pasti MAU.

Tanpa langsung berubah 180 derajat, perubahan cara berpakaian pasti udah jadi sesuatu hal yang mutlak. Pelan tapi pasti. Jadi biarkan itu semua mengalir seiring usia kamu.

Bukan untuk orang lain, tapi untuk diri kamu sendiri

(Sumber: Pinterest)

Buang pikiran, “Gue pede kok sama pakaian gue sekarang. Peduli banget apa kata orang.” Oke sekarang bagaimana kalo orang lain tersebut punya usia atau jabatan lebih tinggi dari kamu? Misalnya pemilik perusahaan, dosen, atau camer?

Merubah penampilan lebih baik engga salah kok. Itu bukan semata-mata bikin seneng lawan bicara kamu, melainkan memberikan penghargaan bagi diri kamu sendiri.

Mengubah pikiran orang lain

(Sumber: Youtube)

Melalui perubahan cara berpakaian, otomatis timbul stereotipe di kepala orang. “Oh, ternyata Bobi sekarang udah berubah ya? Lebih rapih dan klimis. Kayaknya dia udah gak playboy lagi.” *komentar mantan kamu.

Jati diri kamu, yang bentuk kamu, bukan orang lain

(Sumber: Millo.co)

Masuk ke tahap yang lebih serius. Telah ada pergeseran paradigma di masyarakat lewat cara berpakaian. Meski engga semua orang berdasi itu sukses, tapi percaya deh mereka pasti sedang menuju ke arah sana.

Setelah terjadi personal branding yang kuat terserah deh kamu mau pakai apa aja. Contohnya, Steve Jobs yang selalu nyaman pake turtleneck hitam setiap presentasi produk Apple, atau Mark Zuckerberg yang selalu pake kaos oblong abu-abu dan celana jeans, hingga Pak Jokowi yang nyaman pakai kemeja putih.

Apa orang bakal protes? ENGGA BAKAL. Karena mereka udah masuk di tahap orang sukses dan punya influence besar. Sederhananya mereka udah membentuk jati diri mereka sendiri. Tapi sehebat atau sesuksesnya mereka, kalo ke acara formal pasti ganti banju juga kok.

Biarlah orang yang menilai

(Sumber: Huffington Post)

Pada akhirnya anggapan ‘pakaian mempengaruhi kesuksesan’ menjadi benar, selama Kawan Muda mampu mengenakan pakaian yang tepat. Karena sukses itu sesuatu yang gak bisa diukur, tapi cuma bisa dinilai.

Jadi gimana? Berani buat ubah gaya pakaian? Selama buat perubahan lebih baik kenapa engga Kawan Muda lakuin. Good luck!

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.