Jum'at, 19 April 2024
Hiburan

Komik-komik Superhero Lokal yang Engga Kalah Keren dari Komik Luar Kalau Dijadiin Live-Action!

Cosplay Setan Jalanan yang diangkat dari komik dengan judul yang sama karya Franki Indrasmoro 'Pepeng Naif' dan Haryadhi. (foto: Genmuda.com/2015 Liki)

Genmuda – Setelah kemarin heboh banget soal trailer film superhero ‘Captain America: Civil Wars’, kita seolah dibuat bertanya-tanya bakal seperti apa yang persaingan Captain America dengan Iron Man? Tapi engga usah terlalu diribetin gaes karena jawabannya juga bakalan kita bisa lihat pas filmnya keluar tahun depan (iyalah).

Di balik kehebohan trailer tersebut, saya pun sempat berpikir, “Masa cuma komik luar doang yang di angkat ke live-action? Komik Indonesia bukannya banyak?”. Setali tiga uang, jawaban itu pastinya engga bakalan nunggu film baru Captain America. Pasalnya, beberapa bulan lalu aja komik superhero asal Indonesia, Valentine dan Volt keluaran Syklar Comic, sudah dipastikan untuk diadaptasi dalam live-action.

Hal ini pastinya jadi angin segar buat pecinta komik dan film. Selain itu, kekinian sektor industri ekonomi kreatif juga mulai diperhatikan oleh pemerintah. Makanya engga ada salahnya juga dong kalau kita wajib bangga sama karya anak bangsa, termaksud komik.

FYI, Sebenarnya ini bukan kali pertama jika komik Indonesia diangkat ke dalam layar lebar. Sebelumnya di awal tahun 50-an, Indonesia pernah memiliki Wonder Woman dalam sosok ‘Sri Asih’, superhero karya alm. R.A. Kosasih. Bergeser ke 70-an akhir ada juga Gundala Putra Petir karya komikus Hasmi. (Saya yakin engga semua dari kita yang pernah nonton film-film tersebut)

Melihat fenomena tersebut, kali ini Genmuda.com bakalan kasih kamu kira-kira komik-komik superhero lokal apa lagi sih yang cocok banget kalau diangkat jadi Live-Action. Ada apa aja? Yuk, Check it out!

Garudayana

(Sumber: http://vanguard-zero.deviantart.com)

Sosok Is Yuniarto jadi salah satu komikus yang bangga dengan ‘cita rasa lokal’. Kenapa gitu? Di saat (mungkin) banyak orang ngerasa kisah pewayangan itu engga seru dan kuno, doi justru berhasil mengadaptasinya dalam sebuah komik fantasi ‘Garudayana’.

Tentunya bukan perkara gampang buat mengadaptasi kisah-kisah pewayangan. Saya pun cukup yakin, kalau Is engga asal buat karakter di tiap komiknya, alias perlu sumber refrensi yang dalam. Meski engga 100 persen sama dari kisah-kisah pewayangan, tapi bisa dibilang komik ini cukup menggabarkan kehidupan serta kepribadian dari tiap orang yang dulu disampaikan melalui wayang.

Dengan daya tarik cerita dan nama karakter yang cukup familiar inilah yang membuat saya merasa jika komik ini menarik buat diangkat ke dalam live-action. Garudayana pun sudah masuk di ranah video game loh. Kalo kamu masih belum tahu? Coba aja kamu Googling karya-karya Is Yuniarto.

Kapten Bandung

(Sumber: Twitter/DBKomik)

Kapten Bandung jadi salah satu superhero lokal yang cukup nyentrik. Engga percaya? Superhero mana yang pakai Vespa buat menjalankan aksinya? Ya cuma Kapten Bandung doang. Lewat sang kreator, Motulz Anto, Kapten Bandung terasa hidup di tengah masyarakat dan menjadi ikon kota Bandung. (Ya iyalah namanya aja udah Kapten Bandung).

Walau engga banyak orang tahu, buku debutnya yang berjudul ‘Kasus Tikus Tarka’ juga digarap oleh tiga orang yakni, Motulz, Ivan, dan Pidi Baiq. Sampai saat ini yang saya tahu komik Kapten Bandung jadi barang langka buat para kolektor.

Di komik ini sendiri pembaca juga seperti diajak mengitari seluk beluk daerah dan kehidupan Bandung, jauh dari pembangunannya Kang Emil sekarang. Jadi kalau dilihat dari nama dan idenya seru juga ya kalau Kapten Bandung difilmkan. Siapa ya aktor yang potensial dan Bandung pisan?

Setan Jalanan

(Sumber: YouTube)

Ngomongin komik lokal, engga afdol kalo belum kenalan sama Kencana ‘Si Setan Jalanan’. Kolaborasi Pepeng ‘Naif’ dengan komikus Kostum, Haryadhi menjadikan komik ini juga layak dibuat versi live-action.

Alasannya pun simple sob, kisah anti-hero ini rasanya ngeklop ada sama realita kehidupan masyarakat urban. Mulai dari cinta-cintaan anak muda, problema keluarga, pemerintahan, sampe para bandit-bandit geng motor yang ngeresahin warga.

Kalau dilihat dari tingkat keamanan kota Jakarta belakangan ini bukan engga mungkin kalo ‘Setan Jalanan’ punya plot dan ornamen yang nempel di kepala. Tapi ini bukan karena gue pengendara motor dan hidup di jaman Kotaro Minami jadi Baja Hitam ya. He-he.

Galauman

(Sumber: Twitter/Galauman_)

Kalau kamu pernah baca komik periodik ‘Re:ON’, maka karakter ini jadi salah satu superhero yang paling konyol. Sebenarnya tema yang diangkat sih sederhana yakni orang yang galau. Tapi siapa sangka galau bisa berubah jadi kekuatan super. Makanya engga heran jika komik ini punya jargon ‘Jangan macem-macem sama orang galau!’

Galauman lahir dari dua orang komikus, Ockto Baringbing (Cerita) dan Ino Septan (Gambar). Selain namanya yang lucu, Galauman juga nyeritain seorang cowok bernama Gabriel Laurent, yang selalu ditolak cewek hingga akhirnya galau. (Duh, kalau galau aja bisa jadi superhero, engga bisa dibayangin jumlahnya di anak muda. Ha-ha).

Cerita cinta-cintaan yang konyol ini pun bisa jadi magnet kuat kalau (emang) nantinya ‘si superhero galau’ dibuat ke dalam live-action.

So, gimana? Engga kalah keren kan komik-komik lokal dengan komik-komik luar? Selain nama-nama di atas sebenarnya masih banyak lagi komik superhero asli Indonesia yang punya potensi buat digarap secara serius ke layar lebar. Kawan Muda ada yang mau tambahin lagi? Langsung aja tulis komentar di bawah. (sds)

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.