Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – Penghasilan berlimpah dan terkenal pasti udah jadi jaminan buat pemain sepakbola. Gak heran kalo sepakbola dianggap cara ‘gampang’ mengubah nasib seseorang buat lebih baik. Bukti nyatanya kamu bisa liat Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi.

Gaji pemain bola yang super mahal itu jelas harus berbanding lurus sama skill si pemain. Simplenya gini, semakin jago skillnya maka semakin mahal harganya. Tapi jawabannya gak segampang itu gengs.

Memasuki jendela bursa transfer tahun 2000-an, kamu mungkin suka bingung kenapa pemain yang skillnya biasa justru harga transfer dan gajinya bisa selangit. Contoh aja Kyle Walker yang pindah dari Tottenham ke Manchester City dengan harga 56,7 juta euro, atau rumor kepindahan Neymar ke PSG yang diprediksi bisa mecahin rekor transfer termahal dalam sejarah.

Nah, biar kamu gak asal-asalan nebak, nih ada beberapa alasan kenapa gaji dan nilai transfer seorang pemain bisa mahal banget dibandingin sama skillnya. Cekidot!

Umur

via: Getty Images
(Sumber: Getty Images)

Pemain sepakbola dianggap cemerlang kalo masih muda tapi udah punya skill yang mempuni. Walau gak harus jago-jago banget, seenggaknya si pemain masih punya waktu buat berkembang. Namun kalo si pemain muda udah punya reputasi bagus selama ini, jelas aja dong harganya mahal. Salah satu contohnya, Kylian Mbappe yang jadi rebutan tim besar Eropa kayak Real Madrid dan Manchester City.

Posisi bermain

jerman dalam tekanan_2
(Sumber: Telegraph)

Posisi jelas nentuin prestasi. Biasanya posisi penyerang dan gelandang punya harga lebih mahal ketimbang posisi lainnya. Namun di jaman sekarang, posisi pemain belakang pun udah punya harga yang cukup fantastis, contohnya ada pada transfer David Luiz dari Chelsea ke PSG tahun 2014 dengan harga 62,5 juta euro.

Kontrak

via Istimewa
(Sumber: Istimewa)

Kalo si pemain masih terikat kontrak, maka otomatis tim peminatnya harus ngeluarin uang lebih banyak. Belum lagi kalo si pemain punya kontrak klasul supaya pemain tersebut gak dibajak tim lain. Singkatnya kalo mau beli si pemain, maka harus bayar juga kontrak klasulnya. Saat ini kontrak klasul termahal masih dipengang oleh CR7 dan Karim Benzema yang menembus angka 1 miliar euro.

Performa

Cristiano-Ronaldo-Gareth-Bale_3227511
(Sumber: Istimewa)

Ada kalanya umur, kontrak, dan posisi bermain si pemain kalah sama performanya. Misalnya ada pada kasus Gareth Bale yang cemerlang bersama Tottenham dalam musim 2011-2013. Wajar kalo harga transfer doi ke Madrid ngalain rekor transfer CR7, sebelum akhirnya digeser oleh Paul Pogba yang pindah dari Juventus ke MU tahun 2016.

Pengalaman di Klub Besar dan Timnas

harry kane dan jamie vardy
Kiri ke kanan: Harry Kane lagi tos dengan Jamie Vardy. Duet penyerang itu main bagus waktu lawan Jerman di laga persahabatan (Sumber: Getty Images)

Pengalaman bertanding di klub besar di liga besar Eropa jelas masuk kriteria harga pemain naik, apalagi kalo si pemain juga udah masuk dalam timnas negaranya. Namun bisa aja ada pemain yang belum pernah masuk timnas senior justru punya harga fantastis, kayak kiper anyar The Citizen, Ederson yang diboyong dari Benfica seharga 40 juta euro.

Gelar

spanyol menang lawan korsel 3
Tendangan datar Alvaro Morata yang ini engga bisa dihalau sama kiper Jin Hyeon. (Sumber: Sky Sport)

Keberhasilan pemain mengantarkan tim atau negaranya menjuarai suatu kompetisi jelas bikin harga pemain meroket. Bahkan gak sedikit juga pemain ‘cadang’ di klub besar kayak Real Madrid malah punya harga transfer yang mahal.

Profit buat tim

via Independent.co.uk
(Sumber: Independent.co.uk)

Gak usah heboh kalo klub sekelas Madrid atau MU bisa nempatin nama mereka buat di bursa transfer termahal. Meski sejumlah fans atau pengamat suka bilang pemain yang dibeli terlalu kemahalan dan skillnya biasa aja, namun sebuah tim bisa aja dapetin banyak keuntungan cuma dengan ngejual jersey si pemain. Itu pun belum sama merchandise lainnya, hingga tawaran sponsorship.

Jadi, gak ada deh istilah ‘masuk akal’ buat harga pemain sepakbola yang memenuhi beberapa kriteria di atas. Belum lagi karena dorongan bisnis sama nilai inflasi yang bikin pemain dengan skill biasa-biasa aja bisa selevel pemain world class. Lagian jamannya udah beda kali, bosque!

via: Esquire
Udah paham kan? Kiss dulu ya! (Sumber: Esquire)

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.