Kamis, 28 Maret 2024

Genmuda – Lagi upload foto bagus ke medsos, selalu deh ada haters yang ngomel atau ngetrolls. Pertama satu, lama-lama yang lain pada ketularan ngejek postingannya. Terus, tercipta deh basis haters yang selalu setia ngeliat postingan hanya demi ngatain.

Sebuah makhluk yang pakai dunia digital buat protes sama kelakuan seseorang, dan dikenal juga dengan sebutan “bala jaer” itu bisa muncul dalam semua hal yang dilakuin seseorang. Seleb punya haters, seniman punya, koki punya, penulis punya, bahkan presiden suatu negara juga ada hatersnya.

Makanya, gak usah langsung sedih dan mencari perlindungan di balik dukungan para fans/bala nemo begitu karya terbaik yang kamu pamerin di medsos langsung direndahin. Haters muncul dalam berbagai jenis dan bentuk dan perlu disikapi dengan cara khusus, seperti yang dijelasin di bawah ini.

1. Haters murni

via giphy.com

Siapa yang dikategorikan haters murni? Mereka-mereka yang kalo ngomong ngetik komentar tuh gak dipikir dulu. Atau, siapapun langsung ngatain begitu ngeliat posting baru. Bisa juga, mereka yang ikut-ikutan. Di dunia digital, haters murni muncul di kolom komen. Di dunia nyata, haters murni ya temen sekelas/sekantor yang tukang nusuk dari belakang.

Cara menghadapinya: Jangan dihadapi. Biarin aja mereka nulis komen pedes sampai jarinya keriting atau ngebacot sampai mulutnya berbusa. “Emang gua pikirin!” Yang penting, jangan sampai kualitas karya atau postingan kamu selanjutnya lebih rendah dari yang lama sehingga ngasih kesempatan haters berkoar-koar.

2. Haters yang suka curhat

via capitalfm.co.ke
(Sumber: capitalfm.co.ke)

Di antara para haters murni, ada juga yang lebih sopan, berpendidikan, dan mampu mengutarakan “hatenya” dengan baik. Mereka ini yang biasanya ngatain pakai kalimat panjang banget sampai satu-dua paragraf (atau lebih) kayak lagi curhat di kolom komen. Udah gitu, kalimatnya deskriptif dan detil kayak lagi bikin teori S3.

Cara menghadapinya: Haters ini cukup berharga. Coba perhatiin omongannya, siapa tau ada satu atau dua poin yang bermanfaat.

3. Frenemies (Friends but enemies)

via Istimewa

Kritik juga bisa dateng dari teman, keluarga jauh, orang terdekat, atau fans, loh. Gak usah galau menghadapinya karena kritik dari doi juga bisa jadi simbol kepedulian.

Cara menghadapinya: Coba ikutin kata Hillary Clinton: “Penting untuk meperhitungkan kritik secara serius, bukan secara personal.” Intinya, perhatiin baik-baik komentar frenemies. Jangan cuekin karena yang ngomong kan orang terdekat kamu. Kalo komentarnya mengandung kritik positif, terima dengan baik. Kalo isinya murni ngatain, mungkin kamu harus mulai berpikir untuk nyoret doi dari daftar teman.

4. Kritikus

via pleated-jeans.com

Kritikus tuh para pelukis senior yang mengomentari gambar kamu, para fotografer sekelas Natgeo atau Discovery Channel yang ngomelin komposisi foto kamu, atau koki sekelas Gordon Ramsay yang ngeblok akun medsos kamu karena posting makanan gak enak dengan tampilan jelek. Bisa juga, orang yang kamu mintai pendapat.

Cara menghadapinya: Omongan mereka ini jangan dicuekin. Perhatiin baik-baik. Kalo perlu, tanya lebih lanjut supaya bisa paham cara terbaik bikin foto selfie, foto landskap, makanan, tulisan, atau karya lainnya.

5. The lovers

teman kuliah jpg dari ayobuka.com
(Sumber: ayobuka.com)

Nyokap, bokap, pacar, sahabat, abang, adik, suami, istri, dan selingkuhan juga bisa ngasih komentar pedas. Mereka yang kamu anggap orang terdekat lah yang termasuk dalam kelompok ini. Sementara para kritikus berkomentar supaya karya kamu makin baik, para the lovers berkomentar supaya kamu jadi lebih baik lagi.

Cara menghadapinya: Pastinya perhatiin kata-kata mereka. Jangan masukin hati kata-kata kasar dan jangan terlena sama pujian berlebihan. Coba ambil intisari komentarnya dan berkarya atau posting foto selanjutnya sesuai dengan masukan itu.

6. Tukang muji

via giphy.com

Ada juga fans berat yang selalu muji, meski kamu emang lagi nyampah di postingan. Mereka ini haters terselubung karena bikin terlena dan nganggep apapun yang kamu posting tuh terbaik padahal mungkin gak.

Cara menghadapinya: Sama seperti para haters murni, cuekin aja.

7. Tukang mancing

via mancingmania.com
Pancing tuh ikan. Jangan mancing emosi mulu. (Sumber:mancingmania.com).

Haters dengan jam terbang tinggi udah tau caranya mancing orang lain supaya ikutan ngehate suatu topik, bahkan mengarahkan kamu yang memposting sesuatu untuk nge-hate orang lain atau balas ngatain.

Cara menghadapinya: Ketika kamu udah mulai terpancing untuk bales ngatain, mending kamu katain diri sendiri aja dalam hati sebelum kamu berubah jadi tipe haters paling menyebalkan di Galaksi Bimasakti.

Seperti itulah tipe dan cara menghadapi haters yang Genmuda.com rangkum dari nytimes.comindiatimes.commashable.comdan annfriedman.comMenurut kamu, apa lagi nih tipe haters dan cara menghadapinya? Share pendapat kamu di bawah ini, ya. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.