Sabtu, 20 April 2024

Genmuda – Entah udah jadi kebiasaan atau gimana, orang-orang di Indonesia kayaknya pada suka banget ngomongin orang lain. Setelah beberapa waktu yang lalu sempat ramai-ramai menghujat Amerika karena melegalkan pernikahan sesama jenis, sekarang kelompok studi gender di Universitas Indonesia justru dipermasalahkan karena memberikan konseling dan advokasi kepada siapapun yang ingin berbicara tentang seksualitas.

Niat awal Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) UI yang pada dasarnya baik itu ditentang oleh banyak orang, termasuk salah satunya adalah Menristek Muhammad Nasir. Meski begitu, beliau kemudian sempat mengklarifikasi lewat serangkaian tweet kalau larangan yang beliau maksud sebenarnya adalah larangan terhadap kaum LGBT untuk melakukan tindakan yang kurang terpuji di kampus.

Hmmm, really, Pak? Mereka yang kaum LGBT aja masih terbilang takut untuk mengakui kalau mereka punya orientasi seksual yang berbeda dari orang-orang pada umumnya. Masa iya sih mereka sampai berani bercinta atau melakukan tindakan kurang terpuji lainnya di kampus?

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Kita tidak hanya dikenal dengan banyaknya pulau dan indahnya bentara alam, tapi juga dikenal dengan beragamnya suku budaya dan agama. Masalah perbedaan seharusnya bukan jadi sesuatu yang harus dibesar-besarkan karena memang kita udah berbeda dari dulu.

Buktinya, kita bisa tetap akur-akur aja ‘kan dengan teman kita yang suku dan agamanya berbeda? Kita seharusnya juga bisa demikian dengan teman kita yang memiliki orientasi seksual yang berbeda. Ketimbang mempermasalahkan, seharusnya kita bisa lebih menghargai perbedaan itu. Toh ketertarikan seksual adalah sesuatu yang alami ‘kan?

Tulisan ini gak bermaksud untuk sepenuhnya membela kaum LGBT atau gimana-gimana. Berbicara tentang toleransi bukan berarti lantas mendukung ‘kan? Gak semuanya harus selalu dihitamputihkan kok, Kawan Muda. (gac)

Comments

comments

Wisnu
An average joe lives in the value of curiosity/orang biasa tukang kepo.