Kamis, 28 Maret 2024

Genmuda – Seekor singa di Taman Safari berhasil menjadi sorotan nih, Kawan Muda. Pasalnya, singa yang sedang tidur itu dipaksa buat foto bersama pengunjung, padahal singa itu lagi ngantuk. Bahkan, diduga pihak Taman Safari membius sang singa agar proses pemotretan bisa berlangsung.

Waduh, dibius? Kita ambil dari kejadian awal dulu ya. Jadi, akun Facebook bernama Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group menyebarluaskan sebuah video berlangsungnya pemotretan tersebut. Dalam video, terlihat petugas Taman Safari memaksa sang singa yang lagi ngantuk itu buat berpose sebagus mungkin saat difoto. Petugas tersebut bahkan menggunakan alat berbentuk tongkat pendek buat mengatur sang singa. Kayak pentungan gitu.

 

//

This place is Taman Safari Indonesia, Bogor: Sleepy lion being forced to get up to take pictures with visitors. The lion…

Posted by Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group on Tuesday, April 5, 2016

“Singa yang sedang mengantuk dipaksa bangun untuk berfoto bersama pengunjung. Singa ini terlihat seperti dibius. Seperti inikah cara Taman Safari Indonesia mendapatkan uang? Kejam.”

Selain memberitakan hal tersebut, Marison Guciano juga mengecam perlakuan yang diberikan pihak Taman Safari Indonesia terhadap sang singa. Marison meminta Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) buat menyelidiki lebih lanjut dugaan pembiusan singa itu.

“Kami menghimbau, agar KLHK bisa memastikan bahwa pembiusan singa untuk berfoto bersama demi mendapatkan uang ini bisa dihindari di masa mendatang,” ucap Marison, seperti diberitakan Merdeka, Rabu (6/4). “Taman Safari tidak seharusnya menghibur pengunjung, tetapi untuk konservasi dan pendidikan.”

Hmm.. Dibius? Demi kepentingan rupiah? Sebelumnya kita pelajari dulu, Kawan Muda. Bicara soal pembiusan atau obat bius, dikalangan dokter hewan yang paling terkenal adalah ketamin dan xylazine. Kedua golongan obat bius itu tuh populer banget bak romeo dan juliet.

Ketamin bekerja sebagai analgesik, yakni mengilangkan rasa sakit, sedangkan xylazine fungsinya sebagai sedatif, penenang atau relaksasi otot. Dari kasus ini, dugaan pembiusan mungkin menggunakan obat bius xylazine yah, Kawan Muda. Terlihat dari video kalo sang singa buat bergerak aja udah males. Di luar fakta kalo emang sebenarnya dia lagi tidur.

Kalo emang benar lagi tidur, kenapa masih dipaksa harus berfoto? Coba manusia.

Seperti kita ketahui, habitat hewan liar sebenarnya bukan berada di penangkaran. Tempat tertutup, dibatasi, dan biasanya berlahan sempit. Habitat yang bukan aslinya sangat rentan menimbulkan penyakit dan stres. Walaupun kita percaya, pihak tertentu pasti melakukan perawatan yang maksimal.

(Sumber: siskanurifah.wordpress.com)

Jika obat bius digunakan untuk mengurangi atau membatasi kadar stres sang hewan, dalam hal ini mungkin masih bisa dimaklumi. Namun, berkaca dari kasus ini, yang digunakan untuk meraup rupiah rasanya ada yang salah. Buktinya sampai berita ini turun, ribuan komentar dari pengguna Facebook bernada marah pun bermunculan.

Menanggapi berita ini, Humas Taman Safari Bogor membantah kalo sang singa itu udah dibius. “Kami tidak pernah membius, pertama itu yang kami jelaskan,” ujar Yulis, dilansir dari Merdeka, Rabu (6/4). “Jenis kucing termasuk singa, jam tidurnya lama. Yang jelas kami tidak membiusnya,”

“Ini bukan dikomersilkan, pengunjung sendiri yang ingin berfoto, kita engga memaksa,” jawab Yulius. “Termasuk juga pertunjukan show di Taman Safari, kita engga pernah maksa satwa di luar kemampuan.”

Buat kamu yang berkunjung ke Taman Safari dan ingin berfoto bersama hewan, seperti singa di atas, kamu harus merogoh kocek sebesar Rp 20 ribu untuk sekali potret. Uang tersebut digunakan buat biaya pakan satwa dan perawatan Taman Safari.

Di luar semua pemberitaan ini, ada satu hal yang harus kita sadari sebagai warga Negara Indonesia. Kenapa pemberitaan dan dugaan ini harus terlontar dari orang asing? Yuk, kita renungkan, Kawan Muda.

https://www.youtube.com/watch?v=RuQNbO267x0

(sds)

Comments

comments

Bobi Brilyan Bastenjar
Valar Morghulis