Jum'at, 19 April 2024
HubunganWadaw!Cinta

Anak Muda Harus Baca! Gini Nikah Cara Hemat Menurut Wedding Planner di Jakarta Wedding Festival 2018

©Genmuda.com/2018 TIMJajaran penyelenggara Jakarta Wedding Festival 2018 pada konferensi pers, 13 Juli. ©Genmuda.com/2018 TIM

Genmuda – Konsep pesta pernikahan sebenernya lebih soal memenuhi impian calon pengantin. Dalam urusan wedding, gak ada istilah konsep yang ngetren karena impian tiap pengantin berbeda.

Konferensi Pers Jakarta Wedding Festival (JWF) 2018 di JCC Senayan, 13 Juli lalu, nyimpulin bahwa misalkan ada tren dalam sebuah pernikahan, maka tren 2018 adalah pernikahan dengan sentuhan tradisional.

Konferensi pers itu dihadiri Marga Anggriyanto selaku Manajer Operasional Dyandra Promosindo dan Reza Paramita selaku Chief Operating Officer Weddingku, penyelenggara pameran perkawinan berusia 15 tahun itu.

Acara kali ini menggaet desainer kebaya kenamaan Tanah Air, Vera Anggraini. Pada acara yang berlangsung 13-15 Juli itu, dia nge-show-case koleksi desain anyarnya, bertajuk Merajut Nusantara. Koleksi itu berupa 40-an desain kebaya yang terinspirasi dari zona Sumatera, Jawa, dan Papua.

Modern tapi tetap tradisional

©Genmuda.com/2018 TIM
Reza Paramita, salah satu petinggi Weddingku. ©Genmuda.com/2018 TIM

Kepada Genmuda.com, Reza bilang, “Fakta yang terjadi di kalangan anak muda memang bertolak belakang. Hidup mereka lekat dengan hal modern macam teknologi tapi pernikahanan tetap ingin ada sentuhan tradisional.”

Sentuhan yang dimaksud itu misalnya nampilin tari tradisional pada resepsi tanpa adat ritual penuh di awalnya.

“Bila ada budjet, maka pernikahan impian itu bisa berlangsung dengan modal Rp 200 juta hingga tak terhingga,” kata Reza berkata realita. Namun demikian, ada cara supaya muda-mudi bisa berhemat.

Nikah cara hemat

©Genmuda.com/2018 TIM
Vera Anggraini, desainer yang gelar show case di JWF 2018. ©Genmuda.com/2018 TIM

Senada dengan Reza, Emil Eriyanto selaku konseptor wedding dan kordinator Showcase Merajut Nusantara bilang, “Vendor dan konsultan wedding selalu bisa menekan bujet. Misalnya, dengan mencari alternatif seragam pernikahan tanpa brand, atau dengan menggunakan dekor daur ulang,” kata Emil.

Doi menekankan, budjet katering sulit dikurangi karena menyesuaikan dengan jumlah undangan. “Tak mungkin dong membiarkan tamu tidak mendapat makan,” tegas Emil.

“Kalau memang bersedia, menikah saja di KUA yang telah kami desain,” tambah Emil. Dia bilang, “Pernikahan itu bukan soal megah-megahan. Tetapi, tentang memenuhi impian seseorang.”

Makin banyak anak muda pengen nikah

©Genmuda.com/2018 TIM
Marga Anggriyanto, Manajer Operasional Dyandra Promosindo. ©Genmuda.com/2018 TIM

Dari segi bisnis, Jakarta Wedding Festival terbilang sukses dari tahun ke tahun. Manajer Operasional Dyandra Promosindo, Marga Anggriyanto bilang, “Transaksi yang terjadi di JWF dari tahun ke tahun meningkat sekitar 9-12%.”

Tahun 2017, transaksinya lebih dari Rp 300 miliar – 350 miliar. “Tahun ini, kami punya target transaksi hingga Rp 400 miliar rupiah,” imbuh Marga. Dari segi pengunjung, panitia punya target 100 ribu orang tahun ini. Tahun lalu, tercapai angka 80 ribuan orang.

Kebanyakan pengunjungnya adalah anak muda menurut Reza. “Kita lihat dari data jumlah penduduk aja. Tahun ini, jumlah anak muda usia 20 tahun atau usia menikah sedang banyak-banyaknya,” terang dia.

Ada hadiah buat kamu

Pada acara yang mengundang 500 penyedia layanan pernikahan itu, kamu bisa menangin cashback Rp 500 ribu dengan transaksi minimal Rp 20 juta di 4 vendor. Kalo lagi hoki, bisa menangin mobil Mercedes Benz. Seru, kan? (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.