Rabu, 24 April 2024

Genmuda – Hari ini, Jumat (18/3) dunia perpesanan di Indonesia dihebohkan dengan sebuah pesan beruntun. Pesan itu berbunyi kalo fenomena Equinox bakal terjadi dalam beberapa hari kedepan. Eh bentar dulu, Equinox apa sih?

Jadi, fenomena Equinox itu berdampak bisa bikin suhu meningkat secara signifikan, sampe 40 derajat celcius kalo di Indonesia, Kawan Muda. Sebenernya pesan beruntun itu bilang kalo Singapura yang bakal kena dampaknya, tapi Negara tetangga akhirnya ikut keseret juga, termasuk Indonesia. Bayangin deh, gimana jadinya kalo suhu di Tanah Air sampe 40 derajat celcius?

Pesan di aplikasi chat itu juga menyarankan orang-orang buat berdiam diri di rumah mulai jam 12 siang sampe jam 5 sore hari Minggu besok, 20 Maret 2016. Disebutin juga kalo Equinox bisa bikin kamu dehidrasi tingkat tinggi dan heat stroke. Malah ada juga yang bilang harus meletakan ember berisi air di ruang tamu biar udara di ruangan tetep lembab. Bener apa hoax sih?

Media asal Singapura sempet memberitakan hal ini pada 16 Maret kemarin. Artikel dengan judul ‘Warmer days likely over next 2 weeks: NEA’ ngejelasin kalo temperatur udara bisa naik sampe 9 derajat celcius dari suhu biasa waktu terjadinya Equinox.

Artikel itu juga memaparkan kalo fenomena Equinox itu terjadi selama dua kali dalam setahun. Kalo tiga kali namanya nambah. Krik… Di Indonesia khususnya, fenomena ini terjadi di tanggal 20 Maret besok dan bulan September mendatang.

Di tahun ini, fenomena Equinox sedikit berbeda karena dampak dari El Nino. Apaan tuh? Sebutan Torres? Bukan lah. Dikutip dari berbagai sumber, El Nino itu suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut (sea surface temperature-SST) di samudera pasifik sekitar equator (equatorial pacific). Karena laut dan atmosfer itu dua hal yang saling terhubung. Kayak aku dan kamu.

Detik memberitakan kalo informasi yang disebarkan tentang Equinox tuh terlalu berlebihan. “Tidak perlu khawatir karena matahari melintas itu hal yang biasa dan tak ada perubahan. Justru pada saat Equinox ini, lama siang sama dengan malam,” ucap Thomas, selaku kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Kalo menurut kepala Sub-Bidang BMKG, fenomena Equinox ini jelas cuma hoax. “BC [sebaran pesan] yang beredar merupakan hoax, quinox (equinox) adalah peristiwa yang berkaitan dengan gerak semu matahari, di mana dalam setahun matahari berada persis atau tepat di atas khatulistiwa (tanggal 21 Maret dan 23 September), sehingga merupakan fenomena alam yang normal,” jelas Harry, dikutip dari viva.

Gimana? Kamu tadi ikut-ikutan forward pesannya juga jangan-jangan. Menurut Pak Thomas suhu panas engga akan berubah secara mendadak kok. Dampaknya di bulan ini dan September nanti juga engga separah yang bisa kita bayangin. So, kamu yang menilai sendiri yah, Kawan Muda! (sds)

Comments

comments

Bobi Brilyan Bastenjar
Valar Morghulis