Kamis, 18 April 2024

Genmuda – Genmuda sedih nulis ini. Ngenes. Jika di antara kamu ada yang merokok, dua kata yang lebih seram dari apapun ini pasti engga asing lagi. Tanggapan Kawan Muda pun bisa ada dua macam, sedih atau ketawa. Kenapa? Itu tergantung dari posisi kamu, jadi ‘pelaku’ atau ‘korban’. Jadi yang nahan atau yang mau pergi.

Buat kamu yang belum tahu, dua kata misterius super sadis ‘Sebats Dulu’ ini secara mendadak hadir di kalangan perokok melebihi pembahasan batu akik. Provinsi mana yang berhasil menghasilkan dua kata tersebut belum ditemukan. Karena engga ada riset ilmiahnya. Siapa yang menemukan dua kata itu pun engga diketahui asal-usulnya. (Pasti doi keren).

Sebats dulu: Sebuah ritual yang wajib dilakukan perokok agar lebih khusyuk sebelum memulai sesuatu atau sebagai self reward setelah melakukan sesuatu

‘Sebats dulu’ biasanya muncul ketika ada dua orang atau lebih (perokok) yang lagi ngumpul. Mulai dari nongkrong, habis selesai makan, atau mau pulang kerja, menjadikan rokok sebagai ukuran waktu buat beranjak. Dua kata sadis itu kayaknya udah sah jadi patokan buat memulai aktifitas baru di sebagian kalangan perokok.

Dari fenomena ‘sebats dulu’ terlihat bahwa terdapat dua sisi yang saling berhubungan. Antara pelaku dan si korban. Pelaku yang dimaksud adalah teman yang menahan kamu buat beranjak dan ngajakin sebats dulu. Korban, ya kamu. Sedih.

Buat kamu yang udah sering jadi korban ‘sebats dulu’, berikut Genmuda kasih beberapa tipe orang yang biasanya ngajakin sebats dulu. Kali aja kamu bisa ancang-ancang pergi dengan memperhatikan situasi.

 

  1. Kopinya belum habis
(Sumber: minumkopi.com)

Woi, kopi gue belum habis. Temenin sebats dulu lah,”

Kopi dan tembakau ibarat Kabayan dan Nyi Iteung. Di mana ada tembakau, pasti ada kopi. Dan juga sebats dulu people.

2. Nunggu makanan turun dulu

“Gila, baru makan udah mau cabut, tunggu turun dulu.  Sebats dulu lah,”

Yang sering begini angkat tangan aja deh! Pasti sering banget kan denger yang kayak gitu!

3. Orang galau

(Sumber: 40.media.tumblr.com)

Biasanya tipe orang kaya gini ngerokoknya nunduk. (Diem-die mudah ngerokok 10 batang aja). Sebagai teman yang baik udah seharusnya kita nemenin orang yang lagi galau. Dengerin cerita atau permasalahan dia, dan ngasih masukan yang bisa ngebantu. Sebats dulu lah, terus ikutan galau.

4. Telat bakar rokok

 

Seorang perokok belum bisa dinobatkan sebagai seorang perokok kalau belum mengalami kejadian ini. Jadi begini ceritanya, ada dua bujangan duduk di cafe. Mereka ngobrolin masa depan ekonomi Indonesia, akhirnya malah pusing.

Karena pusing, bujangan pertama membakar rokok terus ganti topik ngomongin pacar yang suka ngajak pake baju couple ke mall. Karena dengerinnya sama-sama pusing, bujangan kedua menyusul  membakar rokok. Sementara rokok bujangan pertama tinggal setengah.

“Rokok bujangan pertama habis, terus ngajak bujangan kedua pulang. Kemudian muncul dua kata sadis ‘Sebats dulu lah’,”. – Saksi, pelayan kafe, 22 tahun.

5. Ketika undangan berdatangan dan kamu masih jomblo

asdasd

Mama  : Adul, kapan kamu ngelamar Jaenab?

Adul    : Nanti mah, sebatang dulu.

Mama  : …

Di balik fenomena ini, lagi-lagi, Generasi Muda yang ngerokok berhasil menemukan istilah baru yang terinspirasi dari sebatang rokok. Menjadikan rokok sebagai ukuran waktu.

Tapi, alangkah baiknya jika perlahan kebiasaan merokok itu dikurangi demi menjaga kesehatan untuk masa depan guys. Seperti yang kita ketahui,  rokok memiliki segudang bahaya buat masa depan.

“Tapi, sebats dulu kali…” He-he.

(sds)

Comments

comments

Bobi Brilyan Bastenjar
Valar Morghulis