Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Anak SMA Negeri 1 Gambiran Banyuwangi yang akun-nya bernama Afi Nihaya Faradisa pikat ratusan ribu pengguna Facebook. Lewat update status yang panjang mengalir menyerupai karya tulis itu, Afi ngajak semua friends dan followersnya supaya mengendalikan diri, cerdas, dan jadi orang baik.

Selain karena berani ungkapin pemikirannya, cewek itu juga dipuji karena tulisannya mengalir enak dibaca sehingga mudah dipahami. Anehnya, masih ada aja orang yang engga suka dan ngelaporin akun doi hingga akhirnya disuspend Facebook. Waktu Genmuda.com cek Kamis sore (18/5) sih, akunnya udah bisa diliat lagi.

Kawan Muda yang gak punya bakat nulis kayak doi gak usah iri kalo mau bikin update status panjang yang enak dibaca dan menginspirasi orang. Yuk kita sama-sama bedah salah satu tulisan doi yang judulnya “Warisan,” tulisan yang bikin namanya terangkat, supaya paham kayak gimana cara bikinnya.

1. Nyeritain identitasnya dulu

via giphy.com

Setelah menulis judul di baris pertama, doi nulis “Ditulis oleh Afi Nihaya Faradisa” dan lanjut nyeritain latar belakangnya sebagai remaja yang lahir dari keluarga muslim Indonesia. Kenapa doi gak nyeritain soal makanan favorit dan drama korea favoritnya?

Karena dua hal itu gak nyambung sama persoalan SARA yang jadi tema besar tulisan doi. Kalo kamu pengen ngomongin pertikaian antara penikmat saus kacang ala gado-gado dan penikmat selai kacang ala peanut butter, ya ceritain kalo kamu lahir dari keluarga penyuka gado-gado (misal).

2. Ceritain pengalaman

Kecuali kamu punya imajinasi sebesar pengarang novel fiksi atau penulis lagu, jangan pernah ngomong kejadian di luar pengalaman kamu. Afi Niahaya aja selalu bikin status berdasarkan pengalaman atau kejadian di sekitarnya, walau penulis artikel ini yakin kalo cewek yang udah diwawancarai stasiun TV itu punya imajinasi besar juga.

3. Topiknya dijabarin dengan jelas

via giphy.com

Setelah ngenalin diri dan nyeritain pengalaman, jangan tunggu lagi. Saatnya ngejabarin inti tulisan dengan sejelas-jelasnya. Apa inti tulisan “Warisan”? Orang-orang pada berantem cuma karena beda agama.

4. Jelasin posisi kamu

Gampangnya gini. Apakah kamu setuju atau tidak terhadap persoalan yang kamu bahas? Kalo Afi sih gak setuju perbedaan agama bikin orang pada berantem. Dan, doi menegaskan posisinya di tulisan. Nilai plusnya lagi, doi juga ngasih saran bagi para pembacanya.

5. Masukin quotes

via bestanimations.com

Di tulisannya, Afi masukin salah satu quotes Jalaluddin Rumi, seorang filsuf dan pemuka masyarakat Persia abad ke-13 buat perkuat pendapat doi. Tapi inget. Milih quotesnya gak boleh sembarangan. Kalo kamu lagi ngomongin “pertengkaran saus kacang vs selai kacang,” ya pakai quotesnya Chef Anthony Bourdain dong. Jangan Jalaluddin Rumi.

6. Jangan lupa pertanyaan retorika

Apa itu pertanyaan retorika? Adalah pertanyaan yang sebenernya gak usah dijawab pun kamu udah tau jawabannya. Dalam tulisannya, semua kalimat tanya yang Afi tulis adalah kalimat retorika yang doi pakai buat ngegiring pendapat pembaca.

7. Ajak pembacanya lakuin sesuatu

via giphy.com

Gak cuma ngasih saran, Afi juga ngajak pembacanya ngelakuin sesuatu. Di beberapa paragraf, doi nulis “Bayangkan.” Siapa juga otomatis ngebayangin kata-kata selanjutnya begitu diperintah kayak gitu.

8. Tutup dengan satu kalimat inti

Akhir tulisan “Warisan” sih paling keren. Ketika kamu kelelahan di tengah karya tulis doi, kamu bisa langsung skip ke kalimat terakhir dan dapet pesan penting dan saran Afi buat kamu. Apa itu? Yaitu,

“Kita tidak harus berpikiran sama, tapi marilah kita sama-sama berpikir.”

Kalo kamu ngerasa butuh tips tambahan, kamu selalu bisa mengacu cara menulis yang baik dan benar dari buku-buku karyanya mendiang Pak Gorys Keraf, ahli Bahasa Indonesia dari Universitas Indonesia.

via tenor.co

(sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.