Selasa, 16 April 2024

Genmuda – Engga puas dengan mobil berkecepatan tinggi, para perusahaan di dunia kini lagi ngembangin konsep mobil terbang. Mereka mengadopsi cara yang dipakai helikopter, drone, dan pesawat terbang ke dalam mobil. Beberapa prototipe bahkan telah diproduksi dan diuji coba kemampuannya di lapangan.

Meski belom bakal digunakan publik dalam waktu dekat, sejumlah prototipe pun telah dipesan. Kenapa belom bisa dipakai di waktu dekat? Karena, pemerintah di seluruh dunia belom bikin peraturan yang ngatur lalu-lintas mobil terbang. Dan, inilah jenis-jenis mobil terbang yang sedang dikembangkan para teknokrat. Cekidot!

1. AeroMobil

(Sumber: gearheads.org)

AeroMobil merupakan sebuah industri mobil terbang asal Slovakia. CEO Perusahaan AeroMobil, Juraj Vaculik bilang ke Forbers kalo produksinya bakal dilakuiin pada 2017 nanti. Mobil terbang itu bakal terbang seperti pesawat loh.

Mobil dua kursi ini perlu melaju sekencang 130 kilometer per jam, sebelum melakukan take off. Ketika di udara, kecepatannya bisa dipacu hingga 200 kilometer per jam. Sementara itu, jetpack yang langsung terbang secara vertikal, namun kecepatannya emang terbatas.

2. Black Knight Transformer

(Sumber: YouTube Image Advanced Tactics)

Gampangnya, mobil terbang buatan Advanced Tactics Amerika ini merupakan perkawinan mobil dengan drone. Mobil terbang ini diproduksi buat memenuhi permintaan Tentara AS yang lagi butuh mobil segala medan, bisa dipakai di jalan offroad atau di udara.

Dari desain yang dipublikasi lewat Gizmag, mobil tempur ini memenuhi kriteria buat jadi mobil pasukan medis dan bisa dipakai untuk operasi SAR. Karena itu lah mobil ini bisa mengangkut beban hingga seberat 1,6 ton.

3. E-Go Aeroplanes

(Sumber: clearpop.co.uk)

Para alhi teknologi Inggris punya konsep yang beda soal mobil terbang. Mobil terbang yang mereka buat jauh lebih mirip mesawat terbang mini daripada mobil pada umumnya. Namanya e-GO Aeroplane. Dibuat dari serat karbon ringan, sayap-sayap mobil ini bisa dibongkar-pasang hingga mobilnya muat di garasi.

Menurut informasi dari sumber yang sama, e-Go bisa terbang dengan kecepatan 167 kilometer per jam sejauh 531 kilometer. Di Inggris, mobil-pesawat ini udah dijual ke publik seharga 50 ribu poundsterling, atau sekitar 860 juta rupiah. Alat ini nantinya bakal dipakai buat balapan pesawat mini di Inggris.

4. Carplane

(Sumber: carplane.de)

Seolah engga mau tertinggal, perusahaan Carplane asal Jerman juga buat mobil terbang berukuran MPV. Mobil produksinya pun telah didaftarin ke Uni Eropa dan dapat sertifikat sebagai kendaraan kategori Very Light Aircraft (Pesawat Sangat Ringan). Selain itu, kendaraannya juga dapat sertifikan mobil penumpang.

Tanggal 28 April 2015, Gizmag bilang kalo pesawat tersebut dipakai sebagai pesawat pemula buat melatih pilot-pilot baru. Tergolong canggih, mobil terbang ini bisa take off setelah melaju dengan kecepatan penuh sejauh 85 meter. Di jalanan, Carplane bisa melaju maksimal 176 kilometer per jam, sementara di udara 200 kilometer per jam.

5. PAL-V

(Sumber: dailymail.co.uk)

Mobil terbang buatan para teknokrat Belanda ini minjem konsepnya helikopter buat terbang. Dengan baling-baling di atasnya, PAL-V bisa take off setelah melaju 165 meter di runway. Gizmag ngelaporin kalo desainnya sih udah kelar sejak 2008. Namun, test flight-nya baru dilakukan pada 2009.

Kata Gizmag, 2 April 2012, mobil terbang ini bisa berjalan dengan bio diesel (BBM). Ada pula versi baru yang bisa beroperasi dengan bio-ethanol (BBG). Mobil ini bisa terbang secepat 180 kilometer per jam. Akselerasinya pun cepat karena bisa melaju dari nol hingga 100 kilometer per jam dalam waktu 8 detik aja.

Itulah 5 mobil terbang yang produksinya sekarang lagi digenjot habis-habisan. Kalo emang mobil-mobil canggih itu bakal diproduksi massal, status pilot bisa-bisa jadi sama kayak sopir angkutan umum lainnya. Menurut kamu, bakal secepat apa produksi mobil terbang itu? Kasih aja predisksi kamu lewat komentar di bawah! (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.