Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Aroma dupa tercium menyengat sejak menginjakkan kaki di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali. Langitnya lengang dengan cahaya mentari hangat menyengat. Kontras banget dari Jakarta yang bau knalpot dan langitnya disesaki fly-over, papan iklan, serta gedung bertingkat.

Perbedaan itu terasa saat Genmuda.com main ke Bali bareng rombongan OPPO Selfie Tour, Kamis (8/2) hingga Sabtu (10/2). Sambil ikut rombongan jajal kebolehan kamera ponsel F5 Dashing Blue, Genmuda.com sempet ngobrol sama beberapa wisatawan dan warga lokal.

Laut dan hotel mewah di Pulau Dewata selalu disebut sebagai daya tarik yang bikin mereka berkunjung. Namun, ada juga hal lain yang kayaknya harus Kawan Muda ketahui supaya mengenal Bali lebih dari sekedar hamparan pasir, ombak, dan selebgram yang pada narsis di pantai.

1. Arsitekturnya

©Genmuda.com/2018 TIM
Area Ancak Saji di Puri Agung Peliatan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Bali.

Tiap rumah lokal dihiasi punden berundak (semacam candi) dengan ukiran mahkota khas Bali pada pagar, atap, atau alun-alun di rumahnya. Pada salah satu bagian rumah, ada pura sebagai tempat memuja dewa.

Luas area pura dan tempat tinggal disesuaikan sama status sosial. Makin besar dan mewah pura serta tempat tinggal, makin terpandang pemiliknya. Puri atau tempat tinggal keturunan raja ukurannya paling luas dan antik dibanding rumah warga lokal, bahkan sampe dilengkapi alun-alun.

Zhao Wei Bo (43) dan dua anaknya gak henti-hentinya selfie dengan latar belakang arsitektur warisan tradisi megalithikum itu di ancak saji (area penerima tamu) dalam Puri Agung Peliatan, Kecamatan Ubud.

Dia bilang, “Arsitektur di sini sama sekali tidak berubah meski warganya makin modern. Lain dari di Tiongkok. Arsitektur tradisional di sana makin jarang terlihat, bahkan di desa terpencil sekalipun.”

Di balik ancak saji Puri Agung Peliatan, terdapat garasi yang merumahi mobil koleksi Raja Tjokorda Putra Nindya. Dialah penghuni puri seluas 3,5 hektar itu, sekaligus generasi XI dari garis keturunan Raja Peliatan.

2. Keramahan warga lokalnya

©Genmuda.com/2018 TIM
©Genmuda.com/2018 TIM

Keramahan Bali bukan cuma mitos atau iming-iming Kementerian Pariwisata. Hal itu Stephanie Smith (25) rasain dalam kunjungan sebelas harinya ke Bali.

Ditemui saat ngobrol dengan pengurus Puri Agung Peliatan, warga Inggris itu bilang, “Penduduk sini sangat murah senyum dan tenang. Tak seperti di Inggris yang semuanya serba buru-buru.”

Kunjungan kedua dia itu terasa makin istimewa karena kali ini dia dilamar pacarnya, Rhys Peplow (24). “Dia melamar saya kemudian mengajak saya mandi kembang dan spa bersama. Romantis sekali,” kata Smith tersipu.

3. Kelengangannya

©Genmuda.com/2018 TIM
Rhys Peplow dan Stephanie Smith. ©Genmuda.com/2018 TIM

Meski penduduk terus bertambah pesat sejak 2000, Bali masih jauh lebih lengang daripada Inggris menurut Smith dan Peplow. Mereka merasa masih bisa nemuin area sepi dan tenang di tiap sudut kota.

“Di Inggris, di mana-mana penuh sesak dengan orang. Suasananya seperti sumpek. Sangat tidak nyaman,” tutur Smith yang langsung diamini Peplow. Penduduk Inggris bertambah pesat karena kedatangan imigran dari berbagai belahan dunia.

4. Budayanya

©Genmuda.com/2018 TIM
©Genmuda.com/2018 TIM

Ritual lokal meletakkan sesajen ke beberapa tempat pun merupakan pemandangan menarik bagi sejumlah wisatawan. Ketika kunjungan ke The Anvaya Beach Resort Bali, seorang warga lokal berpakaian adat meletakkan sesajen di dasar tangga dari restoran ke pantai.

Prosesi itu pun diabadikan sejumlah turis asing. Sampai beberapa lama, sesajen itu dilewatin dengan hati-hati supaya gak terinjak.

5. Atmosfernya

©Genmuda.com/2018 TIM
©Genmuda.com/2018 TIM

Peplow bilang, suasana Bali sangat asri meski berada di area Kota Denpasar. Pepohonan masih tumbuh subur di tengah pusat nongkrong. Bersama cewek yang sekarang jadi tunangannya, doi pengen hiking ke area pegunungan di Bali.

Kita doain aja doi hoki dan menemukan ladang bunga marigold, bunga kuning cerah yang dibudidayakan warga lokal karena dibutuhin untuk kebutuhan ritual.

6. Kulinernya

©Genmuda.com/2018 TIM
©Genmuda.com/2018 TIM

Belum ke Bali kalo belum cobain sajian bebek khas bali dengan bumbu betutu. Ayam betutunya pun gak kalah enak. Sate lilit dari ikan dan kelapa parut pun menggoyang lidah banget rasanya.

Misalnya pengen kuliner non-halal, banyak juga restoran pork/swine berjajar sepanjang jalan. Sate dan daging gulingnya sedap juga, loh. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.