Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Pemanasan global atau global warming ternyata membuat sejumlah bakteri dan virus berbahaya makin aktif. Itu terjadi karena pemanasan global membuat daerah-daerah semakin hangat, sesuai dengan ekosistem favorit mikroorganisme tersebut.

Sialnya lagi, banyak di antara kita yang terlihat selow banget menyikapi kasus global warming. Sederhananya masa bodo deh. Tapi Kawan Muda wajib tau nih, kalo bakteri yang berkembang gara-gra global warming itu tuh berbahaya banget karena dapat memicu penyakit mematikan kayak gini:

1. Antraks

via Standard.co.uk
Di Indonesia, Antraks pernah banyak menyerang sapi, kambing, dan hewan ternak sebelum menular ke manusia. (Sumber: standard.co.uk)

Dilansir dari Live Science, akhir Juli lalu penyakit antraks kembali mewabah dan membunuh 2.000 rusa kutub di Siberia. Untung aja wabahnya cepet ditangani sebelum menular ke manusia. Menurut laporannya rusa itu tertular setelah berdiam cukup lama di dekat bangkai rusa yang membeku 75 tahun lalu.

Global warming membuat es di bangkai itu mencair sehingga bakteri Bacillus anthracis yang ada di bangkai kembali hidup dan masuk ke rongga pernapasan hewan di dekatnya. Kalo kena kulit manusia, bakteri ini bikin kulit gatal, terkelupas, dan muncul koreng infeksi. Paling buruk, paru-paru dan usus manusia juga bisa jadi sasarannya. Ketika menyerang bagian dalam, tubuh penderitanya bakal demam tinggi dan menyebabkan kematian.

2. Virus pra sejarah

via nature.com
Virus raksasanya lagi menyerang amuba. (Sumber: nature.com)

Mencairnya es di Siberia ternyata bikin sejumlah virus raksasa pra sejarah berusia 30.000 tahun (yang tadinya beku) kembali aktif. Jean-Michel Claverie, peneliti Universitas Aix-Marseille Prancis yang nemuin virus itu sekitar 2014 bilang kalo virus itu sekarang cuma menyerang amuba dan engga keliatan berbahaya buat manusia.

Temuan ini bikin dunia kedokteran merhatiin kemungkinan adanya virus prasejarah yang lebih berbahaya dari virus pathogen modern. Dikhawatirkan virus tersebut bangkit lagi setelah es yang menyelubunginya mencair.

3. Virus Zika

via Getty Images
Estafany Perreira memagang ponakannya yang terkena microcephaly, penyakit yang menggnggu tumbuh-kemang kepala janin akibat virus Zika di Recife, Brazil. (Sumber: Mario Tama/Getty )

Ada pula virus Zika yang dikhawatirkan bakal menyebar ke daerah-daerah yang dulunya dingin. Jurnal Geospatial Health 2014 bilang kalo nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus demam berdarah dan chikungunya ini bisa bermigrasi dari Amerika Latin hingga Amerika Utara.

Soalnya, ekosistem daerah itu bakal makin hangat dan sesuai dengan ekosistem nyamuk tropis ini. Dengan mencairnya es di tempat-tempat itu, bakal makin banyak genangan yang bisa dijadiin tempat berkembang biak nyamuk ini.

4. Babesiosis

via Techinsider.io
Parasit Babesia lagi menerang darah seekor anjing. (Sumber: Techinsider.io)

Penyakit yang namanya asing di telinga Indonesia ini biasa menyerang bagian tengah Amerika Serikat dan Eropa ketika musim panas. Penyebabnya adalah sebuah parasit Babesia microti yang ada di kutu. Kutu itu hidupnya makin aktif ketika musim panas datang.

Berhubung musim panas di wilayah-wilayah itu makin panjang karena global warming, makin banyak pula orang yang terkena penyakit ini. Penderitanya ngerasa sakit kepala, demam, mual-mual, dan ciri-ciri lain yang mirip penyakit malaria.

5. Lyme

via ABCNews.com
Ini kutu yang gigitannya bikin kena penyakit Lyme. (Sumber: abcnews.com)

Penyakit ini bisa menular melalui gigitan kutu yang membawa bakteri Borrelia ke manusia, –terutama saat daya tahan tubuhnya sedang lemah. Bintik-bintik merah kemudian muncul di bagian yang digigit itu. Lama-lama, infeksinya nyebar hingga ke hati, otak, atau persendian.

Ketika menginfeksi, organ penting itu bisa bengkak dan sulit bergerak. Untung aja dunia medis sekarang udah nemuin antibiotik bisa ngelawan bakteri-bakteri yang udah terlanjut menginfeksi di dalam tubuh. Penyakit ini banyak terjadi di daerah Russia, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Kanada.

6. Kolera

via Wikipedia.com
Bakteri kolera yang ada di air. (Sumber: Wikimedia Commons)

Orang yang meminum air yang tercemar bakteri Vibrio cholera bisa terkena penyakit kolera yang bikin diare berat. Kalo engga ditangani cepat penderita kolera bisa dehidrasi. Studi tahun 2015 yang dilakukan David Morens dari National Institute of Allergy Amerika bilang kalo bakteri kolera bakal berkembang biak lebih cepat di tempat yang makin hangat. “Pergantian iklim seperti ini bisa membuat keadaan makin gawat,” kata Morens.

Enam pathogen berbahaya itulah yang bisa makin ganas akibat global warming. Kamu jangan cuek aja sama lingkungan ya. Makin kamu merusak lingkungan, makin banyak korban yang berjatuhan akibat penyakit-penyakit itu. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.