Selasa, 19 Maret 2024

Genmuda – MotoGP musim 2016-2017 akhirnya tiba pada titik klimaks di Sirkuit Valencia, Minggu (12/11). Andrea Dovizioso dan Marc Marquez, dua pembalap terbaik beradu kecekatan, mental, dan stamina demi rebut gelar jawara. Balapan belum berakhir, pemenangnya udah ketebak, yaitu Marquez.

Balapan dimulai dengan cukup sengit. Dua pembalap itu memasang konsentrasi tinggi di bawah teriknya sirkuit, pengapnya pakaian pengaman, dan degdegannya pertaruhan posisi di laga terakhir. Akhirnya, waktu dan dewi fortuna yang menentukan pemenangnya.

Pada saat tersisa 4 lap, Andrea Dovizioso gagal menikung. Dia melebar hingga ke area pasir, bannya hilang kontak dari dataran solid, lalu terjatuh dengan lunglai. Bagi dia balapan telah berakhir. Saat kembali ke pit stop, para kru Ducati memberi standing applause atas usahanya.

Marc Marquez pun sempat gagal menikung beberapa saat sebelumnya. Namun, dewi fortuna berada di pihaknya. Meski sempat melebar hingga area berpasir, ban motor Repsol Honda dia engga terpeleset. Motornya kembali melaju dan menegembalikannya ke urutan podium.

Berdasarkan balapan sepanjang musim, emang pantes Marc Marquez yang menangin pertandingan ini. Bukan karena Genmuda.com mengidolakannya, tapi karena perhitungan statistik. Misalnya, 7 data ini yang juga bisa kamu liat dari situs motogp.com.

1. Unggul poin

via Istimewa
(Sumber: Istimewa)

Dalam 17 kali dari pertadingan, Marquez unggul 21 poin dari Andrea Dovizioso. Matematisnya, Marquez cuma butuh finish di posisi 11 supaya meraih gelar juara keempatnya. Sementara itu, Dovizioso harus finish paling depan sambil berharap Marquez finish di luar posisi 11.

2. Lebih sering juara

Sepanjang musim, Marquez 11 kali naik podium sementara Dovizioso cuma memperoleh kesempatan sebanyak 8 kali. Dari situ aja bisa keliatan jelas kalo performa Marquez saat ini jauh di atas angin.

3. Lebih sering pole position

via redbull.com
Marc Marquez! (Sumber: redbull.com)

Prestasi finish Marquez juga sebanding sama prestasi posisi permulaannya. Sepanjang 17 balapan, dia meraih tujuh kali start di posisi depan (pole position) dengan prestasi terburuk di posisi start ketujuh. Sementara itu, Dovizioso gak pernah mulai dari posisi pertama.

4. Sering gagal finish tapi poin tetep tertinggi

Serius. Marc Marquez tiga kali gagal finish sepanjang 17 balapannya, di antaranya terjadi karena jatuh dan gagal mesin. Meskipun demikian, doi masih 11 poin lebih unggul dari Dovizioso, pembalap yang cuma sekali gagal melewati garis finish.

5. Selisih lap

via redbull.com
(Sumber: redbull.com)

Keunggulan Marc Marquez terhadap Dovizioso juga bisa dihitung dari selisih lap. Sepanjang 377 lap yang mereka lalui, Marquez unggul 269 lap. Berdasarkan data itu, Marquez 71,4% lebih jago dari Dovizioso.

6. Prestasi 4 balapan terakhir

Dari 4 balapan terakhir, prestasi Marquez jauh lebih unggul daripada Dovizioso. Doi menang di posisi 3-1-2-2. Sementara itu, Dovi finish di posisi 9-4-7-7. Namun demikian, Dovi punya keunggulan lain. Yaitu, doi selalu menang saat duel lap terakhir dengan Marquez.

7. Apa kata sejarah

via dailymail.co.uk
(Sumber: dailymail.co.uk)

Sepanjang sejarah MotoGP, cuma ada tiga pembalap posisi dua yang berhasil kalahin pembalap di posisi pertama. Mereka adalah Jorge Lorenzo (2015), Nicky Hayden (2006), dan Wayne Rainey (1992).

Meskipun demikian, Dovi kalah bukan karena statistik. Melainkan karena kehilangan kesempatan menyelesaikan pertandingan. Bersama tetes air matanya di bangku pitstop, sebagian orang menganggap Dovi tetap pemenang di hati mereka. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.