Selasa, 16 April 2024

Genmuda – Siapa di antara kita yang gak pernah main media sosial? Sekali seumur hidup, pasti Kawan Muda pernah punya dong satu akun media sosial. Nah, persoalannya ternyata media sosial punya risiko bikin remaja gampang depresi terutama buat para perempuan.

Dilansir dari AsianOne, remaja perempuan dua kali lebih besar mengalami gejala depresi yang terkait dengan penggunaan media sosial, — terutama pada kasus pelecehan online dan gangguan tidur, serta penampilan yang buruk dan harga diri yang lebih rendah, kata para peneliti di Inggris yang diterbitkan dalam jurnal EClinicalMedicine, Jumat (4/1).

Dalam sebuah penelitian yang menganalisis data dari hampir 11.000 anak muda di Inggris, para peneliti menemukan bahwa remaja perempuan berusia 14 tahun adalah pengguna media sosial terbanyak, dengan dua perlima dari mereka menggunakannya selama lebih dari tiga jam sehari, dibandingkan dengan seperlima dari remaja laki-laki.

Studi ini juga menemukan bahwa 12 persen pengguna media sosial ringan dan 38 persen pengguna media sosial berat (di atas lima jam sehari) menunjukkan tanda-tanda mengalami depresi yang lebih parah.

Saat para peneliti melihat proses mendasar terkait dengan penggunaan media sosial dan depresi, mereka menemukan kalo 40 persen remaja perempuan dan 25 persen remaja laki-laki memiliki pengalaman pelecehan online atau cyberbullying.

Baca juga: 5 Zodiak paling rentan depresi

Gangguan tidur terjadi oleh 40 persen remaja perempuan dibandingkan dengan 28 persen remaja laki-laki. Faktor kecemasan dan kurang tidur disinyalir jadi penyebab terjadinya depresi.

Gak sampe di situ aja gengs, para remaja perempuan ini juga lebih terpengaruh pada penggunaan media sosial ketika menyinggung masalah kekhawatiran tentang citra (bentuk) fisik, harga diri, dan penampilan. Kejadian tersebut sebenernya bisa aja terjadi pada remaja laki-laki, tapi potensinya masih lebih kecil.

Selain dibutuhkan peran orang tua, perlu adanya kesadaran dari diri para remaja buat mengurangi penggunaan media sosial kata Yvonne Kelly, profesor di Institut Epidemiologi & Perawatan Kesehatan, University College London yang ikut memimpin penelitian.

“Temuan ini sangat relevan dengan pengembangan kebijakan saat ini mengenai pedoman untuk penggunaan media sosial yang aman dan meminta industri untuk lebih ketat mengatur jam penggunaan media sosial untuk anak muda,” terang Kelly.

Dia menganjurkan supaya remaja bisa lebih bijak untuk mengetahui kapan dan di mana boleh bermain media sosial. So, kalo kamu udah tau dampak tersebut mulai deh batasin diri kamu dengan media sosial. Netizen cerdas, jauh dari depresi. Udah gitu aja. (sds)

Comments

comments

Fiany Intan Vandini
The youngest reporter on the 2nd floor of Gen Muda Office.