Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – Bulan Juni jadi tanda akhir tahun ajaran makin dekat. Mayoritas anak sekolah harus naik kelas, masuk jenjang pendidikan lebih tinggi, atau langsung bekerja. Buat yang kurang beruntung sehingga harus mengulang, Genmuda.com turut bersimpati dan mau ngucapin TETEP SEMANGAT, GAES!

Sementara itu, ada ucapan lain buat mereka yang naik kelas/lulus tapi susah move on tinggalin indah, seru, dan nyamannya kehidupan sekolah. Kehidupan masa sekolah dan masa dewasa tuh gak jauh beda kok, gaes.

Kalopun ada perubahan, pola hidup dan kelakuan manusia tetep sama. Pasti kamu gak percaya deh. Tapi, Genmuda.com yakin kamu bakal manggut-manggut setuju setelah ngebaca penjabaran lebih lengkapnya di bawah ini.

1. Kalo bisa gratis, kenapa harus bayar

via giphy.com

Masih inget dong senengnya ditraktir temen di kantin atau dapet makan gratis karena hal lain. Nah, percayalah. Orang dewasa yang uangnya “tak berseri” juga suka menerima gratisan, kecuali mungkin pegawai negeri. Soalnya, ada peraturan yang ngelarang pegawai negeri menerima segala bentuk hadiah.

Gak percaya orang dewasa seneng gratisan? Coba deh traktir penulis artikel ini makan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih. Pasti dia kegirangan. Cielah gitu.

2. Nyantai kalo gak ada guru

via kfanficteen.wordpress.com
(Sumber: kfanficteen.wordpress.com)

Yaudah, gak usah main salah-salahan. Pasti ada secercah perasaan selaw di hati kamu kan ketika gak ada guru di kelas. Sama seperti para pegawai kantoran yang ngerasa santai kayak di pantai ketika bos lagi gak ada di ruangan.

3. Alat tulis sering hilang

via giphy.com

Kepemilikan pulpen, pensil, penghapus, penggaris, busur, tipe-x, dan rautan engga bakal lama, baik di masa sekolah atau masa kerja. Coba deh inget-inget berapa banyak pulpen kamu yang keambil temen. Dunia orang dewasa akhirnya punya solusi mencegah fenomena itu. Coba kunjungi bank, kantor pos, atau font desk hotel. Semua pulpen yang tersedia untuk publik pasti ditaliin biar gak gampang keambil.

4. Cinlok di mana-mana

©Genmuda.com/2016 TIM
Tipikal cinlok di kampus. ©Genmuda.com/2016 TIM

Kemungkinan besar, di kelas kamu ada dua orang yang cinlok, deh. Ketika kamu dewasa pun kamu bisa temukan sesama rekan kerja saling suka. Bedanya, anak-anak sekolah saling suka untuk berpacaran, sementara orang dewasa untuk menikah.

5. Backstreet sama temen sekelas

via yourtango.com

Backstreet atau menjalin hubungan diam-diam terjadi karena banyak alasan. Di sekolah, terjadi karena takut dicengin temen satu kelas. Di kantor, alasannya jelas karena gak enak sama bos dan rekan. Yang pasti, kamu jangan sampai menikah sama rekan kerja karena ada aturan yang melarangnya. Kalo melanggar, kamu bisa dipecat.

6. Apapun demi cinta

via: Google
Kalo ada yang ngambek, langsung deh segala sumber daya dikerahkan demi baikan. (Sumber: Istimewa)

Banyak pertemanan rusak, uang terkuras habis, dan muka ditebel-tebelin demi urusan cinta di masa sekolah. Ketika kerja pun situasinya engga berubah jauh. Malah jadi lebih ekstrem. Misalnya, dengan menantang peraturan kantor yang disahkan sejak puluhan tahun lalu demi menikahi rekan kerja, seperti yang dilakukan beberapa karyawan PLN.

7. Contek-contekan

via Istimewa
(Sumber: Istimewa)

Hingga kini, contek-contekan adalah tradisi anak sekolah. Gak usah ditentang. Faktanya ada di link ini. Konon, contek-contekan juga terus berlangsung hingga dunia kerja. Contoh gampangnya gini. Coba liat bentuk ponsel jaman sekarang. Bentuknya mirip-mirip semua ya.

8. Pencontek yang dapet nilai lebih pasti dicibir

via giphy.com

Kamu pasti ngerasain dong perdebatan soal status panjang Afi Nihaya. Setelah ditelisik lebih lanjut, diduga kuat kalo postingan doi tuh plagiat alias mencontek status orang lain. Seandainya doi gak terkenal karena update statusnya, mungkin netizen Indonesia gak pada mempersoalkan plagiarisme doi.

Soalnya, dari sekolah dulu kan hampir semua anak udah contek-mencontek, malah saling kerja sama. Dari dulu juga, para pencontek yang beruntung dapet nilai lebih di hadapan guru pasti dijauhi temen-temennya.

Gimana menurut Kawan Muda? Langsung tulis komentar kamu di kolom bawah ini, ya. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.