Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Manusia pada hakikatnya engga bisa hidup di dunia ini sendiri. Kecuali Rangga AADC, yang ansos, temannya cuma Pak Wardiman aja. Eh, tapi dia ganteng. Nah, selain keluarga, pertemanan lah yang selalu hadir di kehidupan kita. Dan buat ngejalin sebuah pertemanan sendiri tuh engga ada batasan umurnya. Setuju ya, Kawan Muda?

Coba deh, berapa rata-rata umur teman Kawan Muda? Kebanyakan biasanya mereka berusia engga jauh dari umur kamu kan? Umumnya berteman sama orang-orang yang satu lingkungan aja, teman sekolah, teman les, teman kuliah, teman tapi mesra, terus teman tapi ade-adean. *eh

Menjalin pertemanan dengan orang yang usianya berbeda dikit atau jauh lebih (maaf) tua itu banyak keuntungannya, Kawan Muda. Emang salah sih kalo bicara keuntungan dalam sebuah pertemanan. Tapi buat yang satu ini, Genmuda.com cuma mau ngasih tau aja beberapa hal yang bakal timbul dari hubungan pertemanan itu.

  1. Mereka meningkatkan rasa penasaran

Kamu yang usianya lebih muda pasti pikirannya dipenuhi dengan banyak pertanyaan dan keajaiban-keajaiban, sementara yang lebih tua pasti selalu siap buat menjawab apa yang kamu tanyakan. Keduanya tuh kayak rantai sepeda dan pelumas, saling melengkapi agar bisa berputar dan berjalan.

Kalo kamu lebih (maaf) tua, pasti kamu mendapati satu hal yang baik dari pertemanan kamu sama yang lebih muda, sifat riang dan gembira mereka. Sementara, kamu yang (maaf) tua, dianggap mempunya kelembutan dan jiwa perangkul yang mereka harapkan. Kita yang lebih muda pasti penasaran, apa aja sih yang ada di pikiran mereka, yang notabene-nya udah hidup lebih lama dari kita.

  1. Entah bagaimana caranya, mereka selalu bisa membawa kamu kembali ke tujuan ketika kamu merasa kehilangan arah

Walaupun berbeda usia, mereka bisa mendorong kamu mencapai tujuan dan membantu menerangkan arah saat jarak yang kamu tempuh mulai redup. Kamu engga perlu ragu buat meminta bantuan mereka, Kawan Muda. Karena mereka akal selalu datang dengan jawaban yang engga bisa terduga. That’s what friends are for.

  1. Mereka membantu kamu menghilangkan stereotip yang terbentuk karena usia

Biasanya, usia belasan identik sama yang namanya labil kan tuh. Terus, remaja tanggung, usia 20-25 an selalu disebut sebagai tahap pencarian jati diri dan pendewasaan. Nah, dengan sebuah pertemanan yang berbeda umur, kamu tuh bisa menghilangkan stereotip ngeselin itu.

Itu tuh pasti. Selalu ada stereotip yang muncul berhubungan dengan usia. Orang-orang yang masih muda dianggap bikin repot, sementara yang lebih tua dianggap ngebosenin atau garing. Kalau kamu berteman, hal itu bisa sirna dan perlahan interaksi yang terbangun bisa menghilangkan stereotipe tersebut.

  1. Mereka membuat kamu menjadi orang yang lebih bijak

Generasi muda selalu dikaitkan dengan pemikirannya yang liar dan menggebu-gebu. Ibarat pesawat jet, kamu melaju dengan cepat tapi lupa pake sabuk pengaman (emang ada sabuk pengamannya yak?). Di saat seperti itu tuh yang lebih tua pasti mengajarkan kamu untuk lebih berhati-hati, dengan berbagai wejangan dan nasihat yang turun langsung dari pengalaman mereka.

“Jangan pacaran dulu, fokus ke pendidikan kamu. Jodoh mah nanti dateng sendiri,” umunya.

  1. Mengurangi rasa takut akan kehilangan di diri kamu

Dengan pribadi kamu yang terbuka buat menjalin pertemanan, rasa kehilangan di hidup kamu tuh bakal berkurang. Kamu engga perlu takut lagi sendiri atau kehilangan seseorang. Berteman tak pandang bulu memungkinkan kamu memiliki teman di manapun. Jangan milih-milih yak, Kawan Muda.

  1. Pemikiran kamu akhirnya lebih terbuka tentang segala hal

Kepolosan dan pengalaman seucrit di usia muda bisa terbantu dengan keberadaan teman yang (maaf) lebih tua. Mereka bakal ngajarin kamu mana yang benar dan mana yang salah di saat imajinasi kamu terlalu kuat. Ingat! Selain keluarga, lingkungan pertemanan itu hal kedua yang sangat berpengaruh buat perkembangan kamu secara pribadi.

  1. Menginspirasi untuk menjadi seseorang yang lebih baik

Mereka terus menginspirasi kamu buat berkembang secara terus-menerus. Mulai dari nasihat kecil, pengalaman mereka, dan cerita-cerita lain yang bisa membuat kamu menjadi pribadi yang lebih baik di mata mereka, atau melebihi mereka. Buku hanyalah kumpulan pengetahuan, sementara penerapannya hadir melalui lingkungan kamu sendiri.

“Belajar nabung. Nyewa gedung buat nikah tuh sekarang engga murah. Nanti kayak gue loh, si pacar udah ngerengek minta dinikahin tapi sayanya belum siap,” umumnya. (sds)

Comments

comments

Bobi Brilyan Bastenjar
Valar Morghulis