Kamis, 28 Maret 2024

Genmuda – Meski akhir pekan terakhir Maret 2017 bisa dipanjangin hingga libur Nyepi, 28 Maret, kayaknya hiburan yang bisa kamu nikmati pasti itu-itu aja. Mau keluar rumah lagi tanggal tua. Jadi serba salah kan.

Kalo udah kayak gitu, mungkin hari liburnya bisa dihabiskan dengan baca buku. Eh, jangan takut dulu karena Genmuda.com punya daftar buku keren dan pastinya engga bakal bosenin buat dibaca.

1. “30 Paspor: The Peacekeeper Journey” – JS Khairen

via uiupdate.ac.id
(Sumber: uiupdate.ac.id)

Buku yang terbit edisi ketiganya ini ngasih tau makna traveling ke luar negeri yang sesungguhnya. 30 mahasiswa Rhenald Kasali (Guru Besar Ilmu Manajemen FEUI) diberi tugas sama sang mahaguru untuk pergi ke luar negeri bukan cuma buat plesir, tapi jadi relawan atau terlibat kegiatan sosial.

Kisah mereka diramu JS Khairen hingga jadi buku penuh kisah ini. Ada yang nyeritain saat dikejar orang asing, kehilangan koper, hampir dirampok, bekal teri kacang jadi alat diplomasi, hingga engga sengaja jalan ditemani artis tenar sebuah negara. Lebih asik lagi, bahasa di buku ini ditulis dengan gaya anak muda. Mengalir banget.

2. “Rindu yang Tergesa-Gesa” – Annyta Sumarya

via grobmart.com
(Sumber: grobmart.com)

Bagi yang hobi galau atau lagi jadi korban LDR, buku penulis kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat ini patut ditengok. Buku yang dicurigai berisi curcol sang penulis kelahiran 1993 itu juga tersedia Maret 2017.

Jumlah halamannya ada 172, engga terlalu tebal dan kira-kira bisa ditamatin dalam waktu 2-4 hari selama akhir pekan ini. Bahasa di bukunya juga ditulis ringan, kok. Kalo engga percaya, cek aja style menulis Si Annyta di tumblr doi.

3. “Nona Teh dan Tuan Kopi” – Crowdstoria

via Istimewa
(Sumber: Istimewa)

Judulnya mungkin terdengar agak sexist (cewek kenapa harus teh? cowok kenapa harus kopi? kenapa engga di balik?), tapi cerita ini udah dibaca 2,3 juta kali di Wattpad Crowdstoria. Artinya, kisah yang disajikan ngena banget sama kehidupan muda-mudi yang susah move on.

Chapter 1-3 masih bisa dibaca gratisan di Wattpad tapi sisanya cuma bisa diperoleh di buku. Beruntung banget yang udah gratisan ngebaca kisah Wattpad sejak pertama kali ditulis 2014 dan dirampungin 31 Desember 2015 itu.

4. “Jakarta sebelum Pagi” – Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

via sepuluhjemari.com
(Sumber: sepuluhjemari.com)

Ziggy engga pernah nulis buku cinta-cintaan. Sekalinya nulis, terbitlah naskah terbaik menurut majalah Rolling Stones 2016. Bukunya nyeritain pencarian cinta dan pemburuan stalker perempuan (penulis yakin) berusia kepala dua.

Latarnya ada di kehidupan Metropolitan Jakarta. Warung teh kelas atas, jajanan mahal, kerjaan numpuk, dan tempat tinggal apartemen lekat banget di tiap babnya. Kamu yang suka nonton serial Amerika dan Inggris bakal paham sama beberapa guyonan di buku ini.

5. “Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai” – Boy Candra

via rasalelaki.blogspot.com
(Sumber: rasalelaki.blogspot.com)

Satu lagi buku soal engga bisa move on, selingkuh, dan patah hati untuk para penggila buku di tanah air. Lain dari saran masyarakat umum untuk melupakan masa lalu demi masa depan, Boy Candra lewat buku ini meminta pembacanya melihat masa lalu untuk jadi lebih baik, “dan mulai menata rindu yang baru.” tsahh.

Bahasa di buku ini luwes menggalau-galau, tapi ada yang asik dan lucu juga. Coba aja liat blog penulisnya biar lebih memahami karakteristik doi. Inget loh, buku ini meminta kamu melihat masa lalu supaya bisa move on bukan terjebak di dalamnya.

6. “Petak Umpet Minako” – manhalfgod

via langitsatu.com
(Sumber: langitsatu.com)

Suka “The Walking Dead,” “The Ring,” atau film horor secara umum? Langsung aja baca “Petak Umpet Minako” tanpa banyak tanya! Cerita hantu kayak jelangkung ini menyeramkan karena gabungin thriller berdarah-darah dengan horor mencekam.

Si manhalfgod ini juga merupakan penulis buku “alumni” Wattpad. Selain kisah horor yang lagi dalam proses perilisan film, ada juga cerita soal Reformasi Mei 1998 dan Sumpah Gajah Mada. Cek aja deh engga bakal rugi.

7. “Soma Jenar” – Wastu Kencana

via Istimewa
(Sumber: Istimewa)

Buku terbitan salah satu penerbit indie Yogyakarta ini berisi kompilasi puisi, sajak, atau sekedar tulisan pemikiran Wastu Kencana, seorang seniman yang pernah ikut pameran kolosal Sketsaku Artwork Festival 2014. Buku “curhatan” doi itu pertama kali meluncur di lokasi lama Kedai Rupa, Fatmawati, Jakarta, 17 Desember 2016.

Kalo susah ditemukan di toko buku, coba langsung kontak IG penulisnya. Siapa tau doi masih punya bukunya. Kalo udah keburu laris, ya nasib kamu deh ketinggalan info soal karya kece badai ini. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.