Sabtu, 20 April 2024

Genmuda – Ngomongin dunia fashion pasti gak bisa lepas sama model, publik figur, dan brand besar yang udah malang melintang di industri tersebut. Walaupun tren fashion selalu berputar alias gak jauh-jauh dari yang udah pernah hype di masa lalu, ada pula kejadian kontroversial yang kayaknya cuma terjadi sekali dalam setahun.

Gak melulu soal wardrobe malfunction atau harga busana yang gak masuk akal namun 6 kejadian di dunia fashion berikut ini justru dianggap paling kontroversial sepanjang tahun 2018. Berikut ulasannya yang Genmuda.com lansir dari Huffington Post.

6. Blunder kulit cokelat ‘Gigi Hadid’

via: Vogue Italia
Sumber: Vogue Italia

May 2018, Gigi Hadid menjadi cover majalah Vogue Italia dengan tampilan kulit lebih cokelat daripada aslinya. Nahas wajah mantan kekasih Zayn Malik ini malah kelihatan berbeda dan dinilai berlebihan. Malah Gigi juga menghadapi tuduhan ‘photoshop berlebihan’ dan ‘sengaja menghitamkan’ kulitnya.

Gara-gara kejadian tersebut super model asal California itu dicibir habis-habisan oleh penggemar dan hatersnya. Terus Gigi akhirnya meminta maaf di Twitter dan memberikan klarifikasi bahwa foto tersebut diambil setelah ia melakukan syuting dengan makeup perunggu yang masih menempel di wajahnya. Duh, bisa aja ya ngelesnya.

5. Desainer Brasil dituduh plagiat di acara Miami Swim Week

Sebuah merek baju renang Bfyne menuduh fashion desainer asal Brasil, Silvia Ulson melakuan plagiat setelah melihat koleksi Ulson yang dipamerkan dalam Miami Swim Week pada musim panas lalu.

Perwakilan dari Bfyne bilang bahwa ada kesamaan antara koleksi “Sahara” milik mereka,– yang terinspirasi oleh kebudayaan Nigeria, dengan koleksi Ulson, yang tampaknya terinspirasi oleh budaya asli Brasil. Selain itu, Ulson menampilkan sebagian besar model kulit putih yang mengenakan pakaian renang yang terinspirasi Afrika dan dipadukan dengan hiasan kepala yang terinspirasi gaya Indian.

Seenggaknya dari kasus tersebut kita bisa belajar bahwa plagiat dan ‘ngeklaim mirip-mirip’ itu emang beda tipis, tapi kalo udah kayak gitu tetep aja hasilnya jadi gak keren. Yakan!

 4. Body shaming brand pakaian

via: Yahoo
(Sumber: Istimewa)

Pada bulan September, model ukuran plus Tess Holliday mengkritik brand pakaian Revolve setelah mengiklankan sweatshirt mereka dengan kata-kata bernilai body shaming, yakni  “Menjadi gemuk tidaklah cantik itu cuma alasan” di bagian depannya.

Tapi nih Revolve berkelit kalo kaos tersebut merupakan bagian dari kerja sama dengan LPA yang dimaksudkan untuk memberikan “komentar pada ‘normalitas’ modern cyberbullying dan keinginan bersama untuk menciptakan komunitas bagi mereka yang terpengaruh oleh efek negatif tersebut.”

3. Bos Victoria’s Secret yang gak mau jual ukuran big size dan melibatkan model transgender

via: WMagazine
(Sumber: Istimewa)

Masih agak mirip dengan kasus nomor 4 nih, gengs. Kali ini giliran CMO Victoria’s Secret, Ed Razek, yang memberikan pernyataan kontroversi dengan Vogue dimana perusahaannya gak mau membuat lingerie dengan ukuran besar. Ia juga mengatakan gak ada niatan untuk merekrut model transgender dalam acara tahunan yang menampilkan para Victoria Angel di atas panggung.

“Bukankah seharusnya kamu memiliki model transeksual dalam pertunjukkan? Saya rasa tidak. Lagian, kenapa tidak? Karena ini adalah pertunjukkan fantasi. Ini berdurasi 42 menit acara pertunjukkan yang spesial,” katanya.

Gara-gara inilah timbul pro dan kontra di Twitter, salah satu pihak yang kontra adalah model transgender Carmen Carrera yang merasa Razek dan VS seperti mendiskriminasikan kaum transgender. Gak lama setelah wawancara itu dipublikasi dan viral, Razek kemudian meminta maaf dan mengakui kalo komentarnya sangat sensitif bagi sebagian orang.

2. Kasus rasisme Dolce & Gabbana

Bulan lalu, Dolce & Gabbana membatalkan acara Shanghai Fashion show setelah tuduhan rasis. Kontroversi bermulai saat brand mewah tersebut membagikan video di Instagram yang menampilkan model Asia yang memakan pizza dengan sumpit. Video bertajuk “The Great Show” yang awalnya mempromosikan acara di Shanghai itu malah berubah jadi cibiran orang warga China.

Sejumlah pengguna media sosial Weibo menuduh brand tersebut meremehkan budaya Cina dan menyajikan pandangan rasis kepada wanita. Bukannya minta maaf, salah satu pendiri merek, Stefano Gabbana, merespon komentar tersebut lebih offensif dan ngegas balik.

Setelah terpojok, endingnya Gabbana ngaku kalo akun Instagram miliknya dan Dolce Gabbana telah dibajak orang iseng. Ia dan pendiri lainnya Domenico Dolce, kemudian meminta maaf atas persoalan video yang menjadi viral dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di Instagram.

1. Melania Trump

via: Getty Images
(Sumber: Getty Images)

Nah, kalo ini sih udah gak heran lagi ya, gengs. Sama seperti suaminya, ibu negara AS, Melania Trump berada di puncak dalam urusan kontroversi dunia fashion. Mulai dari gayanya pakai stiletto tinggi buat mengunjungi korban Badai Harvey sampai jaket Zara yang menimbulkan kemarahan publik.

Jaket berwarna hijau army yang dikenakan Melania bertuliskan “I Really Don’t Care Do U?” di bagian belakang. Yang jadi masalah adalah tulisan tersebut bertepatan dengan kunjungannya ke pusat penahanan di Texas yang menampung anak-anak imigran yang terpisah dari orang tua mereka di perbatasan Meksiko.

Di Twitter, kasus ini sempat jadi trending dunia dan jutaan orang menyebut pilihan pakaian luar FLOTUS tersebut “sangat tidak pantas” dan “tidak berperasaan dan tidak dapat diterima”, bahkan sejumlah pihak membandingkannya dengan setan. Menanganggapi hal tersebut sekretaris pers Gedung Putih sih cuma bisa bilang bahwa itu “hanya jaket.” ASIIIAAPPP! (sds)

Comments

comments