Kamis, 28 Maret 2024

Genmuda – Apa istilah-istilah teknis yang paling sulit kamu pahami di masa bersekolah? Apakah itu KBM, SBMPTN, SNMPTN, ekstrakurikuler, atau fullday school? Genmuda.com sih yakin istilah-istilah itu udah kamu pahami di luar kepala.

Bukan mau nakut-nakutin atau gimana, nih. Kamu udah siap belum menerima istilah teknis masa perkuliahan yang lebih membingungkan dan lebih banyak jumlahnya? Mendengar istilah SKS, IP, IPK, registrasi administrasi, dan registrasi akademik aja udah bingung, kan?

Tenang, tenang. Artikel ini ada buat menghilangkan kebingungan kamu atas istilah-istilah membingungkan itu, kok. Jadi, simak baik-baik penjelasannya di bawah ini. Kalo perlu, bookmark link artikelnya sekalian karena pasti berguna sampai lulus nanti.

1. SKS

via thoughtpursuits.com
(Sumber: Istimewa)

Merupakan singkatan dari “Satuan Kredit Semester.” Benda apa itu? Itu adalah bobot pendidikan tiap mata kuliah. Masih bingung? Yaudah, kita ibaratkan aja main game.

Pada umumnya, tiap kampus mewajibkan mahasiswa menempuh bobot pendidikan sebesar 144 SKS untuk lulus (kalo di UI, jumlahnya sudah termasuk skripsi). Satu mata kuliah punya bobot SKS berbeda-beda. Ada yang 1, 2, 3, hingga 6 SKS.

Kalo total SKS di akhir semester pertama udah 24 SKS, berarti kamu butuh 120 SKS lagi untuk wisuda. Biasanya, sih. Mahasiswa cuma dibolehin mengambil maksimal 24 SKS tiap semester biar gak keteteran belajarnya.

2. KRS

Merupakan singkatan “Kartu Rencana Studi.” Ibarat di restoran, KRS adalah kertas “order food” yang diberikan waiter/waitress untuk diisi pelanggannya. Nah, kamu harus mengisi KRS dengan matakuliah-matakuliah yang mau diambil semester itu.

Sebelum kampus-kampus menerapkan sistem online, KRS secara harfiah merupakan kartu. Bentuknya kayak formulir gitu. Sekarang, hampir tiap kampus udah punya KRS online yang memudahkan mahasiswanya mengatur jadwal studi dari rumah.

3. KTM

via giphy.com

“Kartu Tanda Mahasiswa.” Gak usah dijelasin lagi pun kamu pasti tau kalo itu mirip dengan Kartu Siswa yang kamu terima di SMA. Kartu itu harus dijaga baik-baik karena dibutuhin ketika kamu mau minjem buku perpus, naik sepeda kampus, berobat gratis di pusat kesehatan mahasiswa, atau memakai fasilitas lain di kampus.

4. IP

Adalah singkatan dari “Indeks Prestasi,” yang artinya sama aja kayak nilai akhir semester. Di Indonesia, skala IP dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi adalah 0 (nol) hingga 4 (empat).

Mahasiswa yang dapet IP 4 di akhir semester udah pasti dapet nilai “A” di semua matakuliahnya. Ya. Penilaian di universitas tuh pakai huruf. “E” untuk yang paling rendah dan “A” yang paling tinggi. Kalau mau lulus matkul, biasanya nilai minimal harus di atas C (misalnya C+, B-, B, dan seterusnya).

5. IPK

“Indeks Prestasi Kumulatif” tuh dalam pertandingan sepak bola artinya mirip banget seperti “skor agregat.”

Secara teknis, IPK dihitung berdasarkan rata-rata IP yang didapat mahasiswa tiap semester. Yang udah-udah, IPK tuh gampang turun dan susah banget naiknya. Jadi, pertahankan konsistensi kuliah kalo IPK mau stabil.

6. SP

via tenor.co

Nih! Yang cowok-cowok jangan mikir aneh dulu. SP di dunia perkuliahan tuh singkatan dari “Semester Pendek.” Itu adalah waktu belajar tambahan opsional yang ada di antara semester genap dan semester ganjil.

Biasanya, mahasiswa memanfaatkan SP yang durasiinya sekitar 2-3 bulan untuk mengulang matakuliah lalu atau malah ambil matkul baru biar cepet lulus. Masih bingung? Nih ada penjelasan tambahannya.

Jadi, gini. Kamu belum puas kuliah di semester pertama (sekitar September – Desember) dan semester kedua (sekitar Februari – Mei). Terus, kamu ambil semester pendek (sekitar Juli – Agustus) biar cepet lulus.

7. UKM

Kalau di sekolah, kamu kenalnya ekstrakurikuler. Di kampus, ada yang namanya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

8. KKN / KKM

Ada kampus yang menamakan kegiatan pengabdian mahasiswa terhadap warga negara lain sebagai “Kuliah Kerja Nyata” ada yang bilang “Kuliah Kerja Mahasiswa.” Kegiatan yang berlangsung selama jadwal SP itu biasanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang udah kuliah lebih satu tahun.

Peserta KKN/KKM bakal dikirim ke daerah tertentu dan menetap di sana selama sebulan bersama warga lokal. Gak cuma piknik, mereka bakal ngelakuin sesuatu untuk memperbaiki kehidupan warga lokal itu. Sayang, engga semua kampus punya program KKN/KKM.

9. PKL

Anak-anak lulusan STM pasti tau nih kalau PKL is “Praktik Kerja Lapangan.” Kamu jadi karyawan magang di salah satu kantor, sebagai upaya memenuhi ketentuan jurusan. Seperti KKN/KKM, engga semua jurusan punya program PKL

10. Hima/HMJ

via giphy.com

“Himpunan Mahsiswa Jurusan” tuh ibarat OSIS tapi tingkatnya jurusan.

11. BEM

Sementara itu, “Badan Eksekutif Mahasiswa” ibarat OSIS yang tingkatannya lebih tinggi, yaitu di Fakultas dan Universitas. Organisasi BEM inilah yang bekerjasama dengan universitas untuk mengadakan rentetan kegiatan penerimaan mahasiswa baru.

12. DPM/BPM/MPM

DPM tuh singkatan dari “Dewan Perwakilan Mahasiswa.” Kalau BPM itu “Badan Perwakilan Mahasiswa.” Sementara MPM adalah singkatan dari “Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.” Fungsinya sama aja. Dalam skala nasional, DPM dan sejenisnya tuh ibarat DPR.

Sama-sama bertugas mengevaluasi, menerapkan, dan menyesuaikan peraturan-peraturan kemahasiswaan. Peraturan itu yang nantinya bakalan jadi landasan BEM dan organisasi mahasiswa bikin kegiatan.

13. MWA

via tenor.com

Baru denger kan istilah MWA atau “Majelis Wali Amanat.” Itu adalah lembaga kampus tertinggi yang fungsinya secara umum tuh mewakili kepentingan pemerintah, kepentingan masyarakat, dan kepentingan universitas. Bingung kan? Sama.

Gampangnya gini. MWA tuh lembaga tertinggi yang menentukan peraturan serta arah kebijakan kampus. Nanti, hasil keputusan MWA yang bakal dijalankan sama organisasi di bawahnya.

14. Rektorat

Kamu pasti bisa bayangin kan tugas karyawan “Tata Usaha” di sekolah kamu? Nah, tugas rektorat tuh mirip. Para karyawannya lah yang dengan sabar mengurus administrasi tingkat universitas. Karyawan rektorat dipimpin di bawah seorang rektor.

15. Dekanat

Di tingkat fakultas, namanya bukan rektorat, melainkan dekanat. Karyawan dekanat tuh dipimpin seorang dekan. Nah, dekanat ini juga merupakan lembaga yang bekerjasama dengan organisasi mahasiswa untuk bikin berbagai kegiatan.

16. Dosen wali

via: giphy

Kalo di sekolah, dosen wali punya tugas mirip walikelas. Beliaulah yang menjaga mahasiswa perwaliannya supaya gak di DO, gak ketinggalan SKS, dan pada akhirnya lulus tepat waktu dengan hasil memuaskan.

Ketika memulai semester, kamu butuh persetujuan dosen wali sebelum akhirnya KRS kamu disetujui universitas.

17. Asisten dosen

Ya jelas, kan. Tugasnya membantu dosen menjalankan perkuliahan. Mulai dari gantiin dosen ketika gak masuk hingga bantu riset.

18. Matrikulasi

via tenor.com

Matrikulasi itu adalah matakuliah “persamaan.” Biasanya, kampus mewajibkan matkul itu kepada mahasiswa yang nyebrang jurusan. Misalnya, si Mamet lulus S1 jurusan Ilmu Sejarah terus masuk S2 jurusan Ilmu Politik. Nah, doi wajib ambil matakuliah “matrikulasi” di semester pertama.

Di kelas itu, si Mamet bakal diajarin dasar-dasar Ilmu Politik hingga pemahaman doi setara sama lulusan-lulusan S1 Ilmu Politik yang lanjut S2. Kalo pinternya udah setara, dosen kan gampang ngajarin Ilmu Politik yang lebih tinggi tingkatannya.

19. TA

TA bisa jadi “Tugas Akhir” yang artinya mirip seperti skripsi. Atau, “Titip Absen” yang merupakan teknik bolos kelas tapi minta tolong temen menandatangani buku daftar hadir atas nama kamu. Kalau ketauan dosen, mahasiswa yang titip absen dan dititipkan absen bakal kena hukuman.

20. Wisuda

via: Unpad.ac.id
(Sumber: Unpad.ac.id)

Wisuda adalah akhir perjuangan sekaligus awal baru bagi mahasiswa. Sebuah momen yang ditunggu dan gak akan terlupa.

Yup. Itulah istilah teknis yang perlu mahasiswa baru ketahui biar gak bingung. Tenang aja. Pada akhirnya, kamu bakal hapal di luar kepala, kok. Apakah kamu tau istilah lain yang belum disebutin? Langsung aja share pendapat kamu di bawah ini. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.