Jum'at, 19 April 2024
Tekno

Microsoft YouthSpark Ajak 1.000 Pemuda Yogyakarta Ubah Masa Depan Lewat ‘Coding’

Pembukaan YouthSpark 2015 di Yogyakarta. Dari kiri ke kanan: Ruben Hattari, Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia; Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec., Assistance for Economic and Development Region Secretariat Yogyakarta Special Region; Veronica Colondam, CEO / Founder, YCAB Foundation; dan Erwan Agus Purwanto, Ph.D., Dekan FISIPOL UGM. (foto: Dok. Microsoft Indonesia)

Genmuda – Selasa (17/11), ribuan anak muda Yogyakarta usia 12-24 tahun berpartisipasi dalam Microsoft YouthSpark 2015, sebuah ajang pelatihan dan pembangunan kapasitas teknologi bagi para pemuda, khususnya yang berasal dari kalangan marginal. Kota Yogyakarta pun menjadi pilihan karena memiliki begitu banyak anak muda kreatif yang berpotensi besar terhadap percepatan pembangunan Jogja sebagai kota pintar (smart city).

Setelah dikenal sebagai kota pelajar, Badan Ekonomi Kreatif kini tengah mempersiapkan Yogyakarta untuk menjadi kota kreatif, menunjukkan besarnya potensi Yogyakarta yang masih bisa dikembangkan. Di balik besarnya potensi tersebut, Yogyakarta memiliki beberapa kendala perkotaan yang perlu diselesaikan bersama oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada September 2013, Yogyakarta masih menjadi kota dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa (15,03%). Sementara itu, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka di Yogyakarta pada Februari 2015 mencapai 4,07%. Menyadari potensi dan kendala ini, Microsoft bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM) serta Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) menyelenggarakan YouthSpark di Yogyakarta.

Rangkaian kegiatan Microsoft YouthSpark (infografis: Microsoft Indonesia)
Rangkaian kegiatan Microsoft YouthSpark (infografis: Microsoft Indonesia)

YouthSpark mengajak para pemuda untuk mengembangkan aplikasi permainan yang berkaitan dengan pendidikan, sehingga mampu meningkatkan pola pikir pemainnya. Dalam rentang waktu November 2015 sampai Mei 2016, Microsoft, FISIPOL UGM, dan YCAB akan bekerjasama untuk membantu merealisasikan ide aplikasi permainan peserta agar menjadi kenyataan dengan menggunakan Kodu Game Lab, sebuah bahasa pemrograman yang cenderung mudah dipelajari dan digunakan oleh pembuat aplikasi pemula. Tiga aplikasi terbaik akan mendapatkan pelatihan lebih lanjut di Microsoft Innovation Center UGM.

“Tujuan akhir YouthSpark bukan untuk melihat seberapa rumit aplikasi permainan yang berhasil dikembangkan, melainkan proses berpikir yang ada dibaliknya. Kami berharap anak-anak muda mampu memberikan ide kreatif dan strategis yang dapat diwujudkan melalui proses coding.” ungkap Ruben Hattari, Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia.

Yogyakarta menjadi kota ketiga penyelenggaraan YouthSpark, setelah sebelumnya sukses menjangkau 15.000 pemuda Jakarta dan Jambi pada 2013 dan 2014. Hasilnya terus menunjukkan peningkatan karena melahirkan ide-ide yang semakin variatif. Salah satu peserta yang awalnya tidak memilki pemahaman mengenai teknologi kini berhasil mengembangkan usaha penjualan tas dan kantong melalui Office 365.

“Sebagai bentuk komitmen Microsoft terhadap program-program komunitas, CEO Microsoft Satya Nadella telah mengumumkan investasi sebesar $75.000.000 bagi YouthSpark agar dapat memperluas pemberdayaan anak-anak muda, khususnya yang berasal dari kalangan marjinal, di bidang teknologi,” lanjut Ruben.

Kecerian para peserta YouthSpark di Yogyakarta (foto: Microsoft Indonesia)
Kecerian para peserta YouthSpark di Yogyakarta (foto: Microsoft Indonesia)

(ads)

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.